Diberdayakan oleh Blogger.

Mampukah Kita Selalu Husnudzon?

Image Source


Rasulullah dan Buah Jeruk

Cerita ini saya dengar dari salah satu teman saya ketika mengaji dalam sebuah majlis ta'lim, cerita ini sangat sederhana namun sangat inspiratif untuk disimak.

Suatu hari Rasulullah SAW sedang berkumpul bersama para sahabat. Kemudian datanglah seorang perempuan yang membawa keranjang berisi jeruk.

Perempuan tersebut datang ke tempat dimana Rasulullah SAW dan para sahabat sedang berkumpul dan kemudian memberikan sekeranjang buah jeruk tersebut kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pun menerima pemberian tersebut dengan senang hati.

Kemudian Rasulullah SAW memakan satu per satu buah jeruk pemberian perempuan tadi. Sambil menyunggingkan senyum, Rasulullah SAW terus memakan buah jeruk tersebut sendirian.

Ya, sendirian.



Rasulullah SAW tidak memberikan satu buah jeruk pun kepada para sahabatnya. Beliau memakan buah jeruk itu hingga habis sendirian saja.

Lalu, mulai ada 'kasak-kusuk' diantara para sahabat.

"Kenapa Rasulullah SAW tidak membagi jeruk tersebut kepada kita? Biasanya, ada sedikit makanan pun, Rasulullah SAW tak pernah alfa untuk membagikannya kepada para sahabat"

Para sahabat pun mulai resah dan kemudian timbulah perasaan buruk sangka alias Suudzon kepada Rasulullah SAW.

Setelah semua jeruk tersebut habis, Rasulullah SAW mengucapkan terima kasih dengan senyum berseri kepada perempuan yang tadi telah memberi beliau sekeranjang jeruk.

Namun, perempuan tersebut pergi dengan raut wajah yang murung dan tampak kesal.

Salah satu sahabat bertanya.

"Ada apa ya Rasulullah? kenapa engkau sama sekali tidak memberikan buah jeruk itu kepada kami?" 

Rasulullah SAW kemudian menjawab.

"Sesungguhnya semua buah jeruk tadi terasa masam dan tidak enak"

Sahabat pun bertanya lagi.

"Lalu kenapa engkau memakannya dan menghabiskannya sendiri?"

Rasulullah SAW menjawab dengan nada lembut.

"Sesungguhnya perempuan itu menginginkan aku mencela buah jeruk itu, dan kemudian mempermalukan aku di depan kalian wahai para sahabat, namun siasatnya itu tidaklah berhasil"

"Aku juga tidak ingin berbagi buah jeruk masam dengan kalian, biarlah aku saja yang merasakannya sendirian" Rasulullah SAW melanjutkan.

Mata para sahabat berkaca-kaca, mereka sungguh menyesal telah berburuk sangka kepada Rasulullah SAW. Padahal beliau sedang melindungi mereka dari satu hal yang buruk.

--------

Semoga husnudzon selalu menjadi penghias akhlak kita sehari-hari, agar hati sellau bersih, agar pikiran tidak ternodai. Allah SWT pun telah melarang kita untuk berburuk sangka terhadap orang lain.



“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (Al-Hujurat : 12)




Semoga Bermanfaat :)

Mampukah Kita Selalu Husnudzon?

Image Source


Rasulullah dan Buah Jeruk

Cerita ini saya dengar dari salah satu teman saya ketika mengaji dalam sebuah majlis ta'lim, cerita ini sangat sederhana namun sangat inspiratif untuk disimak.

Suatu hari Rasulullah SAW sedang berkumpul bersama para sahabat. Kemudian datanglah seorang perempuan yang membawa keranjang berisi jeruk.

Perempuan tersebut datang ke tempat dimana Rasulullah SAW dan para sahabat sedang berkumpul dan kemudian memberikan sekeranjang buah jeruk tersebut kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pun menerima pemberian tersebut dengan senang hati.

Kemudian Rasulullah SAW memakan satu per satu buah jeruk pemberian perempuan tadi. Sambil menyunggingkan senyum, Rasulullah SAW terus memakan buah jeruk tersebut sendirian.

Ya, sendirian.



Rasulullah SAW tidak memberikan satu buah jeruk pun kepada para sahabatnya. Beliau memakan buah jeruk itu hingga habis sendirian saja.

Lalu, mulai ada 'kasak-kusuk' diantara para sahabat.

