Diberdayakan oleh Blogger.

PrimaKu: Aplikasi Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan Anak yang Wajib Mama Miliki

 
review aplikasi primaku

Aplikasi Primaku, aplikasi yang membantu para ibu mencatat tumbuh kembang anak dalam satu aplikasi gadget saja. Bagaimana cara menggunakan aplikasi Primaku?

Ibu-ibu biasanya lupa mencatat tumbuh kembang anaknya setiap bulan, baik itu tinggi badan atau pun berat badan. Nah, aplikasi Primaku ini wajib banget di download karena memudahkan kita para ibu memantau tumbuh kembang anak secara langsung. Berikut reviewnya, ya.


Assalamu’alaikum, Mama Semua. Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat ya. Desember sudah di pertengahan bulan, cuaca mulai tidak menentu, jangan lupa untuk menjaga selalu kesehatan ya, Ma. Karena Mama ga boleh sakit, kan? hehehe.

 

Bicara soal kesehatan, Kamis, 16 Desember 2021, saya mengikuti Webinar via Zoom bersama PrimaKu, yakni sebuah aplikasi untuk memonitoring pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebenarnya, saya sudah lama mengenal PrimaKu, saya sudah memiliki akun dan mendaftarkan dua anak saya yang waktu itu masih balita.


review aplikasi primaku


Dalam webinar kemarin, dihadiri oleh dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci, M.Kes  (Dokter Spesialis Kesehatan Anak) dan juga seorang Mama Influencer Tania Ray Mina.


Menurut oleh dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci, M.Kes , ada tiga hal penting yang wajib diketahui dan menjadi patokan orang tua dalam menilai tumbuh kembang anak di rumah.

 

review aplikasi primaku


1. Anak sehat adalah anak yang bertumbuh volume tubuhnya (tinggi, berat, lingkar kepala)


2. Anak sehat adalah anak yang berkembang kecerdasan kognitif, bahasa, psikomotorik, sensorik, dll. Ada penambahan skill/kemampuan anak dari waktu ke waktu.


3. Anak tidak sakit. Pencegahan anak sakit dilakukan dengan imunisasi.

 

Data Profil Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2020 mencatat tingkat prevalensi stunting pada anak balita Indonesia di tahun 2019 sebesar 27,67 persen. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting anak balita tahun 2024 sebesar 14,00 persen. Data yang sama mencatat persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap pada tahun 2020 baru mencapai 57,17 persen.

 

Data di atas tentunya menjadi peringatan bagi kita semua. Sebagai orang tua, terutama Mama, yang kesehariannya bersama anak, tentu harus aware dengan hal ini. Mama harus bisa mengamati, dan mencatat perkembangan dan pertumbuhan anak-anak dari waktu ke waktu agar anak bisa tetap terjaga kesehatannya sesuai dengan standar kesehatan anak yang telah ditetapkan oleh pemerintah ataupun WHO.

 

Mengapa aplikasi PrimaKu ini sangat penting untuk dimiliki oleh Mama?


review aplikasi primaku


Pertama, aplikasi PrimaKu ini akan memudahkan kita, para Mama, dalam mencatat data anak yang meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, imunisasi, dll. Biasanya, kita mencatat tinggi dan berat badan anak jika sedang datang ke Posyandu atau Puskesmas di lingkungan rumah. Dicatatnya pun masih manual dengan menggunakan buku KIA (buku pink). Pertanyaannya, dimanakah kita menyimpan buku KIA tersebut? Setelah memiliki anak lebih dari satu, saya baru menyadari saya ini pelupa untuk menyimpan buku tersebut.

 

Kedua, aplikasi PrimaKu secara cepat dan tepat membaca grafik tumbuh kembang anak kita. Karena di dalamnya memang sudah tersedia grafik tumbuh kembang yang bisa kita baca dengan cara menginput atau mengisi data berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak.

