Diberdayakan oleh Blogger.

Blogging Seru: Haruskah Menjadi Vlogger?

Sumber gambar pexels.com

Jika Anda mencari sebuah "tempat bermain", carilah yang bisa memberi Anda
sesuatu untuk dinikmati, bukan hanya menghabiskan tenaga Anda. 
-Jessica Hagy-


Bicara soal "tempat bermain" belum lama ini saya menonton sebuah tayangan di DW TV (tahu kan DW TV? stasiun TV Jerman yang programnya sudah masuk ke negara lain dan dialibahasakan) yang membahas tentang hobi yang sedang populer saat ini.

Salah satu hobi yang jadi sorotan (naik daun) sekarang adalah menjadi seorang Vlogger. 

DW TV meliput kegiatan seorang Vlogger (lebih tepatnya Beauty Vlogger) asal Jerman. Apa saja yang diliput? yakni keseruannya menjadi seorang Vlogger di dunia maya melalui situs YouTube.

Ia mengatakan bahwa menjadi seorang Beauty Vlogger sangat menyenangkan. Ia senang menggunakan dan bereksperimen dengan berbagai make up. Kemudian, hasil eksperimennya menggunakan Make Up ia bagikan ke orang lain melalui jejaring sosial YouTube.

Awalnya menjadi seorang Vlogger merupakan hobi atau "tempat bermain" bagi dirinya. Ia mengemas sebuah ruangan di rumahnya menjadi studio mini yang dia gunakan untuk merekam semua kegiatan kesehariannya terutama dalam mengaplikasikan make up dan memberikan banyak tips kepada para pengguna YouTube.

Lama-kelamaan, channel YouTube yang ia miliki di-subscribe oleh banyak orang. Akhirnya, sekarang ia menjadi seorang Vlogger yang memiliki banyak keuntungan (termasuk materi) karena "tempat bermainnya" itu. 

Apa itu Vlogger?

Kalau saya terjemahkan secara bebas, Vlogger itu ya seseorang yang hobi nge-blog via video. Salah satu situs yang paling populer digunakan adalah YouTube. 

Video yang diunggah ke Youtube adalah sebuah cara seseorang mengungkapkan apa yang menjadi ide, gagasan, eksperimen, ekspresi diri, juga sharing pengalaman.

Saya sendiri tidak mengenal banyak vlogger *bahkan gak kenal sama sekali deng* KAREENAAA APAAA?

Jawabannya: KARENA SAYANG SAMA PAKET INTERNET. MWAAAAAHAHAA.

Yaiyalah, apalah aku yang hanya seorang ibu rumah tangga yang rajin menabung untuk membeli paket internet setiap bulan demi hobi blogging. Dan apabila paket tersebut digunakan untuk nonton YouTube, maka paket tersebut akan habis dalam waktu satu jam saja. TSAAHHH. 

*terkena virus Mak Irit*

Tapi balik lagi ke Vlogging, beberapa kali liat video blogging yang diunggah ke YouTube memang lebih menarik ketimbang hanya membaca via blog biasa. 

Ini nih contoh Vlogger yang udah SAKSESSS.

*walau gak kenal siapa, seketemunya di Youtube*

OK, namanya Zoella. Bisa diliat yang langganan Channel dia berapa banyaakkkkk?





Pertama kali buka Channelnya Zoella ini *dengan mengorbankan quota internet T______T* tayangan videonya emang keceeeee abissss. 

Udahnya orangnya cantik, talented, pengemasan videonya juga unyu. 

Di Indonesia gimana?

Kalau mau googling, di Indonesia juga banyak para Vlogger. *tapi karena lagi ngirit quota* saya cuman bisa baca nama-namanya, gak buka Channel YouTubenya. Padahal hati ini kepingin banget liat video blogging mereka. 

*Duuhhhh* 

Tapi, waktu Ramadhan kemarin, saya sempet juga sih buka video di YouTube punya seseorang yang dulunya blogger juga, yaeetoohh Raditya Dika yang berjudul Surat untuk Ramadhan.

Isinya berupa monolog tentang pemikirannya mengenai apa saja yang terjadi dan terasa waktu Ramadhan. Ada tentang senengnya, sedihnya, dan harapan juga.

Kayaknya saya lebih suka yang begini. Tipe monolog. 




Sebenernya video Raditya Dika ini banyak, tapi yang saya suka kemarin yang tentang Ramadhan ini. Walau ada juga video yang saya gak suka (pas ngebahas soal pacarnya) wkwkwkwkw. 

Tapi emang sih Raditya Dika itu kreatif, di Diary Komedian dia juga suka bikin video lucu yang khas, dan sesekali iklan jugaaaa. Tapi iklannya tetep lucu, gak berasa iklan. 