"Kenapa Rasulullah SAW tidak membagi jeruk tersebut kepada kita? Biasanya, ada sedikit makanan pun, Rasulullah SAW tak pernah alfa untuk membagikannya kepada para sahabat"

Para sahabat pun mulai resah dan kemudian timbulah perasaan buruk sangka alias Suudzon kepada Rasulullah SAW.

Setelah semua jeruk tersebut habis, Rasulullah SAW mengucapkan terima kasih dengan senyum berseri kepada perempuan yang tadi telah memberi beliau sekeranjang jeruk.

Namun, perempuan tersebut pergi dengan raut wajah yang murung dan tampak kesal.

Salah satu sahabat bertanya.

"Ada apa ya Rasulullah? kenapa engkau sama sekali tidak memberikan buah jeruk itu kepada kami?" 

Rasulullah SAW kemudian menjawab.

"Sesungguhnya semua buah jeruk tadi terasa masam dan tidak enak"

Sahabat pun bertanya lagi.

"Lalu kenapa engkau memakannya dan menghabiskannya sendiri?"

Rasulullah SAW menjawab dengan nada lembut.

"Sesungguhnya perempuan itu menginginkan aku mencela buah jeruk itu, dan kemudian mempermalukan aku di depan kalian wahai para sahabat, namun siasatnya itu tidaklah berhasil"

"Aku juga tidak ingin berbagi buah jeruk masam dengan kalian, biarlah aku saja yang merasakannya sendirian" Rasulullah SAW melanjutkan.

Mata para sahabat berkaca-kaca, mereka sungguh menyesal telah berburuk sangka kepada Rasulullah SAW. Padahal beliau sedang melindungi mereka dari satu hal yang buruk.

--------

Semoga husnudzon selalu menjadi penghias akhlak kita sehari-hari, agar hati sellau bersih, agar pikiran tidak ternodai. Allah SWT pun telah melarang kita untuk berburuk sangka terhadap orang lain.



“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (Al-Hujurat : 12)




Semoga Bermanfaat :)

Jika Jodoh Tak Kunjung Datang

Photo by Posko Studio 86

Memiliki pasangan hidup adalah hal yang diimpikan oleh semua orang yang belum pernah merasakan indahnya pernikahan. Jodoh yang baik dan memenuhi kriteria selalu dinanti-nanti kehadirannya, bak katak merindukan datangnya hujan, bak malam yang menanti hadirnya rembulan. 

Setiap orang yang menantikan datangnya jodoh selalu bertanya-tanya, kapan datangnya ‘si dia’, apakah akan bertemu di kampus, di jalan, di mall, di tempat kerja, atau di acara reunian. Tapi, apabila sang belahan jiwa belum menampakan tanda-tanda kehadiran, mungkin kamu lupa akan hal ini.



1. Bergaul Secara Positif 

Kamu memang punya banyak pergaulan, tapi kamu tidak berusaha meningkatkan kualitas pergaulanmu. Kamu memang mengenal banyak orang, tapi belum tentu kamu memiliki kualitas hubungan yang baik dengan mereka. Apalagi dengan keseharian yang hanya bergaul via facebook di dunia maya, kamu lupa bahwa sekelilingmu menawarkan banyak pergaulan nyata. 

Bergaulah secara positif dengan orang lain, hindari konflik dan permusuhan, cari teman yang membawamu kepada kebaikan. Ketika kamu memiliki banyak teman yang positif, siapa tau diantaranya adalah belahan jiwa kamu yang menunggu kamu pinang.


2. Memiliki Komunikasi yang Baik

Setelah memiliki pergaulan yang positif, kamu juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik pula. Jangan pernah berkomunikasi dengan orang lain dengan gaya yang buruk. Panggilah kawan-kawanmu dengan panggilan akrab nan menyenangkan, jangan mendebat orang lain, jangan meremehkan orang lain, apresiasi setiap karya yang dihasilkan orang lain. 

Kepribadian positif kamu yang tercermin lewat komunikasi ini tentunya akan membuat karakter dirimu positif di mata orang lain. Sifat seperti ini memungkinkan kamu disukai banyak orang. Siapa tau selama ini atasan diam-diam merhatiin karakter baik kamu ini, dan tidak segan menjodohkan kamu dengan anaknya, ponakannya, atau minimal anak tetangganya.


3. Berdo’a dengan Maksimal

Kalau kamu merasa selama ini kamu berdo’a cuman di dalam hati aja, atau cuman sambil komat-kamit, ini saatnya kamu menambah kualitas do’a kamu dengan melakukan ibadah-ibadah lainnya. Misalnya, sedekah, sholat dhuha, shalat tahajud, puasa senin kamis, atau sholat berjamaah di Mesjid. Kalau kamu memang serius untuk meminta jodoh yang terbaik, usaha yang paling tepat tentunya dengan ‘mendekati’ pemilik jodoh kamu itu. Jadi, berdo’alah dengan maksimal.