 

Ketiga, setelah grafik tumbuh kembang anak muncul pada aplikasi PrimaKu, kita bisa melihat, apakah pertumbuhan dan perkembangan anak kita sudah berada pada angka normal atau belum. Apakah ada di garis hijau, kuning, oranye, atau bahkan di garis merah? Hal ini bisa menjadi ‘warning’ untuk kita sebagai orang tua, dalam mengambil tindakan/intervensi meyangkut kesehatan anak. Jika anak kekurangan gizi/berat badan, atau tidak berkembang kecerdasan kognitif, bahasa, psikomotoriknya seperti anak pada umumnya.


review aplikasi primaku


Apa saja keunggulan aplikasi PrimaKu ini?


review aplikasi primaku


1. Grafik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Dalam fitur pertumbuhan dan perkembangan, Mama bisa menginput data tentang berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak.  Sehingga Mama bisa mengetahui apakah ketiganya sudah sesuai atau belum dengan usia serta jenis kelamin anak kita.

 

Data pertumbuhan tersebut akan terangkum menjadi satu grafik yang sangat mudah kita pahami. Mama bisa melihat, apakah posisi pertumbuhan anak ada di garis hijau, kuning, oranye atau merah.

 

Terkait perkembangan, Mama dapat memonitor perkembangan anak dari segi motoric dan sensoric yang dilengkapi dengan kuesioner dan informasi singkat terkait rekomendasi stimulasi berdasarkan kelompok usia anak.

 

2. Imunisasi


Imunisasi merupakan salah satu cara agar anak tetap sehat/tidak sakit. Aplikasi PrimaKu menghadirkan fitur imunisasi dimana terdapat jadwal imunisasi IDAI 2020 disertai dengan reminder/pengingat, sehingga membantu orang tua menjalankan imunisasi tepat waktu.


Di dalam aplikasi PrimaKu ini pun, Mama bisa mencatat imunisasi yang sudah dilakukan, yang berguna sebagai data anak, jika suatu saat dibutuhkan oleh dokter dalam melakukan intervensi.

 

3. Konsultasi


Pada fitur konsultasi, Mama dapat melakukan konsultasi langsung dengan dokter spesialis anak dengan mudah yang tergabung dalam IDAI, secara online melalui telepon, video call hingga chat. Sepertinya fitur ini akan sangat bermanfaat untuk saya dan Mama semua ya. Karena beberapa kali saya memang suka konsultasi dengan dokter umum dan spesialis secara on line melalui aplikasi.


Hadirnya fitur konsultasi ini, saya rasa akan sangat membantu para Mama di rumah, berkonsultasi dengan dokter anak yang tergabung dengan IDAI, secara online (sangat memudahkan), waahh rasanya senang sekali ada fitur ini, terima kasih PrimaKu.

 

4. Komunitas


Fitur komunitas ini memudahkan Mama sebagai orang tua dapat berbagi pengalaman dengan Mama lainnya, mengenai pertumbuhan anak mereka. Seperti yang sama-sama kita ketahui, ibu zaman sekarang lebih suka berbagi dan mengambil pengalaman dari komunitas ibu.Tentunya bisa saling support juga ya untuk sama-sama mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

 

5. Rekam Medis


Fitur rekam medis ini juga mempermudah Mama dalam mencatat riwayat pemeriksaan atau rekam medis anak, sehingga ketika diperlukan, semuanya sudah lengkap dalam satu aplikasi.

 

review aplikasi primaku


review aplikasi primaku




review aplikasi primaku


Menurut dr. Miza, “Orang tua perlu untuk memperoleh pengetahuan dan informasi holistik mengenai tumbuh kembang anak yang sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). PrimaKu merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam memantau tumbuh kembang anak karena aplikasi ini didukung penuh oleh IDAI.”

 

dr. Miza pun mengatakan, bahwa orang tua sangat wajib mengunduh aplikasi ini, karena orang tua perlu memeprhatikan data tumbuh kembanga anak, sejak lahir hingga saat ini. Selain itu, aplikasi PrimaKu ini juga sangat membantu bagi para dokter dalam praktek sehari-hari, yakni untuk melihat grafik kesehatan anak, data imunisasi maupun rekam medis dari anak. Sehingga, dokter lebih mudah dalam melakukan intervensi.

 


Sekali lagi, dr.Miza menekankan, jika kita memiliki aplikasi PrimaKu dan memanfaatkan fitur yang ada pada apliaksi PrimaKu ini, maka orang tua bisa mengikhtiarkan hidup sehat bagi anak-anaknya dan bisa mewujudkan anak Indonesia yang kuat, sehat, dan cerdas.

