Diberdayakan oleh Blogger.

Menjadi Ibu Rumah Tangga itu Tidak Bekerja? Yuk, Baca dulu Fakta bahwa Merawat juga Bekerja!

 


“Ibu rumah tangga itu ngga bekerja, karena memang ya di rumah aja. Kalau pun digaji, paling bayarannya 2M, Makasih Mama”


Walaupun memiliki pekerjaan ‘Mengurus Rumah Tangga’ pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) terkadang ibu rumah tangga dianggap tidak bekerja atau menganggur karena tidak bekerja di sektor publik atau memiliki kantor yang harus didatangi setiap hari.


Padahal pekerjaan ibu rumah tangga di rumah begitu banyak, semenjak membuka mata di pagi hari hingga malam hari tiba. Bahkan jika memiliki bayi, balita atau lansia, ibu rumah tangga bekerja hampir 24 JAM, karena harus menyusui bayi di malam hari atau merawat lansia yang sudah berkurang kemampuan kemandiriannya.


‘Pekerjaan’ Perempuan adalah Kodrat


Sebagai seorang muslim tentu kita memahami bahwa fitrah perempuan adalah menjadi seorang istri dan ibu. Namun Islam pun sangat memuliakan perempuan, tidak ada kewajiban perempuan untuk melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga setelah menikah. 


Rasulullah SAW sendiri mencontohkan bahwa beliau pun menjahit pakaiannya sendiri dan mengurus keperluannya sendiri. Rasulullah SAW adalah contoh teladan paling ideal untuk seorang suami dan juga ayah.





Perempuan dalam Islam tidak pernah berkewajiban untuk mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga, tugas istri hanyalah satu, yakni taat pada suami. Menurut Ustadz Adi Hidayat, ketika seorang istri atau ibu dengan ikhlas/rela mengerjakan pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan lainnya, maka itu termasuk sebagai amal saleh.



Hanya saja, banyak laki-laki yang kurang memahami ilmu dalam pernikahan, sehingga seakan-akan memang tugas perempuan/ istri itu untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah atau pekerjaan perawatan. Hal itu adalah ‘lumrah’, sudah jadi ‘kebiasaan’ atau  memang ‘ya dari sananya’ karena melihat ibu atau orang tuanya dahulu seperti itu.



Baca juga: Anak Membuat Kita Tidak Bahagia?



Merawat pun Bekerja



Ketika laki-laki atau anggota keluarga lainnya beranggapan bahwa pekerjaan perawatan (Care Economy) merupakan tugas perempuan semata, jujur saya sangat sedih. Padahal di dalam Al-Qur’an pun jelas, tugas ‘parenting’ adalah kewajiban seorang  laki-laki/ayah. Perempuan merawat bayi atau anak mungkin karena nalurinya sebagai perempuan yang diberikan kelembutan, rasa sayang, dan rasa sabar oleh Allah SWT. 



Sebenarnya peran laki-laki/ayah dalam pengasuhan anak ini sangat lah besar. Lagi-lagi, kurangnya ilmu dalam pernikahan membuat banyak sekali tugas rumah tangga dan pengasuhan/perawatan dibebankan kepada perempuan. Bahkan yang lebih getir lagi, perempuan yang sudah mati-matian melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak/lansia dianggap tidak melakukan apa-apa/tidak bekerja.



Padahal mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak, merawat lansia merupakan sebuah pekerjaan karena ketika melakukan pekerjaan tersebut kita membutuhkan tenaga, skill/keterampilan, pengetahuan, waktu, menyita pikiran/psikis, dll.



Jadi bagaimana mungkin pekerjaan seorang ibu rumah tangga dianggap tidak bekerja? Apakah cucian kotor di rumah akan bersih dengan sendirinya? Apakah makanan akan terhidang di meja makan dengan sendirinya? Apakah anak-anak bisa mandiri sejak ia baru lahir?



Maka dari itu pekerjaan ibu rumah tangga merupakan pekerjaan penting dalam sebuah keluarga, yang jika dikonversi dalam bentuk rupiah, bayarannya pun tidak sedikit karena seorang ibu rumah tangga mengerjakan pekerjaan tukang laundry, baby sitter, perawat lansia, chef, cleaning service, dan lain sebagainya.



