Menyambut tahun ajaran baru, apakah Mama sudah mempersiapakan anak-anak untuk menghadapi Sekolah Tatap Muka?
Apa saja ya, yang kira-kira harus
dipersiapklan agar sekolah tatap muka berjalan dengan baik tanpa hambatan dan
banyak drama?
Alhamdulillah tahun ini Aldebaran
sudah memasuki jenjang ke sekolah yang lebih tinggi, yakni Sekolah Dasar.
Setelah melakukan wisuda Taman
Kanak-Kanak, Aldebaran mantap memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi, dan
tentunya ini akan lebih menantang, baik untuk anak atau pun ibunya.
![]() |
Kakak Aldebaran masuk ke Sekolah Dasar |
Persiapan yang matang, dan penuh
perencanaan harus dilakukan ya. Karena berdasarkan pengalaman Kifah (Kakak
Aldebaran) yang sekarang sudah masuk ke kelas 6 SD, ternyata banyak persiapan
yang dulu saya ‘lewatkan’.
Memang benar ya, Ma. Anak pertama
itu adalah guru bagi orang tuanya, pengalaman merawat anak pertama menjadi
bekal dan ilmu yang sangat bermanfaat untuk mendidik dan merawat adik-adiknya.
1. Persiapan Mental/Psikologis
![]() |
Persiapan mental dan
psikologis anak harus menjadi perhatian utama |
Banyak sekali teman atau pun
kenalan, yang menanyakan, persiapan apa, sih, yang paling utama disiapkan untuk
anak ketika memasuki usia sekolah?
Apakah anak harus sudah bisa
membaca, menulis dan berhitung? Apakah anak harus sudah bisa melakukan banyak
kemampuan yang bersifat akademik? Atau seperti apa?
Beberapa waktu lalu, saya pernah
mengikuti kuliah online bersama Psikolog, apa saja yang harus
dipersiapkan sebagai bekal anak masuk ke sekolah? Terutaman sekolah dasar ya.
Ternyata, bekal pertama yang
harus dipersiapkan adalah bekal mental dan psikologisnya. Kematangan usia,
kematangan cara berpikirnya, perlu kita perhatikan. Jangan sampai, kita abai
terhadap kesiapan mental atau psikologis anak dan berfokus padahal lainnya,
calistung misalnya.
Padahal, Calistung ini sebenarnya
bukan menjadi modal utama, lho, Ma. Yang menjadi modal utama adalah justru
kesiapan mental atau psikologis anak, yang bisa dilihat dari:
1. Anak bisa mengelola emosinya
dengan baik. Anak tidak lagi sering tantrum, cepat marah, mampu meregulasi
emosinya, karena pada hakikatnya, Ketika ia bersekolah nanti, ia akan bersosialisasi
dengan lingkungan atau teman barunya.
2. Anak sudah bisa fokus! Ini juga
yang penting, rentang fokus anak juga perlu menjadi pertimbangan, karena
sekolah di sekolah umum biasanya memakan waktu yang cukup lama.
3. Anak sudah bisa berbagi. Jangan
salah, Ma. Ketika anak sudah bisa saling sharing/berbagi, mampu mengalah, bisa
berempati, justru ini lah indikator yang baik untuk melihat anak sudah bisa
bersekolah di jenjang yang lebih tinggi atau belum (dari TK ke SD misalkan).
4. Jika anak masih egosentris,
mudah bosan/kurang fokus, belum bisa berempati dan berbagi, lebih baik Mama
mengevaluasi kembali apakah anak sudah siap sekolah atau belum.
Bagi anak yang sudah memasuki
jenjang sekolah yang lebih tinggi, kita sebagai orang tua juga harus tetap bisa
mengetahui, psikologis anak-anak kita sesuai dengan usianya saat ini. Untuk
anak yang baru saja ‘down’ karena mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan, atau prestasinya tidak sesuai tujuan, atau memasuki lingkungan
sekolah baru (siswa pindahan misalnya), persiapan mental dan psikologis ini
wajib menjadi perhatian orang tua.