 

 

Mengunduh dan Menginstal Aplikasi PrimaKu



review aplikasi primaku


Menurut saya, mengunduh dan menginstal aplikasi PrimaKu ini sudah sangat mudah ya, Ma.

 

1. Unduh aplikasi PrimaKu pada App Store dan Google Play Store.


2. Lakukan pendaftaran, bisa menggunakan no handphone, atau bisa melalui email dan media sosial.


3. Akan ada kode OTP yang dikirimkan pada no handphone kita melalui SMS. Mama tinggal menginput kode OTP tersebut ketika melakukan registrasi/pendaftaran.


4. Registrasi berhasil.


5. Lengkapi data-data anak yang dibutuhkan ya, Ma. Asyiknya, kita bisa menginput data anak lebih dari satu, lho.

 


Menurut saya, aplikasi PrimaKu ini wajib dimiliki oleh setiap Mama di rumah ya. Karena fiturnya lengkap dan akurat untuk memonitor tumbuh kembang anak. Jadi, sebagai oprang tua, kita bisa mengambil langkah yang tepat jika ada ‘sesuatu’ yang terjadi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak kita.


review aplikasi primaku


PrimaKu juga aktif berbagi informasi seputar tumbuh kembang anak dan juga parenting melalui Instagram @official.primaku jangan lupa difollow ya, Ma.


Apakah Mama sudah menginstal aplikasi PrimaKu? Jika iya, manfaat apa saja yang sudah Mama rasakan sejauh ini? Sharing yuk, di kolom komentar.

 

 

 

 

Mempersiapkan Mental dan Fisik Anak Menghadapi Pertemuan Tatap Muka di Sekolah. Bagaimana Agar Orang Tua Tidak Khawatir Berlebihan?

 



Assalamu’alaikum, apa kabarnya Buibuk? Semoga sehat selalu ya.


Setelah drama panjang Pandemi Covid-19, hari ini kita akan memasuki babak baru, yakni PTM atau Pertemuan Tatap Muka bagi anak-anak yang bersekolah. Sebenarnya, PTM ini ada hal yang sangat biasa sebelum covid-19 melanda. Namun, covid-19 ini mengubah tatanan kehidupan kita, termasuk dalam bidang pendidikan. Anak sekolah beralih ke pertemuan maya atau online class, dan tidak boleh masuk ke sekolah seperti biasanya.


Dua tahun lamanya bertahan dari pandemi, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan Pertemuan Tatap Muka terbatas untuk anak-anak di sekolah. Walau memang, belum semua sekolah dan orang tua setuju menjalankan PTM ini, karena masih banyak merasakan kekhawatiran berlebih.


Termasuk saya, dua anak saya mulai melakukan PTM di sekolah. Kifah kelas 5 SD dan Aldebaran di Taman Kanak-kanak. Setiap hari, saya harus mempersiapkan sekolah mereka. Dibandingkan dengan sebelum Pandemi, saya harus mempersiapkan sekolah anak-anak dengan lebih ‘ekstra’


Saya harus mempersiapkan pakaian tentunya, peralatan sekolah, makanan untuk sarapan, makanan untuk bekal, masker, hand sanitizer dan multivitamin untuk menambah daya tahan tubuh mereka.


Sebelum PTM pun, ketika anak-anak masih belajar on line di rumah, saya cukup rutin memberikan anak-anak tambahan multivitamin dan lebih banyak konsumsi makanan dan minuman bergizi. Apalagi Kifah mengidap asma  sejak kecil, maka dari itu saya sangat khawatir daya tahan tubuhnya menurun dan mudah terserang asma dan penyakit lainnya, termasuk Covid-19.


Jum’at, 3 Desember  2021 lalu, saya dan Mama Blogger lainnya melakukan Gathering secara online via zoom meeting bersama Psikolog Pritta Tyas yang juga seorang pegiat portal parenting (@bunda.id dan Good Enough Parents.id) dan Holisticare Ester C Kids.


