Diberdayakan oleh Blogger.

Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)

 Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)

 

Assalamu’alaikum Mama semua, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya menyambut tahun ajaran baru sekolah anak-anak.

 

Beberapa waktu lalu, saya melihat Instagram Bapak Gubernur Ridwan Kamil, bahwa sebentar lagi, pemerintah provinsi Jawa Barat akan menerapkan sistem kerja WFA atau Work From Anywhere untuk para pegawainya.

 

Gubernur Ridwan Kamil mengatakan bahwa, Work from Home atau Work from Anywhere ini dianggap lebih efektif untuk beberapa bidang pekerjaan. Menurut beliau, “Provinsi Jawa Barat, provinsi pertama yang akan mempermanenkan Work from Anywhere.” Ujar Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil.

 

“Karena hasil kajiannya selama Covid-19, ada kerja-kerja PNS yang tidak bertemu masyarakat bisa diselesaikan tanpa harus ke kantor, sehingga keuntungannya adalah mengurangi stress, mengurangi anggaran dan biaya yang sebenarnya tidak perlu dibelanjakan pada saat kerjanya terpenuhi tanpa harus ke kantor” tambahnya lagi.

 


Hmmm, saya tergelitik menulis ini karena memang memiliki pengalaman selama hampir 3 tahun ini suami saya yang bekerja di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja secara WFA. Saya ingin sekali menulis dan sharing di blog ini, mengenai serba-serbi Work From Anywhere yang dilakukan oleh suami saya dan tentu dampaknya terhadap saya sebagai istri dan juga anak-anak di rumah.

 

Setiap kebijkan tentunya memiliki dampak positif dan negatif, ya. Mungkin suatu saat, Work From Anywhere ini akan diteliti oleh para peneliti sosial karena memang di Indonesia sendiri, WFA merupakan hal yang baru dan belum lazim dilakukan oleh para pekerja kantoran.

 

Sebelumnya, saya juga pernah menulis soal Work from Anywhere di sini, ya.


Baca juga: Work from Home, Cara Kerja Baru Bagi ASN Indonesia?


Work from Anywhere, Solusi dari Stress Kemacetan plus Ramah Lingkungan

 

Tidak bisa saya pungkiri, apa yang dikatakan oleh Pak Gubernur Ridwan Kamil memang benar, walau pun saya memiliki catatan tersendiri juga, terkait stress dan anggaran. Namun memang saya akui, lebih banyak hal positif yang bisa didapatkan dari cara kerja Work from Anywhere.


Apa saja sih, dampak positif yang saya atau kami rasakan setelah suami melakukan pekerjaannya dengan cara Work from Anywhere.

 

By the way, saya mau disclaimer dulu bahwa tulisan ini adalah opini pribadi saya, bukan berdasarkan hasil kajian atau penelitian. Suami saya bekerja di bagian perencanaan, sehingga tidak ada interaksi dengan pelayanan publik.


pengalaman Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)



1. Solusi dari Stress Kemacetan dan Perjalanan Kerja

 

“Anak saya tuh kasian, susah ketemu Bapaknya, soalnya Bapaknya berangkat Subuh, anaknya belum bangun, dan pulang malam, eh anaknya udah tidur, makanya kadang malem-malem tuh anak suka saya bangunin atau subuh banget saya suruh sarapan bareng bapaknya.” Curhat tetangga saya yang suaminya kerja di Jakarta Utara sedangkan domisilinya di Bogor sini.

 

Stress terhadap kemacetan di jalan dan juga lamanya waktu berangkat dan pulang kerja memang menjadi masalah Sebagian besar pekerja di Indonesia khususnya di Ibu kota Jakarta. Sulit dan mahalnya lahan perumahan di Jakarta membuat para pekerja mencari perumahan yang jaraknya cukup jauh dari ibu kota namun masih bisa dijangkau oleh koceknya.


Resikonya? Ya, jarak antara rumah dan kantor harus ditempuh lebih dari satu jam menggunakan kereta Commuter Line, MRT, Trans Jakarta, dll.

 

Para pekerja ini berangkat kerja sejak subuh hari, dan pulang di malam hari. Stress terhadap kemacetan dan jarak tempuh dari rumah ke kantor tentu tidak bisa dipungkiri.

 

Lantas bagaimana Quality Time bersama anak-anak di rumah? Ketika weekend pun mungkin rasanya badan ingin beristirahat karena lelahnya bekerja selama 5 hari.