4. Melakukan Instrospeksi Diri

Kamu sudah tau apa kelemahan dirimu sendiri? atau kekurangan-kekurangan yang selama ini masih ada di dalam kepribadianmu?

Saatnya kamu instrospeksi diri, kamu harus tau benar dimana letak kekurangan dan kesalahan yang pernah kamu buat.

Jangan-jangan, kerja keras kamu dalam mencari jodoh namun belum membuahkan hasil itu disebabkan karena kesalahan atau dosa yang pernah kamu lakukan. Misalnya, kamu lupa minta maaf sama temen yang pernah kamu sakiti, kamu pura-pura lupa ngembaliin uang temen kamu padahal temen kamu lagi kepepet banget, kamu pernah nyakitin perasaan orang tua kamu karena gak dikasih izin untuk beli sesuatu. Saatnya kamu instrospeksi diri secepatnya!


5. Berusaha Memperbaiki Diri

Setelah kamu melakukan instrospeksi diri, saatnya kamu mulai untuk memperbaiki diri. Jadilah pribadi yang layak untuk diberikan jodoh oleh sang pencipta. Jadilah pribadi yang layak menjadi pasangan bagi belahan jiwamu nanti, pantaskan diri untuk menyambut datangnya sang pujaan hati. Karena jodohmu nanti, adalah cerminan dirimu sendiri.


6. Meminta Do’a Restu Orang Tua

Ini juga sering dilupakan. Kamu udah jungkir balik mati-matian nyari jodoh, tapi kamu belum pernah sekalipun pulang ke rumah dan meminta do’a restu mereka secara tulus. Kamu pikir, kamu mau ketemu orang tua pas udah dapet calon aja. Itu salah! Mintalah do’a restu mereka dengan tulus, dan orang tua mu pun akan mendo’akan kamu mendapatkan jodoh terbaik yang kelak akan menjadi menantunya.





Jika Jodoh Tak Kunjung Datang

Photo by Posko Studio 86

Memiliki pasangan hidup adalah hal yang diimpikan oleh semua orang yang belum pernah merasakan indahnya pernikahan. Jodoh yang baik dan memenuhi kriteria selalu dinanti-nanti kehadirannya, bak katak merindukan datangnya hujan, bak malam yang menanti hadirnya rembulan. 

Setiap orang yang menantikan datangnya jodoh selalu bertanya-tanya, kapan datangnya ‘si dia’, apakah akan bertemu di kampus, di jalan, di mall, di tempat kerja, atau di acara reunian. Tapi, apabila sang belahan jiwa belum menampakan tanda-tanda kehadiran, mungkin kamu lupa akan hal ini.



1. Bergaul Secara Positif 

Kamu memang punya banyak pergaulan, tapi kamu tidak berusaha meningkatkan kualitas pergaulanmu. Kamu memang mengenal banyak orang, tapi belum tentu kamu memiliki kualitas hubungan yang baik dengan mereka. Apalagi dengan keseharian yang hanya bergaul via facebook di dunia maya, kamu lupa bahwa sekelilingmu menawarkan banyak pergaulan nyata. 

Bergaulah secara positif dengan orang lain, hindari konflik dan permusuhan, cari teman yang membawamu kepada kebaikan. Ketika kamu memiliki banyak teman yang positif, siapa tau diantaranya adalah belahan jiwa kamu yang menunggu kamu pinang.


2. Memiliki Komunikasi yang Baik

Setelah memiliki pergaulan yang positif, kamu juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik pula. Jangan pernah berkomunikasi dengan orang lain dengan gaya yang buruk. Panggilah kawan-kawanmu dengan panggilan akrab nan menyenangkan, jangan mendebat orang lain, jangan meremehkan orang lain, apresiasi setiap karya yang dihasilkan orang lain. 

Kepribadian positif kamu yang tercermin lewat komunikasi ini tentunya akan membuat karakter dirimu positif di mata orang lain. Sifat seperti ini memungkinkan kamu disukai banyak orang. Siapa tau selama ini atasan diam-diam merhatiin karakter baik kamu ini, dan tidak segan menjodohkan kamu dengan anaknya, ponakannya, atau minimal anak tetangganya.