Alhamdulillah pada hari Senin, Selasa 29-30 Januari 2024 lalu saya berkesempatan hadir duduk dan berdiskusi bersama ILO Indonesia untuk membahas pekerjaan perawatan (Care Economy). Pekerjaan ibu rumah tangga yang selama ini dianggap tidak berharga, tidak produktif, tidak benilai ekonomis, menjadi pekerjaan yang memiliki nilai yang ternyata tidak biasa-biasa saja. 



Ternyata selama ini, seorang perempuan (khususnya) sangat kuat menanggung ‘beban’ pekerjaan rumah tangga dan merawat anak atau lansia di rumah. Dan lebih sedihnya lagi, orang di sekeliling kita tidak menganggap pekerjaan perempuan/ibu rumah tangga itu berharga dan bernilai, padahal jika tidak ada perempuanb/ibu rumah tangga yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan merawat anak/lansia, produktivitas pekerjaan disekitarnya pun akan menurun.



Mungkin karena ini lah Rasulullah SAW mengatakan bahwa ibu memiliki tiga kali derajat yang lebih tinggi dari seorang ayah karena ‘beban’ dan tanggung jawab seorang ibu sedemikian besarnya.





Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Memiliki Nilai Ekonomis





Seperti yang saya sebutkan di atas, jika pekerjaan ibu rumah tangga dikonversi menjadi rupiah, maka gaji bulanan seorang ibu rumah tangga bisa jadi melebihi UMR karena merangkap berbagai pekerjaan dalam satu peran. Sehingga pekerjaan ibu rumah tangga ini sesungguhnya memiliki nilai ekonomis. Hanya saja kita jarang sekali menganggap pekerjaan ibu rumah tangga ‘seserius’ ini.



Senang sekali ya, rasanya kalau kita sebagai ibu rumah tangga bisa mendapatkan gaji bulanan, penuh, deh, keranjang si oren dan si ijo buat di-check out, hehehe.



Pekerjaan Perawatan yang dibayar dan Tidak dibayar




Kita sudah sama-sama mengetahui, pekerjaan perawatan ada yang dibayar (mendapatkan imbalan/kompensasi) seperti perawat (medis) di rumah sakit, perawat bayi dan anak, perawat lansia, guru PAUD, pembantu rumah tangga, dll. Namun ada pula pekerjaan perawatan yang tidak mendapatkan imbalan seperti pekerjaan ibu rumah tangga, relawan, kader posyandu, dan lainnya.



Padahal pekerjaan yang dilakukan hampir sama, sama-sama membutuhkan skill dan pengetahuan, tenaga, dan waktu. Namun sayangnya pekerjaan perawatan yang tidak dibayar ini seperti dikesampingkan (tidak dihargai)





Kerangka 5R ILO dalam Economy Care di Dunia Kerja




ILO (International Labour Organization) adalah salah satu lembaga PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sejak tahun 1919 hingga saat ini. Fokusnya sebagai sebuah lembaga yang bergerak untuk memberikan standar-standar ketenagakerjaan yang adil dan layak bagi semua masyarakat dunia, baik laki-laki maupun perempuan. ILO mendorong bangsa/negara di dunia untuk membuat kebijakan yang berpihak untuk para pekerja, dan mendorong tempat kerja yang layak dan aman termasuk untuk perempuan.



Salah satu yang menjadi sorotan ILO pada saat ini adalah isu ‘Care Economy’ atau Pekerjaan Perawatan, yakni kegiatan atau tugas perawatan personal baik secara langsung atau tidak langsung (tugas/aktivitas di rumah), baik yang berbayar atau pun tidak berbayar. Pada tahun 2013 standar statistik ketenagakerjaan internasional menetapkan bahwa perawatan yang tidak dibayar adalah pekerjaan.


Apa saja 5R frame work dari ILO untuk ‘Care Economy’ ini?



1. Recognize


Mengakui atau menyadari bahwa ‘Care Economy’ atau pekerjaan perawatan ini adalah aktivitas yang bernilai produktif untuk mencapai kesejahteraan psikologis, fisik dan sosial. Serta mengakui bahwa jika tidak dilakukan maka dapat mengganggu/menurunkan kondisi psikologis, fisik, hubungan, dan produktivitas.