Mom Blogger Gathering bersama Holisticare Ester C Kids


Alhamdulillah, Holisticare mengangkat tema ini, yang memang menjadi salah satu ‘beban’ ketika kondisi pandemi ini sebenarnya masih berlangsung. Saya jadi mendapatkan ilmu dan insight baru, karena saya yakin banyak orang tua lain yang merasakan hal yang sama. Maka alhamdulillah saya bisa share ilmunya di blog ini. 


Mba Pritta (Psikolog Anak)


Jadi salah satu peserta  Mom Blogger Gathering


Sharing dibuka dengan pernyataan Mbak Prita, mengenai data WHO (World Health Organization) mengenai dampak pandemi ini terhadap anak, yakni 1 dari 7 anak terdampak akan adanya School from Home dan secara total di seluruh dunia ada 1,6 Milyar anak terdampak pandemi ini, salah satunya dalam aspek pendidikan.


Apa saja dampak pandemi terhadap anak sejauh ini?




1. Anak mengalami kecemasan

2. Anak tidak termotivasi untuk berkegiatan

3. Kedisiplinan yang kurang terjaga

4. Anak-anak jadi kurang fokus

5. Anak menjadi mudah ‘baper’ dan juga malas


Kalau dilihat dari ciri di atas, memang benar adanya. Saya melihat Kifah memiliki ciri seperti di atas, karena dia merasakan dampak pandemi ini. Ia tidak bersekolah ke sekolah selama 1,5 tahun lebih.


Misalkan, ritual bangun pagi, yang dulunya disiplin bangun pagi, sekarang lebih sulit untuk dibangunkan. Kemudian, dia juga jadi lebih ‘mager’ alias malas gerak, karena terlalu sering berada di dalam rumah.


Menurut Mbak Pritta, anak-anak bisa saja mengalami stres. Namun, anak-anak belum  bisa menyatakan dirinya stres, maka orang tua lah yang harus mengamati perilaku anak. Jika memang ada ciri-ciri di atas, bisa jadi anak mengalami stres.


Kenapa Pertemuan Tatap Muka penting untuk anak?




Seperti kita tahu, Indonesia sejak dulu, masih menggunakan sistem pendidikan yang konvensional, takni pertemuan tatap muka (face to face) secara langsung antara murid dan guru. Indonesia belum mengenal sistem Individual Learning menggunakan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. 

Namun Covid-19, mempercepat kehadiran teknologi untuk bisa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh untuk sistem pendidikan di Indonesia.


Memang ya, sesuatu itu akan menjadi sangat berharga kalau kita sudah kehilangan. Termasuk kehilangan kesempatan untuk tatap  muka di kelas bersama guru, yang ternyata hal itu adalah sesuatu yang berharga, yang dulu mungkin kita anggap biasa aja.


Pertemuan Tatap Muka memiliki peran penting karena:


1. Anak membutuhkan bimbingan guru secara langsung yang responsible

2. Anak harus melakukan sosialisasi secara fisik

3. Anak usia 4-6 tahun membutuhkan kerja sama, antri bersama, bergiliran, meminjamkan barang kepada teman atau dipinjami barang, agar kecerdasan sosial emosionalnya semakin berkembang.

4. Melatih emosi (meregulasi emosi) yang tidak nyaman, misalkan kesal, marah terhadap teman, atau takut dan tidak percaya diri, dll.


Apa saja hal yang bisa kita persiapkan untuk menyambut PTM?


1. Membuat role playing bersama anak tentang PTM. Misalkan, bagaimana caranya mencuci tangan, memakai masker yang benar, menjaga jarak dengan teman, dll.

2. Melakukan role playing jika ada konflik dengan teman

3. Belajar merefleksikan emosi anak. Jika anak bosan, marah, takut, tidak percaya diri, agar anak nyaman bersama kita sebagai orang tua. Jangan buru-buru menasehati anak, tapi banyak-banyaklah mendengar kata-kata dan cerita anak.


Bagaimana menepis rasa khawatir berlebihan?




Menurut Mbak Pritta, kita harus menyadari bahwa ada dua hal yang penting yang harus kita pahami.


Pertama, hal yang tidak bisa kita kontrol. Seperti, perasaan anak kita, bagaimana anak beradaptasi dengan guru, teman, tugas sekolah. Atau perilaku temannya terhadap anak kita. Bisa jadi anak kita menjadi sasaran bully, dll.