3. Berdo’a dengan Maksimal

Kalau kamu merasa selama ini kamu berdo’a cuman di dalam hati aja, atau cuman sambil komat-kamit, ini saatnya kamu menambah kualitas do’a kamu dengan melakukan ibadah-ibadah lainnya. Misalnya, sedekah, sholat dhuha, shalat tahajud, puasa senin kamis, atau sholat berjamaah di Mesjid. Kalau kamu memang serius untuk meminta jodoh yang terbaik, usaha yang paling tepat tentunya dengan ‘mendekati’ pemilik jodoh kamu itu. Jadi, berdo’alah dengan maksimal.


4. Melakukan Instrospeksi Diri

Kamu sudah tau apa kelemahan dirimu sendiri? atau kekurangan-kekurangan yang selama ini masih ada di dalam kepribadianmu?

Saatnya kamu instrospeksi diri, kamu harus tau benar dimana letak kekurangan dan kesalahan yang pernah kamu buat.

Jangan-jangan, kerja keras kamu dalam mencari jodoh namun belum membuahkan hasil itu disebabkan karena kesalahan atau dosa yang pernah kamu lakukan. Misalnya, kamu lupa minta maaf sama temen yang pernah kamu sakiti, kamu pura-pura lupa ngembaliin uang temen kamu padahal temen kamu lagi kepepet banget, kamu pernah nyakitin perasaan orang tua kamu karena gak dikasih izin untuk beli sesuatu. Saatnya kamu instrospeksi diri secepatnya!


5. Berusaha Memperbaiki Diri

Setelah kamu melakukan instrospeksi diri, saatnya kamu mulai untuk memperbaiki diri. Jadilah pribadi yang layak untuk diberikan jodoh oleh sang pencipta. Jadilah pribadi yang layak menjadi pasangan bagi belahan jiwamu nanti, pantaskan diri untuk menyambut datangnya sang pujaan hati. Karena jodohmu nanti, adalah cerminan dirimu sendiri.


6. Meminta Do’a Restu Orang Tua

Ini juga sering dilupakan. Kamu udah jungkir balik mati-matian nyari jodoh, tapi kamu belum pernah sekalipun pulang ke rumah dan meminta do’a restu mereka secara tulus. Kamu pikir, kamu mau ketemu orang tua pas udah dapet calon aja. Itu salah! Mintalah do’a restu mereka dengan tulus, dan orang tua mu pun akan mendo’akan kamu mendapatkan jodoh terbaik yang kelak akan menjadi menantunya.





Pre-Wedding or Post-Wedding?


Udah gak asing lah yah denger istilah pre-wedding alias sesi pemotretan sebelum atau menjelang hari pernikahan di gelar. 

Sah-sah saja memang bagi yang berprinsip dan menginginkan adanya pre-wedding. Tapi, bagi sebagian kalangan ada yang berprinsip bahwa 'lebih baik halal dahulu baru berfoto bersama' agar lebih syar'i (mengikuti tuntunan syariat Islam).

Sesi pre-wedding biasanya mengusung satu buah tema atau konsep tertentu untuk melakukan photoshoot. Tema tersebut tentunya akan mempengaruhi pemilihan lokasi pemotretan, gaya, kostum, hingga properti yang digunakan. 

Begitupun dengan post-wedding (kebalikan dari pre-wedding) yaitu sesi foto pengantin setelah keduanya telah resmi diikat dalam janji suci perkawinan melalui prosesi  ijab dan kabul.

Pemilihan tema, gaya, kostum, properti, juga dilakukan pada sesi post-wedding. Unsur-unsur ini tentunya disesuaikan dengan keinginan kedua mempelai yang sudah sah menjadi suami istri.

Ribet gak sih pake Post-Wedding segala?

Justru kadang jadi unik dan lucu. Dimana sang penganten baru masih malu-malu kucing buat pegangan, buat tatap-tatapan, dan melakukan adegan romantis lainnya. 

Dan Photografer sibuk ngarahin gaya penganten baru yang masih gugup-gugupnya, masih nerveous-nerveous-nya. 

Ada yang mempelai perempuannya masih pemalu, tapi penganten prianya ekspresif banget.

Ada juga yang mempelai prianya photogenic, tetapi penganten perempuannya senyum aja gemeteran. 

Nah, disinilah keunikan dari Post-Wedding. 

Hihihi.

Mau liat gimana aja sih Photo Post-Wedding itu?
















Seru yaa.. 

Kalau kata cherrybelle sih "ihh geemeezzz dehh"

Silakan melihat lebih lanjut karya-karya Posko Studio 86 disini ya. Selain post-wedding, banyak juga dokumentasi pernikahan yang bikin greget.