 

Dengan bekerja secara  WFA, saya sangat bersyukur suami saya tidak perlu berangkat subuh hari dan pulang di malam hari. Karena pekerjaannya dimulai sejak jam 7.30 dan selesai sekitar jam 16.00-17.00 setiap harinya.

 

Pekerjannya adalah di depan laptop, rapat kerja via zoom meeting, dan semua pekerjannya mengandalkan laptop dan akses internet.

 

“Wah, seneng dong ya, ngga stress di jalan, keca macet dan lain sebagainya.”

 

Iya, sih.

 

Tapi kebayang ngga, sih? Setiap hari kerjanya duduk di depan laptop, walau pun berinteraksi tapi ya hanya lewat dunia maya. Ada kalanya lelah dan stress menatap monitor seharian. Kadangkala pekerjaan juga harus diselesaikan di luar jam kerja, sehingga malam hari masih harus zoom meeting Bersama rekan kantor.

 

Dan untuk orang yang ekstrovert, sepertinya WFA cukup menyiksa menurut saya, hehehe. Untungnya sih, kalau suami orangnya introvert sehingga ia merasa fine-fine saja.

 

Satu lagi yang kadang membuat ‘stress’ adalah ketika ada pemadaman listrik, wkwkwk. Otomatis tidak ada koneksi internet dan baterai untuk laptop, sehingga menghambat kinerja.

 

Jadi kalau dibilang ngga stress banget ya ngga juga, tetap ada hal yang membuat stress ketika bekerja, namun yang pasti stress melihat kemacetan dan beradu sesak di KRL bisa diatasi.

 

2. Ramah Lingkungan Tentu Jadi Impian Kita Bersama


pengalaman Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)


Salah satu isu yang paling saya setujui dampaknya ketika WFA adalah dampak positif terhadap lingkungan. Hal paling sederhana adalah frekuensi membeli bensin motor dan mobil yang berkurang saat WFA. Selain itu, saya juga bisa berhemat dalam menggunakan detergen dan setrika listrik, lho!

 

Waktu suami bekerja seperti biasa di kantor, hampir setiap hari saya mencuci baju seragam kantor, dan setiap weekend saya juga harus menyetrika pakaian kantor suami.

 

Setelah WFA, pekerjaan saya ini lumayan berkurang. Karena suami bisa ‘irit’ pakaian ketika berkantor di rumah. Pakaian tidak mudah kotor dan kusut sehingga bisa digunakan beberapa hari untuk rapat via zoom meeting. Dan jika tidak ada rapat dalam sehari (lebih banyak mengerjakan pekerjaan kantor via laptop) makan suami hanya memakai baju santai di rumah, tidak perlu memakai seragam lengkap.

 

Sepele sih, tapi hal seperti ini cukup membahagiakan bagi saya, ibu rumah tangga. Mungkin yang menjadi tambahan pekerjaan adalah menyiapkan makan siang dan camilan untuk suami saat bekerja.

 

Namun karena sudah tidak Pandemi Covid-19 saya bebas untuk membeli makanan atau memasak sendiri di rumah. Berbeda ketika pandemic Covid-19, saya merasa lebih lelah karena harus full memasak untuk suami dan juga anak-anak di rumah.

 

Membeli Rumah di Pinggiran Ibu Kota


pengalaman Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)


Salah satu alasan mengapa para pekerja membeli rumah atau properti di pinggiran ibu kota seperti Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, Cikarang, dan sekitarnya adalah karena harga yang masih terjangkau dengan budget penghasilan. Namun memang resiko yang ditanggung adalah jauhnya jarak dari rumah ke tempat bekerja (Ibu Kota Jakarta). Hal ini tentunya memiliki dampak bagi kesehatan fisik, psikologis, dll.

 

Work from Home atau Work from Anywhere ini sebenarnya bisa menjadi angin segar bagi para pekerja yang memiliki rumah atau tempat tinggal yang jauh dari ibu kota, atau yang sedang mencari rumah atau hunian untuk keluarga.

 

Asalkan wilayah yang akan dijadikan tempat tinggal sudah terjangkau internet dan memiliki fasilitas pendukung di sekitarnya seperti sekolah, rumah sakit, pasar, mall, dan lainnya, menurut saya bisa masuk akala palagi harganya masih affordable di kantong.

 

 Baca juga: Bermain Ice Scating, Kini Bisa di Cibinong City Mall, Lho!