Pengakuan ini tentunya sangat penting agar semua pihak menyadari bahwa pekerjaan perawatan yang dilakukan oleh siapapun baik itu ibu rumah tangga atau profesional adalah aktivitas yang sangat berharga dan menilai, dan jika tidak dilakukan tentunya akan mengganggu aktivitas atau tatanan kehidupan yang ada di masyarakat.



2. Reduce


Mereduksi beban ganda yang dimiliki perempuan untuk melakukan pekerjaan perawatan melalui perlibatan setara yang dari pihak yang berkepentingan. Contohnya adalah peran suami atau anggota keluarga untuk membantu melakukan pekerjaan rumah. Sehingga tidak semua pekerjaan rumah tangga itu dilakukan oleh ibunya sendirian.



Suami dan anak-anak tentunya bisa berbagi tugas sesuai dengan usia serta kemampuan dan juga waktu yang dimiliki.



3. Redistribute


Distribusi ulang beban ganda perempuan kepada beragam pihak yang berkepentingan dengan mengoptimalkan produktivitas perempuan di dunia kerja. Hampir sama seperti ‘Reduce’ beban pekerjaan perempuan harus dibagikan kepada pihak lain yang berkepentingan dan tidak menjadi beban pribadi seorang perempuan.




4. Represent


Hal yang terkait dengan kebijakan pekerjaan perawatan ini harus selalu disounding dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan perusahaan. Agar pekerjaan perawatan menjadi penting untuk dibahas oleh publik dan pihak terkait  melalui dioalod-dialog sosial.



5. Reward


Memberikan ‘hadiah’ atau penghargaan bagi perempuan yang bekerja di sektor pekerjaan perawatan maupun bagi ibu bekerja.



Contohnya ibu bekerja berhak mendapatkan layanan day care yang baik, aman, terpercaya namun tetap terjangkau sesuai dengan pendapatan yang didapatkan.


Di sini peran pemerintah juga sangat penting untuk menyelenggarakan atau mendirikan day care/penitipan anak untuk membantu produktivitas perempuan yang bekerja pada sektor publik dengan tidak mengesampingkan perannya sebagai seorang istri/ibu.



Cuti hamil atau cuti melahirkan bagi ibu dan juga ayah harus menjadi prioritas dan hal yang penting, hal ini tentunya merupakan kebijakan/regulasi yang bisa didukung oleh negara/pemerintah.



ILO juga terus mendorong kebijakan untuk memberikan cuti kepada perempuan (ibu hamil/melahirkan) dan cuti kepada suami yang mendampingi ibu hamil dengan tetap memberikan upah sesuai dengan yang diberikan/tanpa dikurangi.


Menurut Konvensi ILO 183 cuti melahirkan diberikan 14 minggu direkomendasikan untuk ditingkatkan menjadi 18 minggu dalam Rekomendasi No. 191. Tunjangan cuti tidak boleh kurang dari dua per tiga dari penghasilan wanita sebelumnya, disediakan melalui asuransi sosial wajib atau dana publik.



Di Indonesia sendiri cuti melahirkan diberikan selama 13 minggu (3 bulan), jumlah tunjangan tunai cuti melahirkan setara dengan 100%, tunjangan tunai yang dibiayai oleh pemberi kerja, sedangkan wiraswasta dan orang tua angkat tidak berhak atas cuti melahirkan. Sedangkan terkait cuti ayah di Indonesia, yakni 2 hari cuti melahirkan dengan upah setara 100% dari penghasilan sebelumnya.



Pekerjaan Perawatan (Care Economy) bisa Menjadi Peluang Baru




Jika pekerjaan perawatan ini dianggap sebagai pekerjaan yang bernilai (produktif) maka sebenarnya ada kesempatan atau peluang baru yang bisa diambil untuk meningkatkan ekonomi/kesejahteraan masyarakat.



Pekerjaan perawatan atau Care Economy bisa menciptakan peluang baru yakni yang Pertama adalah menciptakan lapangan kerja dan peningkatan GDP. Kedua yaitu peningkatan kesempatan kerja bagi ibu-ibu dan pengurangan kemiskinan. Ketiga yaitu produktivitas dan kinerja usaha akan lebih baik dan yang keempat adalah peningkatan kognitif anak yang lebih baik ketika pengasuhan diberikan kepada pihak profesional.