Mau Post-Wedding juga?

Mau dapet diskon dari poskostudio 86? klik disini ya. 



Terima Kasih, Semoga Bermanfaat :)

Pre-Wedding or Post-Wedding?


Udah gak asing lah yah denger istilah pre-wedding alias sesi pemotretan sebelum atau menjelang hari pernikahan di gelar. 

Sah-sah saja memang bagi yang berprinsip dan menginginkan adanya pre-wedding. Tapi, bagi sebagian kalangan ada yang berprinsip bahwa 'lebih baik halal dahulu baru berfoto bersama' agar lebih syar'i (mengikuti tuntunan syariat Islam).

Sesi pre-wedding biasanya mengusung satu buah tema atau konsep tertentu untuk melakukan photoshoot. Tema tersebut tentunya akan mempengaruhi pemilihan lokasi pemotretan, gaya, kostum, hingga properti yang digunakan. 

Begitupun dengan post-wedding (kebalikan dari pre-wedding) yaitu sesi foto pengantin setelah keduanya telah resmi diikat dalam janji suci perkawinan melalui prosesi  ijab dan kabul.

Pemilihan tema, gaya, kostum, properti, juga dilakukan pada sesi post-wedding. Unsur-unsur ini tentunya disesuaikan dengan keinginan kedua mempelai yang sudah sah menjadi suami istri.

Ribet gak sih pake Post-Wedding segala?

Justru kadang jadi unik dan lucu. Dimana sang penganten baru masih malu-malu kucing buat pegangan, buat tatap-tatapan, dan melakukan adegan romantis lainnya. 

Dan Photografer sibuk ngarahin gaya penganten baru yang masih gugup-gugupnya, masih nerveous-nerveous-nya. 

Ada yang mempelai perempuannya masih pemalu, tapi penganten prianya ekspresif banget.

Ada juga yang mempelai prianya photogenic, tetapi penganten perempuannya senyum aja gemeteran. 

Nah, disinilah keunikan dari Post-Wedding. 

Hihihi.

Mau liat gimana aja sih Photo Post-Wedding itu?
















Seru yaa.. 

Kalau kata cherrybelle sih "ihh geemeezzz dehh"

Silakan melihat lebih lanjut karya-karya Posko Studio 86 disini ya. Selain post-wedding, banyak juga dokumentasi pernikahan yang bikin greget.

Mau Post-Wedding juga?

Mau dapet diskon dari poskostudio 86? klik disini ya. 



Terima Kasih, Semoga Bermanfaat :)

Mau Makan Mie Tanpa Tapi? Mie Kering Tropicana Slim Aja!

"A woman with a beautiful body is good for a night, but a woman with beautiful mind is good for a lifetime" -anonymous-




Kalau baca quotes di atas, kita pasti sepakat bahwa kecantikan seorang perempuan tidak berfokus pada satu hal yaitu tubuh. Bahwa perempuan yang cantik tidak hanya harus memiliki tubuh yang indah, lebih penting lagi adalah jiwa yang indah.

Ya, saya sepakat.

Sebelum menikah, saya gak pernah kepikiran sama sekali untuk 'memperindah' tubuh. Diet misalnya. Toh berat badan saya udah pas-pasan. Malah bisa dibilang kurus. 

Hampir semua makanan saya 'libas'. Gak ada yang dipantang-pantang. Termasuk makanan berlemak. Karena aktivitas saya yang segudang pada waktu itu, membuat saya sulit gemuk. Bersyukur sekali sih, alhamdulillah.

Tapi, semenjak menikah dan punya baby. Ternyata tubuh saya yang dulunya sulit gemuk, sekarang mulai berubah sedikit demi sedikit.

Kalau saya analisis penyebabnya sih gara-gara saya yang jarang 'gerak' alias jarang olah raga. Ya karena tiap hari full di rumah, jaga anak, urus suami, urus rumah, olah raga yang bener-bener olah raga jarang sekali saya lakukan.

Walhasil, ada beberapa bagian tubuh yang menjadi 'sarang lemak'. 

Ada gak sih yang senasib sama saya?

Kalau dulu makan apapun gak masalah tuh. Tapi sekarang, karena pola hidup yang berubah, membuat tubuh jadi 'rawan' sama makanan atau cemilan yang berpotensi menaikkan berat badan. 

Apalagi ditambah jarang olah raga. Harus mulai hati-hati. Salah satunya harus selektif dalam memilih makanan. Usahakan yang kadar lemaknya rendah.