Saya sendiri tinggal di kabupaten Bogor yang cukup jauh dari Ibu Kota namun masih sangat menyenangkan tinggal di sini karena fasilitas umum, internet, listrik, transportasi, cukup memadai dengan harga cicilan rumah yang masih sangat terjangkau.

 

Saya senang berada di sini, daerahnya masih sepi, cocok untuk tinggal karena tidak terlalu ramai, namun banyak fasilitas yang saya bisa nikmati. Bahkan Mall terbesar di kabupaten Bogor yakni Ciibinong City Mall tidak jauh dari rumah saya.

 

Harga perumahan di Indonesia memang terjadi kenaikan dari tahun ke tahun akibat inflasi, saya dan suami memang menganut bahwa rumah adalah yang utama untuk dibeli dibanding kendaraan atau lainnya. Karena semakin lama, harga rumah dan tanah justru semakin tak terjangkau. Maka dari itu, membeli rumah adalah prioritas kami ketika suami mendapatkan pekerjaan tetap.

 

Selain itu, membeli rumah atau real estate bisa menjadi investasi di masa depan. Jadi tidak masalah untuk membeli properti bahkan di pinggiran Ibu Kota, jika pemerintah memudahkan pekerjaan para pekerjanya dengan menerapkan pola Work from Anywhere.


pengalaman Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)


Salah satu website yang meyediakan jasa hitung atau kalkulasi mengenai pertimbangan pembelian perumahan atau real estate adalah https://www.mortgagecalculator.uk/

 

Walau pun berbasis di UK atau Inggris, website ini bisa menjadi referensi untuk melihat bagaimana properti atau real estate terus berkembang pasca Pandemi Covid-19, maka dari itu website ini juga bisa digunakan secara lokal UK atau pun di negara-negara lain.

 

Saya pun tak menyangka, Allah SWT memudahkan suami saya dengan mendapat cara kerja WFA dimana lokasi rumah tidak menjadi kendala bagi kinerja suami di kantor. Bahkan bisa senantiasa berinteraksi dengan baik dengan anak/keluarga sambil bekerja.


Beberapa teman saya terakadang nyeletuk:

 

“Enak banget ya, bisa kerja di rumah, ngga capek tapi gaji lancar.”

 

Hehehe, alhamdulillah, saya syukuri takdir Allah SWT ini, semua terjadi dengan izin Allah SWT, walau pun semua ini diawali oleh kondisi mencekam saat Pandemi Covid-19.

 

Mungkin topik ini akan menjadi pro kontra, ya. Nah, kalau Mama sendiri, apakah setuju dengan konsep bekerja secara WFA? Sharing, yuk di kolom komentar 😊

 

 ***

Sumber berita: https://news.detik.com/berita/d-6783429/rk-berlakukan-wfa-permanen-untuk-asn-pemprov-jabar-kriteria-ini


7 Cara Sederhana untuk Mengisi Liburan Anak

 

games online edukatif untuk anak

 

Alhamdulilah, akhirnya saya bisa menarik nafas lebih lega, setelah perjuangan yang cukup Panjang menjalani ujian sekolah anak-anak. Kifah yang melakukan ujian Assasement Madrasah, Ujian Sekolah, Ujian Praktek, dll untuk persyaratan lulus Sekolah Dasar dan Aldebaran juga ujian Penilaian Akhir Tahun dan praktek untuk syarat kenaikan kelas (ke kelas 2).

 

Jujur sekali, sebagai ibu rasanya saya lelah dan ‘stres’ jika anak-anak mulai ujian sekolah. Kalau saya bandingkan, dulu kok Mama saya ngga stress dan bahkan ngga tau ya kalau saya mau ujian, wkwkwk. Mama santai dan gak ada beban, ya paling mikirin uang sekolah aja.

 

Kalau sekarang?

 

Hmmm, beda ya. Selain mikirin uang sekolahnya, ibunya ikutan riweuh ngurusin ujian anak. Bahkan rekan-rekan wali murid mengatakan serasa ibunya yang ujian, bukan anaknya, hahaha.

 

Ngerasa gitu juga, ngga?

 

Memang ya, beda tuntutan zaman mungkin membedakan treatment setiap orang tua kepada anaknya, tapi jangan lupa juga, anak-anak adalah anak-anak, bukan orang dewasa mini yang bisa kita push terlalu keras. Tetap semua kita berikan sesuai porsinya, dan apapun hasil dari kerja keras mereka harus selalu kita apresiasi.