Kedua, ada hal yang bisa kita kontrol. Yakni ikhtiar kita untuk mempersiapkan anak menghadapi PTM. Seperti, mempersiapkan keperluan anak, menasehati anak, kesehatan anak, latihan prokes bersama anak, memenuhi kebutuhan vitamin C anak, dll.


Holisticare Ester C Kids Bantu Daya Tahan Tubuh Anak Menghadapi Pertemuan Tatap Muka di Sekolah


Kelebihan produk Holisticare Ester C Kids yaitu:


1. Rasa yang enak (rasa jeruk alami) dan bentuknya yang lucu

2. Tidak perlu khawatir merusak lapisan gigi karena tidak mengandung gula tetapi mengandung pemanis alami  Xilytol (natural sweetener) yang berasal dari alam yang dapat memelihara kesehatan gigi.

3. Holisticare Ester C Kids ini , Suplementasi Vitamin C inovasi baru yang diformulasikan khusus untuk anak-anak yang dibuat dari Ester-C, yaitu kalsium askorbat yang dipatenkan dan melalui proses unik sehingga lebih tidak perih di lambung.

4. Membantu memenuhi kebutuhan Vitamin C

5. Membantu memelihara daya tahan tubuh. 


Aldebaran suka banget rasa Holisticare Ester C Kids ini


Pemberiannya cukup satu tablet sehari sebelum anak berangkat ke sekolah, sehingga menjadi rutinitas yang baik sebelum anak berangkat PTM, anak mengkonsumsi vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuhnya. 


Aldebaran suka rasanya





Jika anak sedang terserang flu, konsumsi Holisticare Ester C Kids ini bisa ditingkatkan menjadi 2-3 tablet sehari ya.




Menurut saya, sebagai orang tua kita harus berikhtiar yang baik untuk menjaga kesehatan anak untuk menjalani Pertemuan Tatap Muka, salah satunya adalah dengan menyediakan makanan yang bergizi lengkap untuk anak, mempersiapkan alat pendukung protokol kesehatan, dan memberikan vitamin C yang baik, aman, dan nyaman untuk anak untuk menjaga daya tahan tubuh anak.


Bagaimana agar kita sebagai orang tua juga tidak stres menghadapi Pertemuan Tatap Muka?


Ketika sesi sharing kemarin, saya bertanya kepada Mba Pritta, yakni:


Q: Bagaimana kita menurunkan ekspektasi kita terhadap anak? Karena semenjak pandemi, anak mengalami learning lost yakni kehilangan pembelajaran. Dimana sekolah online tidak terlalu efektif. Walaupun katanya sekolah boleh menjalankan 50% saja kurikulum, namun pada kenyataannya, sekolah dan guru tetap mengejar ketertinggalan belajar, sehingga anak, guru, dan orang tua pun ikutan stres. Lalu bagaimana solusinya?


A: Hal yang pertama kita lakukan adalah dengan menetapkan goals kita sendiri. Goals yang utama adalah bagaimana anak happy atau bahagia ketika belajar. Jangan sampai anak stres dan dikejar-kejar pembelajarannya yang tertinggal. Orang tua harus menjadi jembatan antara sekolah dan kemampuan anak.


Mendapat jawaban tersebut dari Mbak Pritta, rasanya ‘nyes’ banget. Kenapa? Karena memang benar, kita gak bisa paksa anak, apalagi dengan kondisi seperti ini. Memang yang harus kita lakukan adalah  bagaimana membuat anak bahagia dan nyaman dulu untuk belajar sebelum menyiapkan banyak target pembelajaran yang harus ditempuh oleh anak.





Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Holisticare Ester C Kids, karena banyak sekali ilmu yang saya dapatkan kemarin ketika sedang melakukan sharing session berasam Mbak Pritta yang memang seorang psikolog dan juga Holisticare Ester C Kids.


Mudah-mudahan, anak-anak kita menjadi lebih siap dalam menghadapi PTM ya. Dan sebagai orang tua, kita juga lebih siap dan tidak stres dalam mempersiapkan anak-anak untuk bersekolah kembali. Yakinkan langkah sehatmu setiap hari bersama Holisticare Ester C.