Nah, ceritanya suatu sore saya belanja-belanji di sebuah mini market deket rumah. Selain cari sembilan bahan pokok alias sembako, saya juga cari cemilan atau makanan instan yang bisa saya konsumsi kalau lagi darurat. 

Salah satu makanan di daftar belanjaan saya adalah Mie Instan. Yaiyalah, siapa sih yang gak suka mie instan. Cepet masaknya, cepet juga abisnya. Apalagi kalau lagi hujan, favorit banget makan mie instan.

Coba tebak, apa yang saya temukan di rak khusus mie instan? 

Ternyata ada varian baru mie instan dari Tropicana Slim lho. Biasanya Tropicana Slim kan identik dengan gula untuk para penderita diabetes. Eh ternyata sekarang ada mie instannya rendah lemaknya juga. 


Ini dia penampakan Mie Kering Tropicana Slim Rasa Ayam Bakar



Kekhawatiran Makan Mie

Pernah denger kan katanya mie instan itu mengandung lilin?

Buktinya bisa dilihat di sisa air rebusan mie yang tampak kuning dan keruh. Katanya itulah lapisan lilin yang digunakan untuk memproduksi mie instan. 

Eiitttss, itu semua ternyata CUMA MITOS. Tidak ada penambahan zat lilin saat memproduksi mie instan. Warna sisa air rebusan mie yang berwarna kuning dan keruh itu adalah tingginya kandungan lemak yang luruh ketika mie sedang dimasak. 

Jadi, itu bukan lapisan lilin ya. 





Percobaan Sederhana

Untuk membuktikan bahwa Mie Kering Tropicana Slim ini rendah lemak, saya membuat percobaan sederhana di dapur. Saya ingin tahu, apakah benar kandungan lemak di Mie Kering Tropicana Slim ini lebih rendah dibandingkan dengan mie instan merk lain.

1. Saya merebus Mie Kering Tropicana Slim di wadah A

2. Disaat yang bersamaan saya juga merebus mie instan lain pada wadah B.

3. Saya merebus kedua mie tersebut dalam jangka waktu yang sama sekitar 5-15 menit.


Dan hasilnya:


Perbandingan sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim dengan Mie Instan merk lain



Foto di atas benar-benar percobaan yang saya lakukan sendiri, tanpa ada rekayasa sedikitpun. 

Warna sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim terlihat Kuning dan Jernih. Sedangkan air sisa rebusan mie instan merk lain terlihat pucat dan keruh. 

Mengapa sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim tidak keruh?

Karena Mie Kering Tropicana Slim diproses dengan cara dipanggang, bukan digoreng.


Kandungan Mie Kering Tropicana Slim 

Untuk melihat lebih jauh lagi mengapa sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim lebih jernih dibandingkan dengan mie instan merk lain, saya juga membandingkan komposisi yang terkandung dalam Mie Kering Tropicana Slim dengan mie instan merk lain.


Informasi Nilai Gizi Mie Kering Tropicana Slim

Berikut tabel perbandingan kandungan yang ada pada Mie Kering Tropicana Slim dengan mie instan merk lain.

Tabel Perbandingan Kandungan Mie Instan Tropicana Slim dan Mie Instan Merk Lain

Bisa kita lihat, Kadar lemak, natrium, dan karbohidrat Mie Kering Tropicana Slim lebih rendah dibandingkan dengan mie instan merk lain.

Menurut informasi yang saya baca:

Kandungan rata-rata garam (natrium) pada mie instan biasanya berkisar antara 980 mg hingga 1.500 mg natrium per bungkusnya, sedangkan menurut PERMENKES No. 30 tahun 2013, konsumsi natrium (yang biasanya berasal dari garam pada produk makanan) lebih dari 2.000 mg berisiko meningkatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Selain itu, kandungan lemak pada mie instan pada umumnya juga cukup tinggi (sekitar 15 – 17 gram per bungkusnya). Konsumsi lemak yang berlebihan tentu saja berujung pada peningkatan berat badan. Data dari RISKESDAS (2013), menunjukkan bahwa 2 dari 10 orang pria dewasa mengalami obesitas dan 3 dari 10 wanita dewasa Indonesia mengalami hal yang sama. Umumnya, mi instan dibuat dengan cara digoreng sehingga mengandung kadar lemak cukup tinggi. Dikarenakan kandungan lemak yang cukup tinggi pada mie instan, maka tidak heran kandungan kalori pada 1 bungkus mie instan juga cukup tinggi yaitu sekitar 400 kalori.


(Link sumber)


Bicara Soal Rasa


Mie Kering Tropicana Slim Menjadi Bekal Saya Mengantar Kifah ke Sekolah



Nah, ini juga penting. Setelah direbus dan disajikan, bagaimana sih rasanya?

Mie Kering Tropicana Slim rasa Ayam Bakar ini memang memiliki rasa dan tekstur yang berbeda dengan mie instan pada umumnya.

Kenapa berbeda?

Mie Kering Tropicana Slim dibuat dengan jenis mie keriting yang memiliki tekstur lebih lembut dibandingkan mie instan pada umumnya. Sedangkan rasanya sendiri cukup enak dan juga tidak biasa. 

Maksudnya tidak biasa adalah Mie Instan Tropicana Slim memiliki rasa yang tidak terlalu kuat. Biasanya ketika kita makan mie instan biasa, rasa asin dan gurih begitu kuat terasa dilidah. Sedangkan rasa asin dan gurih Mie Kering Tropicana Slim ini tidak sekuat mie instan pada umumnya. 


--------


Itulah sekelumit pengalaman saya ketika mengkonsumsi Mie Kering Tropicana Slim. Mie instan rendah lemak dan juga memiliki rasa yang enak. 

Kalau kamu gimana?

Yuk, saling berbagi pengalaman!

Mau Makan Mie Tanpa Tapi? Mie Kering Tropicana Slim Aja!

"A woman with a beautiful body is good for a night, but a woman with beautiful mind is good for a lifetime" -anonymous-




Kalau baca quotes di atas, kita pasti sepakat bahwa kecantikan seorang perempuan tidak berfokus pada satu hal yaitu tubuh. Bahwa perempuan yang cantik tidak hanya harus memiliki tubuh yang indah, lebih penting lagi adalah jiwa yang indah.

Ya, saya sepakat.

Sebelum menikah, saya gak pernah kepikiran sama sekali untuk 'memperindah' tubuh. Diet misalnya. Toh berat badan saya udah pas-pasan. Malah bisa dibilang kurus. 

Hampir semua makanan saya 'libas'. Gak ada yang dipantang-pantang. Termasuk makanan berlemak. Karena aktivitas saya yang segudang pada waktu itu, membuat saya sulit gemuk. Bersyukur sekali sih, alhamdulillah.

Tapi, semenjak menikah dan punya baby. Ternyata tubuh saya yang dulunya sulit gemuk, sekarang mulai berubah sedikit demi sedikit.

Kalau saya analisis penyebabnya sih gara-gara saya yang jarang 'gerak' alias jarang olah raga. Ya karena tiap hari full di rumah, jaga anak, urus suami, urus rumah, olah raga yang bener-bener olah raga jarang sekali saya lakukan.

Walhasil, ada beberapa bagian tubuh yang menjadi 'sarang lemak'. 

Ada gak sih yang senasib sama saya?

Kalau dulu makan apapun gak masalah tuh. Tapi sekarang, karena pola hidup yang berubah, membuat tubuh jadi 'rawan' sama makanan atau cemilan yang berpotensi menaikkan berat badan. 

Apalagi ditambah jarang olah raga. Harus mulai hati-hati. Salah satunya harus selektif dalam memilih makanan. Usahakan yang kadar lemaknya rendah.

Nah, ceritanya suatu sore saya belanja-belanji di sebuah mini market deket rumah. Selain cari sembilan bahan pokok alias sembako, saya juga cari cemilan atau makanan instan yang bisa saya konsumsi kalau lagi darurat. 

Salah satu makanan di daftar belanjaan saya adalah Mie Instan. Yaiyalah, siapa sih yang gak suka mie instan. Cepet masaknya, cepet juga abisnya. Apalagi kalau lagi hujan, favorit banget makan mie instan.

Coba tebak, apa yang saya temukan di rak khusus mie instan? 

Ternyata ada varian baru mie instan dari Tropicana Slim lho. Biasanya Tropicana Slim kan identik dengan gula untuk para penderita diabetes. Eh ternyata sekarang ada mie instannya rendah lemaknya juga. 


Ini dia penampakan Mie Kering Tropicana Slim Rasa Ayam Bakar



Kekhawatiran Makan Mie

Pernah denger kan katanya mie instan itu mengandung lilin?

Buktinya bisa dilihat di sisa air rebusan mie yang tampak kuning dan keruh. Katanya itulah lapisan lilin yang digunakan untuk memproduksi mie instan. 