Sebagai contoh adalah dengan membuka day care atau tempat penitipan anak yang berkualitas dan terjangkau oleh para ibu bekerja. Jika pekerjaan perawatan mampu diangkat menjadi pekerjaan profesional dan bernilai maka akan ada simbiosis mutualisme antara ibu yang bekerja dan pengelola day care.



Sayangnya masih ada kesenjangan ketersediaan day care, hanya 1 dari 10 orang tua yang mampu mengakses layanan day care atau tempat penitipan anak yang berkualitas namun tetap terjangkau.



Sejatinya sebagai pemangku kebijakan, pemerintah seharusnya mampu membangun dan memperbanyak day care atau tempat penitipan anak sebagai salah satu bentuk support kepada para ibu bekerja sekaligus menghargai pekerjaan perawatan (Economy Care) sebagai sebuah pekerjaan yang bernilai dan produktif.



Layanan day care gratis atau terjangkau ini tentunya sangat bisa dikelola oleh LSM, berbasis organisasi keagamaan, penitipan anak berbasis keluarga, penitipan anak berbasis koperasi atau dikelola masyarakat, day care yang dikelola oleh perusahaan, atau pengasuh anak yang bekerja di rumah.



Baca juga: Ibu Rumah Tangga, Stop Multitasking!



Fasilitas tempat penitipan anak ini bisa terwujud dengan dukungan dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun perusahaan serta masyarakat. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan tentunya sangat diharapkan keberpihakannya kepada kaum perempuan, karena bagaimana pun perempuan adalah tiang negara yang harus diberikan kesempatan dan dukungan untuk terus berkarya dan berdaya.



Hari ini saya pun merawat lansia dan anak-anak di rumah, senang rasanya ada yang menyatakan bahwa pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga dan melakukan banyak pekerjaan rumah termasuk pekerjaan perawatan adalah sebuah aktivitas yang bernilai dan produktif.



Karena memang jika dikonversi menjadi rupiah, pekerjaan yang saya lakukan di rumah ini bernilai ekonomis, apabila kita delegasikan kepada orang lain, tentunya kita harus membayar sekian rupiah agar pekerjaan tersebut bisa diselesaikan.



Menurut Mama, berapa gaji yang layak jika pekerjaan ibu rumah tangga diberikan kompensasi setiap bulannya? dan peluang apa saja nih, yang Mama lihat ketika pekerjaan perawatan (Care Economy) ini menjadi aktivitas yang bernilai ekonomis di tengah masyarakat?



Yuk, sharing di kolom komentar!







Ini Dia Produk Mustela yang Ampuh Mengatasi Ruam Popok dan Biang Keringat pada Bayi

 

Ini Dia Produk Mustela yang Ampuh Mengatasi Ruam Popok dan Biang Keringat pada Bayi


“Duh, kok, anakku sering banget kena biang keringet, ya?” Tanya seorang teman.

“Lagi aktif-aktifnya ya, sekarang?” Saya balik bertanya.

“Iya, banget.” Jawabnya lagi.


Salah satu ‘nightmare-nya’ seorang ibu adalah ketika bayi terkena biang keringat dan ruam popok. Saya pernah mengalaminya ketika Kifah berusia sekitar 2-3 bulan. Muncul bintik-bintik merah di sekitar paha dan bagian belakangnya. 


Semenjak muncul ruam merah di bagian paha, nappy area, dan disela-sela lipatan, Kifah kecil selalu menangis setiap malam. Waktu itu saya belum paham itu adalah ruam popok yang membuat bayi tidak nyaman, bahkan kesakitan.


Ruam popok yang terjadi kepada Kifah juga disusul oleh biang keringat ketika ia berusia 6 bulan ke atas dimana ia sudah mulai aktif bergerak. Sebagai seorang ibu ‘amatir’ saya cukup stress menghadapi DUA MIMPI BURUK pada bayi ini, yakni ruam popok dan biang keringat.



Kifah selalu rewel dan menangis, dan saya pun kelelahan dan kewalahan karena hampir setiap malam menjaganya hingga dini hari. Maka dari itu, pengalaman berharga menghadapi ruam popok dan biang keringat selalu saya ingat baik-baik sehingga saya mampu mengantisipasi dua masalah tersebut untuk bayi-bayi selanjutnya.


Menemukan Mustela




mustela ruam popok dan biang keringat


Awalnya saya tidak tahu ada produk Mustela, beberapa teman dan rekan blogger yang merekomendasikannya untuk merawat kulit bayi, dan ternyata sangat ampuh merawat kulit bayi saya sejak baru lahir (new born).



Produk Mustela yang sering saya pakai adalah sabun mandi dan baby cream, karena Mustela memiliki formula yang aman dan tepat untuk kulit bayi. Selain itu, produk Mustela tidak memiliki aroma yang menyengat sehingga tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi yang masih sangat sensitif.



“Ini dia produk yang saya cari.” Gumam saya dalam hati. 



Jujur saja, selain membeli pakaian dan peralatan bayi ketika hamil, saya juga ‘menabung’ produk Mustela untuk bayi saya. Sehingga ketika selesai melahirkan, saya tidak perlu pusing mencari dan membeli produk yang tepat untuk merawat kulit bayi new born saya.



Baca juga: Cara Mengatasi 'Kepala Peyang' bagi Bayi New Born



Talkshow bersama Mustela: Tips Mencegah dan Mengatasi Ruam Popok dan Biang Keringat untuk Si Kecil



mustela ruam popok dan biang keringat
Talkshow bersama Mustela di MB Fair 2024



Jum’at, 2 Februari 2024 di Mall Kotakasablanka tepatnya pada acara MB Fair 2024, saya mengikuti Talkshow bersama Mustela yang bertajuk “Tips Mencegah dan Mengatasi Ruam Popok dan Biang Keringat Untuk Si Kecil".



Dokter dr. Dia Febrina, Sp.KK, mengatakan bahwa kulit bayi memang masih sangat sensitif, sehingga perlu perawatan ekstra untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit bayi termasuk ruam popok dan biang keringat. Kulit bayi mudah terkena iritasi dan kemerahan karena kulit bayi masih sangat tipis, masih rapuh, sehingga sangat sulit untuk menghadapi faktor luar terutama untuk bayi berusia 0-2 tahun.



mustela ruam popok dan biang keringat
Produk andalanku ketika anak-anak bayi sampai sekarang


Kulit bayi yang sensitif harus dijaga dan dirawat dengan baik, karena banyak sekali hal yang bisa membuat kulit bayi iritasi jika kita tidak tahu cara melindunginya. Salah satunya ruam popok yang biasa terjadi pada 50%-60%, dan 35% terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun.



Ruam popok umumnya terjadi karena tidak mengganti popok sepanjang malam, karena bayi terlelap sepanjang malam. Maka dari itu, wajib bagi kita para ibu tahu seluk beluk kulit bayi yang sensitif ya, karena peluang terjadinya ruam popok ini sangat besar jika kita tidak mengerti bagaimana cara menghindarinya.



Kulit bayi juga cenderung kering karena bersifat transpidermal waterloss (TEWL) atau tingkat penguapan air di kulitnya tinggi. Namun yang paling penting, kulit bayi memiliki banyak stem cell (sel punca). Stem Cell adalah sel punca yang berfungsi meregenerasi kulit bayi. Stem cell banyak ditemukan pada bayi berusia 0-2 tahun. 



Sayangnya Stem cell atau sel punca ini cenderung terus berkurang, karena kulit bayi tidak terlindungi dengan baik, jadi sangat penting bagi kita untuk merawat Stem cell atau sel punca si kecil agar regenerasi kulitnya terjaga hingga masa mendatang.



Maka dari itu, sangat penting bagi kita para ibu untuk mengupdate ilmu tentang pentingnya merawat stem cell si kecil yang harus dijaga dengan produk yang tepat.


Teknik ABCDE yang Ampuh Mencegah Ruam Popok



mustela ruam popok dan biang keringat


Jujur saya merasa bahagia sekaligus sedih karena baru tahu teknik ini sekarang, ketika bayi pertama saya lahir saya masih nol besar tentang ilmu merawat bayi. Namun saya bahagia karena bisa membagikan ilmu yang saya dapat dari Talkshow bersama Mustela di blog ini.


Apa itu teknik ABCDE?



A yaitu Air (paparkan area nappy sesering mungkin ke udara segar. Bila perlu, berikan waktu bebas popok untuk si kecil)



B yaitu Barrier (oleskan Barrier Cream untuk mencegah dan mengatasi kemerahan awal di area nappy si kecil)



C yaitu Cleansing (rajin untuk membersihkan area nappy si kecil. Gunakan air bersih, bisa juga menggunakan air pembersih yang bisa digunakan untuk membersihkan area nappy si kecil)



D yaitu Dry Diapers (pilih popok/diaper yang ukurannya sesuai, jangan terlalu kecil dan gunakan bahan yang cocok)



E yaitu Education (rajin mengedukasi diri, contohnya mencuci tangan setiap mengganti popok si kecil untuk meminimalisir terjadinya ruam popok)



Baca Juga: Review Mustela untuk Mengatasi Biang Keringat Bayi




Yuk, Kita Lihat Produk Mustela yang Siap Atasi Ruam Popok dan Biang Keringat!



No Rinse Cleansing Water



mustela ruam popok dan biang keringat
No Rinse Cleansing Water


Kebersihan adalah KUNCI!


Salah satu hal yang paling esensial bagi bayi adalah tetap menjaga kebersihan area kulit tubuhnya dengan baik. Jangan sampai kita sebagai ibu, abai terhadap kebersihan kulit dan tubuh bayi, seperti membiarkan popok bayi tidak diganti dalam jangka waktu yang lama, atau membersihkan kulit bayi dengan air yang kurang bersih/higienis.



Salah satu produk Mustela yang bisa menjadi andalan Mama untuk membersihkan area nappy bayi adalah No Rinse Cleansing Water. Caranya cukup menuangkan No Rinse Cleansing Water pada kapas/tisu/waslap, kemudian Mama bisa langsung membersihkan nappy area si kecil tanpa harus dibilas.



mustela ruam popok dan biang keringat
Tuangkan No Rinse Cleansing Water pada kapas/waslap/tissue




Selain untuk membersihkan nappy area, No Rinse Cleansing Water juga bisa digunakan untuk membersihkan kulit wajah dan tubuh bayi tanpa menjadikan kulit bayi kering karena mengandung Avocado Perseose yang melembabkan.



No Rinse Cleansing Water dari Mustela mampu membersihkan kotoran bayi dengan deep cleansing tanpa merusak keseimbangan alami kulit. No Rinse Cleansing Water tidak mengandung SLS, Paraben, Alcohol, dan bahan kimia berbahaya lainnya sehingga sangat aman digunakan untuk membersihkan kulit bayi baru lahir sekalipun dan di bagian tubuh mana pun.



Barrier Cream dari Mustela



mustela ruam popok dan biang keringat
Barrier Cream dari Mustela




Salah satu produk yang bisa menjadi andalan kita semua para ibu untuk mengatasi ruam popok adalah Barrier Cream dari Mustela. Barrier Cream wajib digunakan setiap kali mengganti popok si kecil setelah semua nappy area dibersihkan baik dengan menggunakan air maupun Cleansing Water.



Memiliki 3 bahan alami yang hanya dimiliki oleh Mustela, yakni Avocado Perseose yang menguatkan kulit si kecil yang masih rapuh. Oxeoline of Alcacea, untuk menenangkan kulit yang kemerahan. Sunflower Oil Distillate, yang berfungsi untuk memperbaiki lapisan pelindung (Barrier) kulit yang rusak.



mustela ruam popok dan biang keringat
Tekstur Barrier Cream



Selain itu, Barrier Cream dari Mustela juga mengandung Zinc Oxide. Teksturnya tebal sehingga tidak mudah hilang jika terkena urin atau feses. Aman digunakan sejak bayi baru lahir karena bebas alcohol, paraben, dan bahan kimia berbahaya lainnya serta terbukti hipoalergenik, teruji klinis dan dermatologist.



mustela ruam popok dan biang keringat
Oleskan Barrier Cream ke area nappy setiap kali mengganti popok




Barrier Cream dari Mustela juga fragrance free sehingga sangat aman dan nyaman untuk kulit bayi yang sensitif. Dulu saya pernah menggunakan skin care bayi yang memiliki wangi, duh, kulit bayi saya langsung merah dan ruam.


Barrier Cream dari Mustela ini tersedia dalam ukuran 50cm dan 100ml ya, Ma.



Cicastela Moisture Cream



mustela ruam popok dan biang keringat
Cicastela dari Mustela




Tak takut lagi dengan biang keringat karena kini ada Cicastela dari Mustela. Biang keringat juga merupakan salah satu masalah pada bayi dan balita yang sering kita temui ya, Ma. Cara mengatasi biang keringat kini mudah karena ada Cicastela dari Mustela.



Selain untuk mengatasi biang keringat pada bayi, Cicastela Moisture Cream juga bisa digunakan untuk meredakan gigitan serangga dan bekas cacar air. 91% kombinasi bahan alami dan organik, bebas SLS, alcohol, paraben dan bahan kimia berbahaya lainnya.



mustela ruam popok dan biang keringat
Oleskan Mustela Cicastela ke area yang mengalami biang keringat


Aman digunakan untuk bayi baru lahir, sudah teruji klinis dermatologis, dan hipoalergenik. 98% setuju membantu memperbaiki ketidaknyamanan kulit secara efektif karena mengandung bahan alami yakni Avocado Perseose yang berfungsi melindungi dan menguatkan lapisan pellindung kulit. Hyaluronic Acid yang berguna untuk membantu memperbaiki kulit dengan memberikan kelembapan ke kulit. Serta Panthenol yang memberikan kelembaban untuk menenangkan ketidaknyamanan kulit dengan segera.



mustela ruam popok dan biang keringat
Tekstur Cicastela




Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskan Cicastela pada area yang kemerahan (terkena biang keringat) gunakan secara berulang sesuai kebutuhan. Cicastela Moisture Cream ini berukuran 40 ml ya, Ma.



Apa itu Avocado Perseose?


mustela ruam popok dan biang keringat



Sejak tadi saya selalu menyebutkan kandungan alami yang dimiliki oleh Mustela yakni Avocado Perseose, apa, sih, Avocado Perseose itu?


Avocado Perseose merupakan bahan alami yang berasal dari organic avocado dan sudah dipatenkan oleh Mustela sehingga tidak ada di dalam produk baby skincare lainnya. Avocado Perseose memiliki struktur biometrik yang serupa dengan kulit bayi sehingga dapat menjaga kekayaan stem cell (sel punca) kulit bayi.


Avocado Perseose memiliki 3 manfaat diantaranya:


1.Melindungi dan menguatkan kulit bayi

2.Melembapkan kulit bayi yang cenderung kering 

3.Menjaga kekayaan stem cell (sel punca) agar regenerasi kulitnya tetap terjaga hingga dewasa



Tentang Mustela



mustela ruam popok dan biang keringat


Mustela merupakan brand skincare ibu dan bayi yang sudah menemani sejak tahun 1950, melalui pengalaman yang tidak sebentar, Mustela melakukan penelitian untuk mendapatkan formula skincare terbaik untuk bayi 0-2 tahun dan menghasilkan:


E.V.E.I.L.S yaitu EValuation of the Early Infant Life: the Skin


Yakni:


1.Semua kulit bayi sensitif sehingga mudah mengalami iritasi


2.Kulit bayi cenderung kering karena tingkat penguapan air pada kulit bayi cenderung tinggi


3.Kulit bayi mamiliki banyak Stem Cell (Sel Punca) yang bermanfaat untuk regenerasi sel si kecil. Sayangnya Stem Cell ini mudah hilang, oleh karena itu penting sekali melindungi kulit bayi dengan kandungan yang tepat. Stem Cell ini sangat bermanfaat untuk regenerasi kulitnya di masa mendatang. Oleh karena itu, penting sekali melindungi kulit bayi kita.



Saya selalu memberikan saran kepada para new mama untuk selalu memperhatikan kulit semenjak ia lahir. Karena kulit yang sehat merupakan kunci dari bayi yang tidak mudah rewel, selalu aktif namun tidak takut ruam popok dan biang keringat. Karena jika bayi sudah terkena ruam popok atau biang keringat, maka kita sebagai ibu akan sangat kerepotan. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, kan?



mustela ruam popok dan biang keringat



Mustela adalah salah satu skincare bayi yang saya percaya dan saya rekomendasikan untuk merawat kulit bayi sejak lahir agar tetap aman dan nyaman bebas dari ruam popok dan biar keringat.



Apakah Mama sedang struggling dengan ruam popok dan biang keringat? Yuk, curhat di kolom komentar!