Setuju?


 

Supaya Liburan Tak Sekedar Liburan


games online edukatif untuk anak
Alhamdulillah beres juga ngambil raport dan wisuda

Saya mungkin akan menjadi ibu yang bikin anak-anak kesel, hehehe, karena ketika liburan pun saya selalu memberikan mereka aktivitas. Walau memang aktivitasnya tetap fleksibel dan tidak membebani, tapi saya ingin mereka tetap ‘on the track’ dan siap menghadapi fase berikutnya setelah libur panjang, apalagi si sulung akan masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama, insya alloh.

 

Saya memiliki beberapa rencana untuk mengisi liburan mereka, agar liburan tak sekedar liburan dan berleha-leha belaka. Ini dia berbagai aktivitas yang akan kami lakukan di rumah:

 

1. Membersihkan Kamar dan Merapikan Buku-Buku Lama


games online edukatif untuk anak


Saya dan suami bersepakat bahwa anak-anak harus dilatih mandiri dan bertanggung jawab sejak kecil, termasuk urusan pribadi dan perlengkapan sekolah. Saya selalu meminta anak-anak menyiapkan buku dan perlengkapan belajar setiap malam sebelum tidur.


Jika esok hari lupa atau pun salah, maka resiko akan ditanggung sendiri. Mungkin bisa saja di sekolah ditegur guru atau pun mendapatkan punishment. Saya merasa itu bagian dari tanggung jawab dan Pendidikan karakter untuk mereka. Tidak boleh mengandalkan orang tua setiap hari untuk menyiapkan keperluan mereka sendiri.

 

Aktivitas paling sederhana adalah membersihkan dan merapikan kamar serta buku-buku lama yang sudah tidak terpakai. Buku mungkin akan dipilih untuk dibuang atau disumbangkan.

 

Selain buku, rak buku, lemari seragam sekolah pun harus dibersihkan dan ditata ulang. Karena tahun ajaran baru ini, seragam si sulung akan bergaanti. Selain itu, kaos kaki, ikat pinggang, topi dan dasi juga harus disiapkan, karena benda-benda ini lah yang rentan menghilang setiap harinya.

 

Mereka wajib memiliki tempat khusus untuk menyimpan benda-benda yang rentan hilang ini. Setiap hari, tidak boleh ada teriakan “Ummi, mana kaos kaki? Mana ikat pinggang?”

 

NOPE!

 

Tidak boleh ada yang riweuh di pagi hari mencari barang-barang pribadi, maka dari itu, semua harus disiapkan dari sekarang, saat liburan.


Baca juga: 5 Cara Agar Rumah Selalu Rapi bersama Anak-anak

 

2. Menyiapkan Alat Tulis dan Perlengkapan Belajar yang akan Diperlukan


games online edukatif untuk anak


Biasanya saya menyiapkan pensil, pulpen, penghapus, buku, penggaris, busur, jangka, dll di awal tahun ajaran baru. Anak-anak wajib menyimpannya dalam kotak pensil dan perlengkapan yang sudah dipersiapkan.  Walau setiap hari kadang ada aja laporan kehilangan yang menguji kesabaran, huhuhu.

 

Mereka harus menyiapkan sampul buku, label nama, dan map yang diperlukan untuk menyimpan barang penting yang akan dibawa ke sekolah. Karena anak-anak biasanya membawa kertas hafalan ke sekolah untuk dibaca, maka dari itu saya pun menyiapkan map khusus untuk disimpan di dalam tas.

 

Karena anak-anak sudah cukup besar, maka biasanya saya membebaskan mereka untuk memilih sendiri motif atau pun warna perlengkapan sekolah mereka sendiri. Selain agar mereka mandiri, biasanya sih kalau mereka yang memilih sendiri, nantinya akan lebih bertanggun jawab terhadap pilihan mereka tersebut.

 

 

3. Mengevaluasi Apa Saja yang Sudah Mereka Lalui dan Raih Satu Tahun ke Belakang

 

games online edukatif untuk anak


Setelah pengambilan raport di sekolah, biasanya saya menceritakan apa yang wali kelas mereka katakana tentang anak-anak. Karena mereka sudah besar, mereka harus bisa mengungkapkan apa yang menjadi evaluasi, keluhan, ganjalan, motivasi, atau apapun yang terkait tentang sekolah mereka satu tahun terakhir.

