Diberdayakan oleh Blogger.

5 Model Pakaian Baju Wanita Jadul yang Kembali Booming Hari Ini



Percaya gak kalau yang namanya fashion itu sebenernya cuman muter-muter aja? Apalagi pakaian baju wanita, yang hampir setiap tahun berganti model atau style, tapi sesunggunya kalau kita mau menengok ke belakang, fashion tersebut sudah pernah hits lho di beberapa tahun yang lalu.

Memang sih, ini cuman pengamatan ‘abal-abal’ aku aja sebagai konsumen pasar fashion, terutama pakaian baju wanita. Tapi di beberapa tempat yang aku kunjungi atau ketika aku lagi jalan-jalan di suatu tempat, banyak banget perempuan yang memakai model pakaian jadul berikut ini.

1. Celana Kulot

Celana kulot sejuta umat
Entahlah, apa aku yang salah liat atau gimana. Waktu kemarin aku ke Jakarta naik Commuter Line Jabodetabek, cukup banyak wanita yang pakai celana jenis kulot ini. