Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Dibaca Suami. Yes or No?


Sudah ada 345 tulisan di blog ini.

Wah angkanya syantiek ya, kayak yang punya blog.

Duarrr, aku tau kok, kamu bacanya pasti berasa ditembak senjata pemusnah masal. Yaudah, minum kopi dulu sana, elus-elus dada dan jangan lupa bilang istigrfar kalau berasa lagi hamil. Wkwkwk.

(((FOKUS TETTY FOKUS)))

Ya maafkan aku yang sedang hilang fokus, pagi ini belum sarapan soalnya, rada pusing gimana gitu. Sengaja nanti siangan aja supaya sekalian makan siang. Aku pengen kurus, eenggg gak sebadan-badan sih, tapi emang ada bagian-bagian yang harus dikecilin. Harus ada gumpalan yang luruh, apalagi kalau bukan gumpalan lemak.


Hari ini, #CurhatBersama ku bareng Handriati mau bahas tentang blog yang dibaca suami, yes or no?

Baca punya Handriati


Sebelumnya kita juga nulis tentang yang berbau suami juga, yaitu tentang kepoin dompet suami. Jangan lupa dibacaaa yaaa.

Ngomongin blog, apalagi blog ini kan tercipta setelah aku nikah, dan sebagian besar isinya juga tentang aku dan realita pernikahan dan peranakan, jadi ya bahasannya gak jauh dari rutinitas sehari-hari, yang mana bapak suami tahu persis kelakuan istrinya 24 jam.

Jadi, udah gak bisa pencitraan lewat blog lah sama suami mah.


Suami udah tahu persis, mana yang istrinya banget dan mana yang nggak. Ya walau aku mempercayai kalau yang namanya aktivitas nyata dan tulisan maya kadang emang gak semua sama. Beti lah, beda-beda tipis. Karena emang semua orang, bukan cuma blogger, pasti ingin terlihat yang baik-baiknya aja kan di dunia maya.

Dan salah satu orang yang maha mengetahui seluk beluk kepribadian istrinya tidak lain dan tidak  bukan adalah suaminya sendiri.


Kenapa sih aku pengen nulis tentang ini? Karena di tulisan blog dan pencitraan kemarin, ada komentar bahwa ternyata blognya itu gak mau dibaca sama suaminya. Isin katanya, malu lah.

Coba, sapa nih yang komentar begini? Ngaku, ngaku.

Nah, kemudian aku bertanya kepada diri sendiri, malu gak sih kalau blognya dibaca suami? Jawaban aku dalam hati sih, emmm iya malu juga sebenernya. Tapi gimana lagi deh, kita temenan di Facebook, otomatis Abbiy baca setiap postingan di blog ini.

Wkwkwk. Ni juga pasti lagi dibaca deh. 

Jadi gimana mau ditutup-tutupin, orang muncul di temlennya.

Akhirnya sampai saat ini, aku masih setengah-setengah antara iya atau tidak, blog ini dibaca sama Abbiy, soalnya itu kadung diterbitin di facebook, jadi pasti kebaca. 50% boleh, 50% nya lagi nggak boleh.

Ini aku jemrengin alesan boleh sama nggak bolehnya ya.

Kenapa boleh?

1. Buat dimintain komentar. Buat lomba blog, kadang aku minta komentar juga sih sama Abbiy. Tentang tulisan, foto, video, dll. Walau kadang jawabannya kurang memuaskan, wkwkwk.

2. Cari Helikopter View. Nyambung ke point 1.  Jadi, aku bisa membaca pikiran orang “jika” “apabila” orang lain baca tulisan di blog, terutama postingan lomba kali ya, atau yang berbau kontroversi.

3. Pengen ngasih tahu sesuatu secara gak langsung. Eeeeaaa, kalau ini namanya ngemodus kakakkkkk.

4. Pengen nunjukin karya atau kreativitas. Karena foto yang lumayan bagus, infografis, itu sangat sulit dibuat oleh Ibu rumah tangga beranak dua, jadi kadang naluri pamer ke suami itu suka ada.

5. Terlihat produktif. Masih pamer detected. Ya gak apa lah pamer ke suami mah, anggap saja pamer yang positif.


Terus kenapa 50% nya masih gak boleh?

1. MAALUUUUU. Hahahah, yah namanya sama orang yang bareng 24 jam, ya malu aja kalau posting, takut dibilang pencitraan. Wkwkwk.

2. Takut dikasih komentar negatif. Aku bisa baper Kakak, kalau dikomentarin yang negatif. Padahal sendirinya yang minta dikomentarin, tapi pas dikomentarinnya kurang memuaskan entar uring-uringan sendiri. Ya kayaknya emang begini deh sifat perempuan, pengen dikomenin tapi ujung-ujungnya bawa perasaan.

3. Takut diledekin. “Cieeee, tulisannya zxzxzxzxzxzxzx” atau “Coba dong tiap hari begitu di rumah.” Hadeeuhhhh aku paling malashhh kalau udah diledek campur bully bully cinta model begini. Eaaaa. Atau, “Malu ih, nanti nulis gitu, kalau kebaca tetangga yang temenan di medsos gimana?” Huffttt.


4. Yaudah lah 3 aja.

Okelah, setelah menimbang baik dan buruk beserta alasannya. Menurut aku, Blog dibaca suami yes or no?


Aku akan jawab, YES.


Kenavah?




KARENAAA EMANG TERLANJUR TEMENAN DI SEMUA SOSMED.


Yaudin, postingan ringan #CurhatBersama dicukupkan sekian. Kalau kamu, sebagai blogger, paling nyaman tulisannya dibaca atau nggak nih sama pasangan?

Sharing yuk!


Tidak ada komentar