 

Biasanya saya menanyakan terkait pelajaran yang sulit dan yang mereka sukai, dan bagaimana mereka merasa nyaman atau tidak nyaman ketika belajar di sekolah.

 

Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi sebisa mungkin, saya menggali apa yang menjadi kelebihan mereka untuk terus diasah dan apa saja kekurangan mereka yang harus juga diperbaiki kedepannya.

 

  

4. Menuliskan Target dan Mimpi-mimpi Berikutnya


games online edukatif untuk anak


Salah satu yang menjadi pembiasaan di rumah adalah menuliskan target dan mimpi secara nyata. Hal ini ditujukkan agar anak-anak bisa fokus meraih apa yang mereka inginkan. Biasanya mimpi mereka akan saya tempel di dinding kamar agar selalu mereka baca dan mereka ingat.

 

Alhamdulillah, mimpi Kifah si sulung tahun lalu adalah hafal Juz 30 dan masuk ke sekolah impiannya yakni MTSN 1 Bogor. Dua mimpi itu pun bisa tercapai dengan berbagai perjuangan yang tidak mudah baginya.

 

Target dan mimpi ini juga tentunya untuk memotivasi mereka bahwa tidak ada impian yang tidak bisa diraih ketika kita berusaha dan berdo’a kepada Allah SWT. Maka dari itu, di liburan kali ini, pun, saya akan meminta anak-anak menuliskan kembali apa yang mereka inginkan dan cita-citakan satu tahun ke depan.

 

 

5. Menyusun Jadwal Aktivitas yang Baru untuk Sekolah Nanti

 

games online edukatif untuk anak

Setelah menyusun berbagai target dan impian, anak-anak pun harus menurunkan rencana yang jelas agar tujuan mereka tercapai di tahun selanjutnya dengan membuat jadwal aktivitas.


Mereka yang akan menyusun sendiri apa yang harus mereka lakukan dan tidak mereka lakukan, lagi-lagi dengan tujuan ketika mereka semua yang mengatur dirinya, maka aka nada tanggung jawab ketika melakukannya. Berbeda jika aktivitas mereka diatur oleh orang tuanya secara otoriter.

 

Anak-anak juga saya kenalkan konsep AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku) ketika menyusun rencana kegiatan harian, agar mereka secara sadar bisa melakukan berbagai kegiatan yang baik dan seimbang tanpa tekanan dari orang tua.

 

Baca juga: 5 Persiapan Back to School untuk Anak-anak

 

6. Merencanakan Satu atau Beberapa Hari Liburan Keluar Rumah Bersama


games online edukatif untuk anak


Tentunya liburan akan berkesan jika kita melakukan kegiatan bersama keluarga, kami belum tahu akan melakukan aktivitas apa di luar rumah, namun yang pasti akan membuat anak-anak lebih aktif bergerak dan berperan aktif tentunya. Karena di rumah sudah pasti anak-anak kesulitan bergerak, lebih sering bermain dengan gadget, dll.

 

Saya ingin, mereka juga bisa beraktivitas out door dengan menyenangkan dan terbebas dari aktivitas yang melibatkan gadget dan internet. Selain itu tentunya untuk membuat memori atau kenangan yang indah yang bisa mereka kenang di kemudian hari.

 

Baca juga: Tips Liburan Bersama Teman, Apa Saja, ya?


7. Bermain di Rumah dengan Permainan yang Berkualitas

 

games online edukatif untuk anak


Saya membolehkan anak-anak bermain dengan gadget dengan aturan. Apalagi saat liburan seperti ini, waktu mereka di rumah akan semakin banyak, maka interaksi dengan gadget bisa diprediksi akan meningkat.


Daripada lelah melarang-larang, lebih baik saya arahkan dengan bermain permaianan yang berkualitas dan meningkatkan skill-skill tertentu. Salah satunya adalah bermain permaianan edukatif yang membuat otak mereka juga terasah untuk berfikir dan berkreasi.


Apalagi anak saya laki-laki semua, yang di kepalanya hanya ada main, main dan main, jadi kenapa ngga bermain sambil belajar menjadi salah satu aktivitas seru yang bisa dilakukan di rumah untuk mengisi liburan sekolah.