JADI? HARUSKAH KITA JADI VLOGGER?

Sebenenernya sih jawabannya balik ke diri sendiri juga, kalau menurut saya pribadi jadi Vlogger itu GAK HARUS, tapi karena udah dibahas di DW TV, keliatan keren dan akan menjadi sesuatu yang keceehh di masa depan, maka jadi Vlogger ini PENTING UNTUK DIPELAJARI.

*Okesip*

Gimana caranya jadi Vlogger dong kalau gitu?

Ini mah menurut saya yah, menurut saya. 

Kita harus mempertimbangkan topik apa yang harus kita bahas di Channel kita nanti. Misalnya, apa tentang make up, tentang masak, tentang tips-tips tertentu, tentang kehidupan sehari-hari, traveling, review produk, atau apa aja deh yang emang kita suka sebagai "tempat bermain"

Percaya diri. Kalau saya sih, ini yang susah. Gak banci kamera, kalau liat kamera bawaannya gemeteran. Yaudah mending jangan ngeliput tentang diri sendiri kalau gitu, yang mukanya gak keliatan. 

*video apa coba yang kira-kira bisa begini?*

Menyiapkan kamera. Yaiyalah harus mempersiapkan kamera buat ngerekam. Usahain kameranya yang bagus, gak burem, warnanya jelas dan terang, bisa zoom in zoom out. Wah ini mah mahal kayaknya modalnya. Kikikik.

Membuat studio mini dan properti lainnya. Kalau saya liat si Beauty Vlogger asal Jerman itu, ruangan di rumahnya di sulap jadi studio mini. Dengan background putih, dan dengan beberapa properti/hiasan, ada lighting (kalau punya) dan jangan lupa ada tripod juga buat nyimpen kamera. 

Membuat naskah. Walau cuman di YouTube, kita juga harus bikin naskah ya untuk video yang kita buat. Selain naskah, bisa juga kita bikin Story Board. Yaitu alur yang akan kita bawakan lewat video tersebut. Biar topiknya gak kemana-mana, bisa fokus terus. 

Belajar editing video. Udah banyak sih aplikasi editing video yang gampang dipake. Kalau saya sendiri dari dulu suka pake ULEAD. Gampang sih tinggal insert-insert aja. Videonya, kata-katanya, gambar juga bisa. 

Punya kuota internet yang super stabil, kenceng, dan muraahhh. *Ada gaakkk sihh ini? beneran nanya* Kalau liat Vlogger di luar negeri (negara yang maju) sih udah gak heran, kecepatan akses internet di negara mereka udah keren banget. Hampir seluruh masyarakat di sana sudah terkoneksi dengan internet yang mumpuni untuk setiap saat buka YouTube.

Lah kita?

Kalau kata kompas.com. Indonesia ada di posisi 122, negara yang memiliki akses internet tercepat. Hadeuhhhh jauh amat. 3 Besar teratas diduduki sama Korea Selatan, Hongkong, sama Jepang. 

*nangisss*

So, mau gak jadi Vlogger?

Dilema saya dilema. Belum percaya diri buat natap kamera, ditambah gak punya koneksi internet kenceng bikin saya belum berani bikin video sendiri di You Tube.

Tapi mungkin suatu saat saya akan belajar bikin, dimana videonya gak ada muka sayanya. HAHAHA.

Teknologi terus berkembang, mau gak mau kita harus bisa memanfaatkan dengan baik. Bukan berarti kita jadi budak teknologi, gak juga, asal kita bisa membuat sesuatu yang bermakna dan bermanfaat buat orang banyak, teknologi justru bisa menjadi ladang pahala. 

Saya juga inget kata-kata dari Austin Kleon (Blogger asal Amerika). Dia bilang, dia itu blogger yang hobi gambar, dan memang kebanyakan postingannya itu sedikit tulisan tapi disertai dengan gambar-gambar seperti diagram (buka aja di www.austinkleon.com

Austin juga bilang kalau sebagai blogger, kita jangan terpaku hanya dengan tulisan. Tunjukkan apa pun yang kita suka, bisa dengan gambar, video, quotes, fotografi dan lama-lama itulah yang akan menjadi pembeda diri kita dengan orang lain.

Ya mungkin gitu juga dengan Vlogger, rasa puas untuk mengekspresikan diri lewat video yang dibuat lama-kelamaan jadi ciri khas, dan menjadi sangat menarik bagi orang lain.

Nah, kamu tertarik jadi Vlogger juga gak sih? Sharing Yuk!

2 komentar

  1. wahhh blog mbak ophi mah udah keren beuddd.. bisa lah jadi vlogger mah.. :D

    BalasHapus
  2. iya puisi keren tuh mbak :)

    BalasHapus