Eiitttss, itu semua ternyata CUMA MITOS. Tidak ada penambahan zat lilin saat memproduksi mie instan. Warna sisa air rebusan mie yang berwarna kuning dan keruh itu adalah tingginya kandungan lemak yang luruh ketika mie sedang dimasak. 

Jadi, itu bukan lapisan lilin ya. 





Percobaan Sederhana

Untuk membuktikan bahwa Mie Kering Tropicana Slim ini rendah lemak, saya membuat percobaan sederhana di dapur. Saya ingin tahu, apakah benar kandungan lemak di Mie Kering Tropicana Slim ini lebih rendah dibandingkan dengan mie instan merk lain.

1. Saya merebus Mie Kering Tropicana Slim di wadah A

2. Disaat yang bersamaan saya juga merebus mie instan lain pada wadah B.

3. Saya merebus kedua mie tersebut dalam jangka waktu yang sama sekitar 5-15 menit.


Dan hasilnya:


Perbandingan sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim dengan Mie Instan merk lain



Foto di atas benar-benar percobaan yang saya lakukan sendiri, tanpa ada rekayasa sedikitpun. 

Warna sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim terlihat Kuning dan Jernih. Sedangkan air sisa rebusan mie instan merk lain terlihat pucat dan keruh. 

Mengapa sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim tidak keruh?

Karena Mie Kering Tropicana Slim diproses dengan cara dipanggang, bukan digoreng.


Kandungan Mie Kering Tropicana Slim 

Untuk melihat lebih jauh lagi mengapa sisa air rebusan Mie Kering Tropicana Slim lebih jernih dibandingkan dengan mie instan merk lain, saya juga membandingkan komposisi yang terkandung dalam Mie Kering Tropicana Slim dengan mie instan merk lain.


Informasi Nilai Gizi Mie Kering Tropicana Slim

Berikut tabel perbandingan kandungan yang ada pada Mie Kering Tropicana Slim dengan mie instan merk lain.

Tabel Perbandingan Kandungan Mie Instan Tropicana Slim dan Mie Instan Merk Lain

Bisa kita lihat, Kadar lemak, natrium, dan karbohidrat Mie Kering Tropicana Slim lebih rendah dibandingkan dengan mie instan merk lain.

Menurut informasi yang saya baca:

Kandungan rata-rata garam (natrium) pada mie instan biasanya berkisar antara 980 mg hingga 1.500 mg natrium per bungkusnya, sedangkan menurut PERMENKES No. 30 tahun 2013, konsumsi natrium (yang biasanya berasal dari garam pada produk makanan) lebih dari 2.000 mg berisiko meningkatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Selain itu, kandungan lemak pada mie instan pada umumnya juga cukup tinggi (sekitar 15 – 17 gram per bungkusnya). Konsumsi lemak yang berlebihan tentu saja berujung pada peningkatan berat badan. Data dari RISKESDAS (2013), menunjukkan bahwa 2 dari 10 orang pria dewasa mengalami obesitas dan 3 dari 10 wanita dewasa Indonesia mengalami hal yang sama. Umumnya, mi instan dibuat dengan cara digoreng sehingga mengandung kadar lemak cukup tinggi. Dikarenakan kandungan lemak yang cukup tinggi pada mie instan, maka tidak heran kandungan kalori pada 1 bungkus mie instan juga cukup tinggi yaitu sekitar 400 kalori.


(Link sumber)


Bicara Soal Rasa


Mie Kering Tropicana Slim Menjadi Bekal Saya Mengantar Kifah ke Sekolah



Nah, ini juga penting. Setelah direbus dan disajikan, bagaimana sih rasanya?

Mie Kering Tropicana Slim rasa Ayam Bakar ini memang memiliki rasa dan tekstur yang berbeda dengan mie instan pada umumnya.

Kenapa berbeda?

Mie Kering Tropicana Slim dibuat dengan jenis mie keriting yang memiliki tekstur lebih lembut dibandingkan mie instan pada umumnya. Sedangkan rasanya sendiri cukup enak dan juga tidak biasa. 

Maksudnya tidak biasa adalah Mie Instan Tropicana Slim memiliki rasa yang tidak terlalu kuat. Biasanya ketika kita makan mie instan biasa, rasa asin dan gurih begitu kuat terasa dilidah. Sedangkan rasa asin dan gurih Mie Kering Tropicana Slim ini tidak sekuat mie instan pada umumnya. 


--------


Itulah sekelumit pengalaman saya ketika mengkonsumsi Mie Kering Tropicana Slim. Mie instan rendah lemak dan juga memiliki rasa yang enak. 

Kalau kamu gimana?

Yuk, saling berbagi pengalaman!