2. Persiapan Keuangan/Budgeting
![]() |
Memilih sekolah
sesuai dengan budget/kemampuan finansial |
Kenapa persiapan keuangan atau
budgeting ini penting? Karena biaya Pendidikan anak memang terus meningkat
setiap tahunnya ya. Terutama di sekolah-sekolah swasta yang kita rasa sesuai
dengan apa yang kita butuhkan.
Apakah harus sekolah mahal? Menurut
saya, sekolah bagus tidak harus mahal ya, Ma.
Kita hanya harus bisa memilih dan
memilah sekolah mana yang tentunya sesuai dengan kebutuhan dan value dari
keluarga kita sendiri, serta sesuai dengan budget atau keuangan.
Menurut saya, tidak ada sekolah
yang 100% bagus/sempurna. Walaupun harganya sangat mahal sekalipun. Pasti tetap
ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Maka dari itu, persiapan keuangan
atau budgeting ini sebenarnya bukan hanya untuk biaya sekolah saja. Bisa saja,
kita menambah budget untuk anak melakukan les tambahan, penambahan skill, atau
budget untuk menyalurkan hobi anak (di luar sekolah).
Dan tentunya, semua keluarga
memiliki pertimbangan dan keadaan yang berbeda, serta kebutuhan yang berbeda
pula. Maka dari itu, soal budget ini akan kembali kepada individu atau keluarga
masing-masing.
So, please, sesama Mama
jangan saling tawuran ya, kalau membahas budget sekolah anak, hehe.
3. Persiapan Logistik dan Akomodasi
Setelah melakukan budgeting
keuangan, dan termasuk di dalamnya pasti ada perhitungan untuk alokasi anggaran
logistik atau peralatan sekolah penunjang dan juga akomodasi anak ke sekolah.
Apakah menggunakan ojek online?
Transportasi umum? Jemputan sekolah? Atau Mama sendiri yang mengantar jemput?
Semuanya tentu harus direncanakan.
![]() |
Karena jarak
sekolahnya dekat, Kakak Aldebaran setiap hari diantar jemput oleh Abi atau Ummi |
Logistik atau peralatan sekolah
pun tentunya tidak luput dari berbagai persiapan sekolah offline anak
ya, Ma. Kalau kemarin waktu sekolah on line sepertinya tidak perlu ada
persiapan yang banyak untuk logistik dan akomodasi, nah, setelah kebijakan PTM
100% (Pembelajaran Tatap Muka) ternyata kita harus mempersiapakan banyak hal.
![]() |
Persiapan buku dan
alat tulis |
Kalau kemarin seringnya pakai gadget
dan sekolah di rumah aja, eh, sekarang kita mulai lagi banyak membeli buku
dan persiapan antar jemput anak ya, Ma.
4. Persiapan Ilmu
Ilmu apa, sih, yang perlu
dipersiapkan? Ini berdasarkan pengalaman saya kemarin Ketika menyekolahkan
Aldebaran ya, Ma. Ternyata ada analisa sidik jari sebelum Aldebaran masuk ke
kelas satu. Setelah melaukukan Analisa sidik jari, banyak sekali ilmu dan insight
baru yang saya dapatkan mengenai bagaimana harusnya Aldebaran nanti
belajar.
![]() |
Penjelasan mengenai
minat, bakat, gaya belajar, dll dari sekolah kepada orang tua |
Saya mendapatkan gambaran
bagaimana ‘memperlakukan’ Aldebaran. Bagaimana memotivasi dia untuk belajar?
Dominan otak kanan atau kiri? Gaya belajarnya visual, audio, atau kinestetik?
Dll.
Menurut saya, hal-hal seperti ini
sangat penting untuk kita persiapkan juga. Karena banyak orang tua merasa
GAGAL, padahal yang salah ternyata selama ini adalah caranya. Yakni tidak
sesuai dengan karakter, bakat, dan minat anak.
Misalkan, anak yang dominan
kinestetik diminta untuk belajar dengan cara atau metode mendengar, sebaliknya
anak yang visual misalkan, diminta belajar dengan cara banyak bergerak.