Apa saja yang Mama siapkan untuk menjalani Pertemuan Tatap Muka di sekolah? Sharing di kolom komentar, yuk!





Review Scarlett Glowtening Serum [Lebih Bagus Mana dengan Serum Sebelumnya?]

 

Review! Perbandingan serum Scarlett Glowtening serum dengan serum sebelumnya, lebih bagus mana?

Scarlett menghadirkan beragam serum, keduanya pernah saya gunakan, namun ada beberapa perbedaan, nih dari kedua serum tersebut, yakni Glowtening Serum dan Brightly Ever After Serum. Saya pernah review kedua serum scarlett itu, dan ini dia salah satu review yang saya tulis.


“Rawat kulit wajah dari sekarang, sebelum usia 40. Pokoknya diusia 30-tahunan udah harus mulai  care sama wajah, supaya gak kaget sama perubahan wajah diusia 40.”


Itu adalah nasehat Mba Eni (@duniaeni) teman nge-blog plus tim dibalik layar Connecting Mama, sebuah komunitas Mama Digital yang kami bangun bersama. Nasehat yang ia berikan ketika kami ngobrol masalah skin care dan perubahan kulit wajah diusia 40 tahun.

Iya, saya setuju. Banyak artikel yang saya baca mengenai kesehatan kulit, dan bagaimana cara kita mempersiapkan kulit wajah menuju usia kepala 4 nanti.


Kok malah mentingin kulit wajah, sih? Emang penting banget?

 

Eitss, jangan salah, kesehatan kulit ini salah satu bentuk ikhtiar kita untuk selalu menjaga dan bersyukur atas pemberian Alloh SWT. Baik itu kesehatan kulit wajah, tubuh, dan anggota badan lainnya. Lagi pula, yang namanya persiapan dan pencegahan itu kan memang dilakukan jauh hari, kan? Takutnya malah menyesal karena perawatan akan jauh lebih sulit jika kondisi kesehatan kulit wajah sudah terlanjur bermasalah di usia 40-an nanti.

 

Apa saja permasalahan kulit diusia 40-an nanti?




 

1. Kulit terasa kering

2. Muncul garis halus dan kerutan

3. Kulit mulai kendur dan berkurangnya elastisitas kulit

4. Noda atau flek hitam

 

Masalah tersebut akan muncul secara alami seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh gaya hidup, perawatan wajah yang dilakukan, dll. Maka dari itu, sebelum semuanya terjadi dan lebih sulit lagi untuk merawatnya, lebih baik kita merawat kulit sejak awal usia 30-tahun.

 

Usia saya sekarang menginjak 31 tahun, sejak awal usia 30 tahun (usia 28-29 tahun) saya mulai rutin merawat kesehatan wajah saya. Pasalnya,  dulu saya pernah mengalami jerawat yang cukup parah (berbekas) dan kulit terlihat sangat kusam.


Sebenarnya, diusia 30 tahuann pun, gejala seperti garis halus, kerutan dan flek hitam bisa saja muncul jika kesehatan kulit wajah tidak dirawat dengan baik, atau biasa disebut dengan penuaan dini.


Dilansir dari Alodokter, cara merawat kulit wajah usia 30 tahun yaitu dengan cara:


1. Rutin Membersihkan Wajah

Membersihkan wajah adalah koentji untuk merawat kesehatan kulit wajah. Jangan lupa untuk membersihkan kulit wajah sesuai dengan jenis kulit kita. Namun jangan berlebihan dalam membersihkan wajah ya, cukup 2x sehari ketika pagi dan malam hari atau pun setelah berkeringat.


Biasanya, saya sendiri melakukan double cleansing pada malam hari, dan membawa facial wash ketika di dalam perjalanan atau setelah beraktivitas yang menghasilkan keringat berlebih. Karena jika tidak bersihkan, memicu kotoran menempel pada wajah, sehingga bisa menyumbat pori dan membuat wajah jadi berjerawat.

 

2. Gunakan Pelembab

Menginjak usia 30, sebum atau minyak alami pada kulit wajah akan berkurang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan kulit menjadi mudah kering dan akhirnya munculah si garis halus atau kerutan. Penting untuk selalu menggunakan pelembab agar kulit wajah tetap lembab dan elastis.