 

Salah satu permainan atau game edukatif yang bisa dimainkan secara online adalah Mortagage Calculator, yaitu game gratis untuk anak dengan tema Entrepreuneur, Bisnis, dan Manajemen keuangan.


games online edukatif untuk anak


Ada beberapa fun games yang ada di website ini seperti Real Estate Games, Farming Simulation Games, Grocery Store Games, Restaurant Simulator Games, Bussiness Simulator Games, Software Development Games, Enviromental Games, dan masih banyak lagi games seru lainnya.

 

Tuh, kan, dari judulnya aja udah seru banget ya. Banyak games simulator yang bisa mengajarkan anak untuk melakukan manajerial tentang bisnis, property, pertanian, restaurant, dan lain-lain.

 

games online edukatif untuk anak

Games yang paling seru dimainkan adalah Lego City Adventure karena anak-anak sudah familiar dengan grafis ala-ala Lego. 


games online edukatif untuk anak


games online edukatif untuk anak


Games lainnya pun banyak banget, tinggal pilih dan mainkan di websitenya yaa.


games online edukatif untuk anak


games online edukatif untuk anak


games online edukatif untuk anak


Suami saya pun seorang yang hobi main games bahkan sampai sekarang, katanya dulu dia banyak belajar tentang manajerial melalui games seperti Harvest Moon, The Sims, dll.

 

Kalau gamesnya online dan seru gini sih, anak-anak pasti suka banget. Apalagi grafisnya pun sudah sangat bagus untuk dimainkan oleh anak-anak.

 

Nah, itu dia rencana liburan kita yang akan dimulai pada hari ini, kalau Mama semua, ada rencana liburan apa aja bareng anak-anak di rumah? Sharing yuk, di kolom komentar!

 

Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat

 

Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat

  

Alhamdulillah, 30 Mei 2023 lalu saya genap berusia 33 tahun. Usia yang saya rasa sudah cukup ‘tua’ namun kata teman dan orang disekitar saya, sih, katanya masih muda!

 

Walau begitu, di ulang tahun saya yang ke-33 kemarin, saya merasa bahwa tanggung jawab saya akan semakin besar, khususnya kepada anak-anak. Apalagi anak-anak sudah makin dewasa, si sulung sudah masuk ke Madrasah Tsanawiyah tahun ini. Artinya saya sudah punya anak remaja di rumah.

 

Sebenarnya, tanggung jawab kita sebagai manusia, apalagi semakin bertambahnya usia biologis, bukan hanya tanggung jawab secara moral atau psikologis yang jadi prioritas. Namun juga tanggung jawab kita kepada diri sendiri harus lebih meningkat. Tanggung jawab kepada fisik atau lahir kita, yang kalau pakai logika, nih. Semakin bertambah usia kita, tentu semakin ‘tidak sehat’

 

Saya sudah menulis di blog ini beberapa waktu lalu kalau saya sedang menurunkan berat badan sejaka Desember 2022 kemarin. Alhamdulillah sampai di bulan Juni 2023 ini, berat badan saya sudah turun hampir 10 kg.


Kelebihan berat badan yang saya rasakan tentunya membuat saya cemas dan tidak nyaman. Karena berdampak langsung kepada Kesehatan saya, dan jika dibiarkan tentu akan semakin buruk.



Baca: Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan


Begitu pun dengan kesehatan kulit wajah, dengan berbagai aktivitas saya di dalam dan luar rumah, terlihat jelas ada banyak keluhan yang Nampak. Seperti wajah yang mudah sekali kusam dan berjerawat. Apalagi setiap hari saya bulak balik antar jemput anak ke sekolah. Sengatan matahari benar-benar terasa membakar wajah.

 

Ternyata, satu hal yang saya pelajari di usia 30-an ini adalah JANGAN SEKALI-KALI MELEWATKAN SKIN CARE ROUTINE, karena jika terlewat beberapa waktu saja, akan langsung muncul beberapa keluhann dan rasa menyesal tentunya. Kulit wajah yang sudah kita rawat dan jaga, karena keteledoran atau kemalasan kita maka akan kembali bermasalah seperti semula.

 

Dan akhirnya seperti di pom bensin, semua akan dari nol lagi, hahaha.

 

Mencoba Skincare dengan Niacinamide dan Retinol


Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat

 

Tren skincare dengan menggunakan niacinamide dan retinol sedang booming di Indonesia ya. Karena dua bahan ini dipercaya ampuh untuk menghilangkah flek atau noda hitam, kerutan, membuat kulit lebih cerah sekaligus anti aging.