Alhamdulillah, Aldebaran sendiri
merupakan anak yang dominan visualnya (sama sih seperti saya) jadi ini akan
sangat mudah untuk membersamainya untuk belajar. Anak visual tentu senang
terhadap gambar, warna, dan sangat mudah mengingat pelajaran jika pembelajaran
tersebut menarik dipandang mata.
![]() |
Aldebaran lebih
dominan menggunakan gaya belajar visual |
Selain itu, Aldebaran ternyata
anak yang suka ‘Kejar Target’ dia akan senang dimotivasi dengan cara memberikan
reward Ketika dia berhasil melakukan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu.
Bagi anak dalam level usia
manapun (TK, SD, SMP, SMA, Kuliah sekali pun), saya rasa sebagai orang tua kita
wajib menuntut ilmu agar mampu membersamai tumbuh kembang anak dengan
sebaik-baiknya.
5. Persiapan Fisik/Kesehatan
![]() |
Siap mental dan juga fisik menghadapi Sekolah Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru
Banyak mungkin dari kita yang
‘menyepelekan’ persiapan fisik dan Kesehatan anak. Saya merasa sangat trauma
Ketika beberapa waktu yang lalu, Kifah sakit selama satu bulan karena Thypus. Nyaris selama satu bulan
itu ia tidak bisa belajar dan sekolah.
Bagaimana dengan ujian dan
lain-lain? Jangan ditanya, semuanya serba ‘alakadarnya’ karena anak sakit, ia
tidak mampu belajar dengan maksimal. Ditambah lagi, Kifah memiliki riwayat
penyakit Asma, duh, rasanya sedih sekali.
Semenjak kejadian tersebut, saya
berfikir bahwa kondisi fisik dan kesehatan
anak itu adalah salah satu yang utama dan wajib diupayakan, kenapa? Karena
Ketika anak sakit, nyaris semuanya terhenti. Belajar terhenti, bahkan motivasi
untuk belajar pun ikut berhenti, susah payah kembali harus dibangkitkan.
Maka dari itu, daya tahan tubuh
anak menjadi hal yang penting diperhatikan. Apalagi pasca Pandemi, varian virus
covid ternyata tidak berhenti bermutasi, walaupun pihak sekolah sudah melakukan vaksin anak, tetap
saja saya merasa khawatir.
![]() |
Semoga Sekolah Tatap
Muka Aldebaran tetap aman dan nyaman dengan dukungan nutrisi yang tepat |
Anak wajib dilindungi dengan asupan
bernutrisi, ditambah lagi vitamin, vitamin D3, Probiotik agar imunitas anak
tetap terjaga. Booster kesehatan ini tentunya sangat diperlukan ya, Ma,
sebagai persiapan menghadapi sekolah tatap muka.
![]() |
Saya percayakan tambahan
Probiotik dan Vitamin D anak kepada Interlac |
Salah satu vitamin anak yang saya
berikan adalah Interlac Tablet+ Vitamin D3 rasa jeruk. Suplemen praktis
berupa tablet kunyah ini tidak pahit seperti obat, rasanya disukai anak-anak
(rasa jeruk) dan diminum hanya 1x sehari untuk menjaga daya tahan tubuh anak.
Mengapa kombinasi Probiotic
dan vitamin D ini lebih baik?
Karena dapat menyebabkan
penyerapan vitamin D lebih baik dibandingkan jika anak mengonsumsi vitamin D
tunggal. Interlac Probiotik ini juga sudah berpaten yang memiliki banyak studi
dibanding probiotik lainnya.
Menurut data di Indonesia
sendiri, ternyat anak berusia 6 bulan-12 tahun masih kekurangan vitamin D lho,
Ma. Yakni sebanyak 44%. Padahal manfaat vitamin D ini tidak main-main, yaitu:
1. Membantu memperbaiki fungsi
otak
2. Membantu menurunkan tekanan
darah
3. Mempengaruhi ekspresi gen yang
terlibat dalam perkembangan kanker
4. Menjaga kesehatan paru dan kesehatan kardiovaskuler
5. Menjaga kesehatan tulang dan
gigi
6. Menjaga fungsi sistem imun, otak
dan saraf
7. Meregulasi kadar insulin, dan
membantu tatalaksana diabetes
Karena saking banyaknya fungsi
dan manfaat Vitamin D ini, maka Vitamin D sering sekali disebut “Miracle
Vitamin”
Mengapa anak juga perlu Probiotic?