 

3. Gunakan Tabir Surya

Panas/cahaya sinar matahari secara langsung dapat merusak lapisan kulit wajah dan memecah kolagen. Sehingga bisa menimbulkan bercak atau noda hitam pada kulit wajah, dan bisa juga membuat kulit wajah lebih mudah keriput. Sangat penting untuk menggunakan tabir surya ketika di dalam rumah maupun ketika menjalankan aktivitas di luar rumah.


Disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 30 dan digunakan berulang selang dua jam sekali.

 

4. Gunakan Krim Mata

Mata panda oh mata panda, ini juga jadi hal yang paling ditakuti oleh perempuan. Apalagi dengan banyaknya rutinitas di rumah, menyebabkan begadang, kurang istirahat/tidur, dan akhirnya menyebabkan mata kita menjadi berkantung atau terdapat lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda).


Kita bisa menggunakan krim mata yang mengandung vitamin C, untuk mencerahkan kulit di area mata, vitamin E dan minyak mineral, agar bisa mengembalikan elastisitas kulit di sekitar area mata.

 

5. Gunakan Anti Aging


Produk anti aging sudah banyak sekali beredar di pasaran ya. Yuk, kita mulai menggunakan produk anti aging seperti serum atau krim wajah. Pilih produk anti aging yang sesuai dengan jenis kulit dan aman digunakan, terutama jika sedang hamil atau menyusui.

 

6. Melakukan Eksfoliasi Kulit


Eksfoliasi adalah proses pembersihan atau pengangkatan sel kulit mati yang ada pada kulit wajah. Eksfoliasi kulit bisa menggunakan scrub yang lembut ataupun dengan produk senyawa kimia yang mengandung AHA dan BHA.

 

7. Minum Air Putih

Wah, kalau ini langsung inget temenku Amelia @amelia_fafu yang rajin ngingetin buat minum air putih minimal 2 liter sehari. Sebagus apapun perawatan kulit wajah di luar, jika kita tidak merawatnya dari dalam, ya percuma juga.

Caranya yaitu dengan banyak minum air putih agar hidrasi kulit tetap terjaga. Karena bagaimana pun kadar air dalam tubuh kita turut mempengaruhi ‘penampakan’ kulit di luar.

 

Review Scarlett Glowtening Serum




Kalau yang ngikutin tulisan di blog saya ini, pasti udah sering baca review saya tentang produk Scarlett. Mulai dari Body Care hingga perawatan wajah.

 

Kali ini, saya akan mereview tentang Glowtening Serum by Scarlett. Produk yang saya gunakan adalah Glowtening Serum by Scarlett dan Brightly Essence Tonernya.


Sebenarnya, saya pakai juga rangkaian Brigthly Ever After Cream Day and Night. Jadi, alhamdulillah sekarang pakai satu rangkaian dari Scarlett semua.


Seperti pada review sebelumnya, produk Scarlett ini cocok di wajah saya, tidak ada efek seperti break out, bruntusan, atau jerawat. Perjalanan saya mencoba produk Scarlett mulus sampai sekarang.

 

Brightly Essence Toner by Scarlett




Awalnya saya gak nyangka juga kalau Scarlett bakal keluarin toner. Karena sebelumnya, saya pakai Brightly Ever After Cream and Night Scarlett tanpa pakai toner. Memang rasanya ada yang kurang, makanya setelah Scarlett mengeluarkan Brightly Essence Toner, saya merasa lebih suka menggunakan rangkaian Scarlett ini. Karena merasa lebih meresap aja gitu di kulit.

 



Komposisi Brightly Essence Toner by Scarlett:


1. Vitamin C untuk meningkatkan produksi kolagen

2. Glutathion untuk mencerahkan kulit

3. Witch Hazel Extract untuk meredakan peradangan dan mengencangkan pori-pori

4. Jeju Propolis Extract meregenerasi kulit untuk membantu kulit lebih halus dan kenyal

5. Allantoin melembabkan, menenangkan, dan sifat anti-iritasi

6.Niacinamide membantu meminimalkan pori-pori yang membesar

7.Grape Water melembabkan, menenangkan dan menyegarkan kulit


Cara menggunakan Brightly Essence Toner:


1. Pastikan tangan dalam kondisi bersih

2. Tuangkan toner essence ke telapak tangan lalu tepuk-tepuk secara perlahan ke kulit wajah

3. Atau bisa tuangkan toner secukupnya pada kapas, kemudian mulai usapkan kapas yang telah dibasahi toner essence hingga ke seluruh wajah.