 

Menurut penelitian 2014, berbagai khasiat yang dimiliki oleh niacinamide bersumber dari kemampuannya dalam mengontrol nuclear factor-κB (NF-κB), sejenis protein yang menjadi penyebab inflamasi.

 

Sebuah penelitian di 2017 juga menyebutkan kalau niacinamide mampu menekan aktivitas sel yang bertanggung jawab dalam produksi sebum yang bisa membuat jerawat berkurang. Niacinamide juga memiliki kandungan yang ‘ramah’ terhadap kulit dan bisa dikombinasikan dengan sejumlah bahan aktif lain. Misalnya retinol, AHA, dan BHA. Kandungan ini juga dinilai aman untuk kulit sensitif.

 

Sedangkan retinol adalah salah satu bentuk retinoid yang diturunkan dari vitamin A. Retinol dikenal sebagai bahan yang memiliki kandungan untuk mengatasi jerawat, hiperpigmentasi, dan tanda-tanda penuaan.

 

Menurut penelitian tahun 2017, retinol dan jenis retinoid lainnya mengatasi jerawat dengan mengontrol produksi sebum. Sebuah studi lain di 2015 juga membuktikan bahwa retinol mampu menghambat kinerja enzim penghancur kolagen. Sehingga, lapisan kulit jadi lebih kuat dan bebas dari kerutan.

 

Baca juga: Battle Masker Mugwort dan Hydrating Gel dari Scarlett, Lebih Bagus Mana?



Apalah Penggunaan Niacinamide dan Retinol Bisa digabung?

 

Dengan banyaknya kebaikan dan khasiat dari dua bahan ini, apakah bisa Niacinamide dan Retinol dipakai bersamaan? Menurut artikel yang saya baca, jawabannya adalah boleh.


Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan, yakni untuk waktu penggunaan. Niacinamide baik digunakan pada waktu siang hari dan bisa dipakai setiap hari, sedangkan retinol baik digunakan pada malam hari (agar tidak terkena sinar matahari saat pemakaian) dan dianjurkan dipakai hanya 1-3 kali seminggu saja.

 

Retinol juga memiliki kekurangan dibanding dengan Niacinamide, yaitu retinol akan memiliki reaksi yang kurang baik terhadap orang yang memiliki wajah dengan kulit sensitif. Biasanya akan muncul kemerahan, kulit terasa ketat, kulit kering, pengelupasan, sensasi pedih, kulit terasa sensitif jika terkena sinar matahari. Berbeda dengan Niacinamide yang relatif cukup aman ketika dipakai oleh orang dengan kulit sensitif.

 

 

Mencoba Niacinamide dan Retinol dari Scralett

 

Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat

 

Karena penasaran dengan booming-nya skincare dengan kandungan Niacinamide dan Retinol, akhirnya saya mencoba dari brand Scarlett. Karena memang Scarlett mengeluarkan produk skincare Niacinamide dan Retinol ini dalam kemasan yang berbeda.

 

Sebelumnya, saya menggunakan beberapa serum dari Scarlett, yaitu Brightly Ever After serum dan Glowtening serum, kemudian sekarang saya baru mencoba Niacinamide dan Retinolnya.

 

 

Niacinamide 5%+Beta Glucan & Phyto Extract Serum dari Scarlett

 

Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat


Kandunan Niacinamide 5%+Beta Glucan & Phyto Extract Serum dari Scarlett ini adalah Beta Glucan yang berfungsi melindungi kulit dari penuaan dini yang disebabkan efek buruk dari sinar UV. Niacinamide 5% membantu merawat skin barrier, membantu mencerahkan kulit secara merata, membantu menyamarkan noda gelap di wajah. Creatine berfungsi untuk membantu menyejukkan dan melembapkan kulit.

 

Mengandung Allantoin yang berfungsi untuk melembapkan kulit dan membantu menyejukkan kulit yang teriritasi ringan. Triple Ceramide Complex yang berfungsi melembabpaka kulit dan membantu merawat kekencangan kulit. Serta 7 Phyto Extract yang mampu merawat kulit wajah menjadi lebih cerah dan sehat.

 

Cara pakainya mudah sekali, yaitu tinggal meneteskan serum ke wajah kemudian dioleskan secara merata, dan dipakai di siang hari, ya.

 

 

Saya menggunakan produk Niacinamide 5%+Beta Glucan & Phyto Extract Serum dari Scarlett sekitar 10 hari, dan rasanya tidak ada break out atau pun efek iritasi dan lainnya di wajah saya.

 

Aromanya tidak menyengat dan cenderung netral, jadi tidak ada aroma yang mengganggu selama pemakaian.


Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat
serumnya bening dan aromanya natural

 

Waktu saya memakai serum brightly ever after dan glowtening serum, seperti ada sensasi perih ketika pemakaian di awal, namun ketika memakai Niacinamide 5%+Beta Glucan & Phyto Extract Serum dari Scarlett ini, tidak ada rasa perih atau tidak nyaman. Serumnya langsung meresap ke wajah, dan tidak menimbulkan efek negatif atau perih di kulit.


Baca juga:


Review: Brightly Ever Aftter Serum dari Scarlett

Glowtening Serum dari Scarlett



Skin Smooting Retinol Serum dari Scarlett


Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat

 

 

Nah ini dia yang digadang-gadang menjadi holy grail-nya anti aging, yakni retinol. Skin Smooting Retinol Serum dari Scarlett mengandung encapsulated retinol yang berfungsi untuk membantu menyamarkan garis halus, membantu mengangkat sel kulit mati, dan membantu merawat kekencangan kulit. Pomegrana Extract membantu melindungi kulit dari efek buruk sinar UV dan membantu melawan  bakteri penyebab jerawat.

 

Skin Smooting Retinol Serum dari Scarlett juga mengandung hexapeptide-8 yang membantu mencegah tanda-tanda penuaan dini, membantu menghidrasi kulit dan membantu menyejukkan kulit yang teriritasi ringan, dan mengandung allantoin untuk membantu menghidrasi kulit dan membantu menghaluskan kulit.

 

Setelah 10 hari mencoba Skin Smooting Retinol Serum dari Scarlett, awal pemakaian alhamdulillah tidak ada efek negative ke kulit wajah. Tidak ada rasa perih dan gatal, serta tidak ada aroma yang tidak nyaman.

 

 

Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat
serumnya berwarna putih dan cenderung tidak memiliki aroma yang menyengat

Cara pemakaian mudah sekali yaitu tinggal meneteskan Skin Smooting Retinol Serum dari Scarlett ke wajah kemudian dipakai merata, ya. Saya menggunakan Skin Smooting Retinol Serum ini pada malam hari sebelum tidur, dan saya hanya menggunakannya 2-3 saja seminggu.

 

FYI, buat yang meragukan keamanan produk Scarlett, bisa cek  di link berikut ini ya https://verify.scarlettwhitening.com

 

Setelah 10 Hari Pemakaian Niacinamide 5%+Beta Glucan & Phyto Extract Serum dan Skin Smooting Retinol Serum dari Scarlett

 

 

Mencoba Serum Retinol dan Niacinamide dari Scarlett untuk Kulit Wajah Berminyak dan Cenderung Berjerawat

 

Jujur sih, setelah pakai dua serum Niacinamide dan Retinol ini, wajah saya terlihat ‘agak mending’ dibanding sebelumnya yang agak kusam dan tampak kasar. Dan secara jujur saya mengatakan, dari beberapa serum Scarlett yang sudah saya coba, Niacinamide dan Retinol serum ini lah yang paling cocok untuk kulit wajah saya.

 

Karena aromanya natural dan tidak ada efek negatif, merah, perih, atau iritasi sama sekali. Kulit wajah saya terlihat lebih baik dan lembut.

 

Apakah saya akan repurchase kedua serum ini? Sepertinya YES, karena dibanding serum scarlett yang saya coba sebelumnya, ini yang paling cocok dan nyaman di kulit wajah. Saya juga ga expect akan cocok banget karena mencoba serum scarlett yang sebelumnya, eh ternyata cocok banget dengan yang Niacinamide dan Retinol ini.

 

Mau coba dua serum Scarlett ini? https://linktr.ee/scarlett_whitening ini dia linknya ya.

 

Memang ya, namanya skincare ada kalanya trial and error untuk dapet ‘racikan’ skincare yang pas untuk kulit wajah kita.

 

____

 

Alhamdulillah, tambah satu lagi produk skincare yang bisa saya pakai untuk lebih mencintai dan bertanggung jawab dengan tubuh saya di usia 33 tahun ini. Semoga saya bisa tetap bahagia menjalani hari-hari ke depan dengan tubuh dan jiwa yang sehat pula.