![]() |
Interlac Probiotik+Vitamin D |
Karena ternyata 80% dari sistem
imun kita terletak pada saluran cerna. Para ahli medis sepakat bahwa menjaga
saluran cerna merupakan cara untuk menjaga daya tahan tubuh kita. Saluran cerna
ini berisi bakteri baik untuk mendukung sistem imun manusia, namun terkadang
bakteri jahat menyerang dan menyebabkan banyak penyakit. Hal ini bisa jadi
karena kita mengonsumsi jajanan atau makanan yang tidak higienis.
Nah, pasti kita khawatir kan, Ma,
anak kita terkena serangan penyakit dari bakteri jahat ini. Seperti diare,
sakit perut, konstipasi atau sembelit, perut kembung, dan lain sebagainya.
![]() |
Tabler kunyah rasa jeruk yang enak |
Maka dari itu, saya mempercayakan
persiapan fisik dan kesehatan Aldebaran dalam rangka ‘Back to School’ ini
dengan memberikannya Interlac +Vitamin D. Agar lactobacillus Deuteri DSM
17938 yang ada pada interlac bisa menjaga kesehatan saluran cerna Aldebaran,
mencegah diare, sembelit, sakit perut ketika di sekolah atau pun di rumah.
Kombinasi Vitamin D nya juga
semoga bisa menambah daya tahan tubuh/imunitas Aldebaran sehingga ia tetap semangat
untuk kembali ke sekolah di tahun ajaran baru ini.
Agar lebih mudah dan tentunya
terpercaya, Interlac+Vitamin D bisa di beli di Tokopedia (Langganan banget sama
Tokopedia, deh)
Di link: Tokopedia : https://www.tokopedia.com/interbatstore
Atau Mama juga bisa membeli
produk Interlac+Vitamin D ini di Baby Shop atau pun apotek terpercaya langganan
Mama, ya.
Jangan lupa juga untuk follow
Instagram @interlacprobiotics untuk mendapatkan banyak informasi yang
bermanfaat bagi kesehatan anak dari Interlac.
Yaps, itulah 5 persiapan saya
dalam mempersiapkan anak untuk ‘Back to School’. Percaya deh, Ma. Persiapan
yang baik dan matang, tentunya akan memperlancar dan mempermudah proses belajar
anak-anak di sekolah.
Apakah Mama sudah mempersiapkan
banyak hal untuk anak-anak menjelang masuk sekolah kembali? Atau Mama memiliki
tips lainnya yang perlu dilakukan? Share yuk, di kolom komentar, siapa
tahu bermanfaat untuk Mama lainnya :D
sama2
BalasHapusyaps
BalasHapusiya ini sampe jatuh bangun Mamaknya hehehehe
BalasHapusanakku udah sakit bberapa waktu lalu, untung minum booster jadi ga parah sakitnya dan langsung sehat lagi
BalasHapusiya udah SD aja, kakak Salim aja skrg udah gedeee
BalasHapusiya betul banget Ma
BalasHapuswah lucu ya bisa bentrok gitu hehe
BalasHapusfakta di lapangan memang sulit dielakan, makanya harus cari sekolah yang sevisi dan semisi
BalasHapusiya betul sekali Mba
BalasHapusiya Ummi
BalasHapusSemangaattt
BalasHapusiya Ateu
BalasHapusiya Ma, mudah2an anak2 kita sekolah tanpa kendala ya
BalasHapusIya alhamdulillah udah masuk SD nih skrg
BalasHapussemangaattt
BalasHapusiya harus siap2 juga kesehatanya nih ateu
BalasHapusiya Mama Jiah
BalasHapus