 

Kalau saya sendiri, lebih suka menggunakan kapas, agar hasilnya lebih merata, tapi memang minusnya jadi lebih boros, sih, heheu.

 

 

Glowtening Serum by Scarlett VS Brightly Ever After Serum




Sebelumnya saya menggunakan Brightly Ever After serum (bisa dibaca reviewnya juga di sini ya). Menurut saya, aroma Brightly Ever After Serum itu agak berbeda, jadi tidak ada wangi sepert bunga atau pun apa, hanya wangi zat yang terkandung di dalamnya, jadi memang buat saya yang suka ada aroma tertentu agak kurang nyaman.


Baca: Review Brightly Ever After Serum


Tapiiii, Glowtening Serum by Scarlett ini beda ternyata. Aromanya gak murni zat yang terkandung di dalamnya, tetapi ada wangi seperti bunga tapi wanginya soft tidak menyengat (saya sukaaa).




Tekstur serumnya pun agak berbeda. Untuk Brightly Ever After Serum, warnanya bening dan agak seperti oil, tapi gak lengket sih, tetep cair. Nah, untuk Glowtening Serum by Scarlett ini, teksturnya lebih mirip lotion dan warnanya pun putih, tidak bening.




Kandungannya terdiri dari: Tranexamide Acid, Calendula Oil, Olive Oil, Allantoin, Licorice Extract.


Manfaatnya adalah:

 

1. Membantu mencerahkan kulit

2. Membantu membuat kulit menjadi lebih glowing

3. Membantu memudarkan bekas-bekas jerawat

4. Menyamarkan garis halus dan flek hitam pada wajah

5. Menenangkan dan memperbaiki skin barrier

 

Cara menggunakan Glowtening Serum by Scarlett:


1. Teteskan 2-3 tetes serum, usap dan pijat secara perlahan

2. Ratakan serum ke seluruh kulit wajah

3. Diamkan beberapa saat agar serum meresap ke kulit wajah

4. Gunakan pada pagi dan malam hari

 



Jadi urutan pakainya adalah gunakan face care (facial wash Scarlett) kemudian keringkan wajah, pakai essence toner, kemudian serum, terakhir adalah day and night cream.

 

Kalau saya boleh pilih, saya cenderung lebih cocok dengan Glowtening Serum by Scarlett. Kenapa?


1. Aromanya lembut, ada seperti wangi bunga

2. Teksturnya seperti lotion, cocok untuk tipe wajah berminyak seperti saya

 

Jadi, sekarang saya pakai Glowtening Serum by Scarlett, karena merasa lebih cocok yang ini dibanding Brightly Ever After serum sebetulnya.

 

Kesimpulan




Ecie, kayak skripsi aja pake kesimpulan. Setelah menggunakan rangkaian produk Scarlett Brightly Ever After Cream Day and Night, Brightly Essence Toner, Glowtening Serum by Scarlett, selama dua minggu, kulit saya lebih sehat dan cerah.


Cerah di sini bukan jadi putih melebihi kulit asli ya, tapi cerah di sini, kulit saya tampak rata warnanya, tidak kusam, dan terasa lebih lembab.


Satu catatan saya, nih. Please jangan suka cari produk yang memutihkan secara ekstrim ya, justru produk tersebut cenderung tidak aman. Lebih baik, cari produk yang memang membuat kulit wajah kita lebih sehat dan lebih baik. Jadi, putih itu bukan jadi ukuran, apalagi lebih putih dari kulit kita yang seharusnya.


Catatan: Produk Scarlett sudah terbukti aman dan mendapatkan sertifikat keamanan dari BPOM ya.

 

Sekian review saya kali ini, siapa yang sudah coba Glowtening Serum by Scarlett atau Brightly Essence Tonernya Scarlett? boleh tulis komentarnya di kolom komentar.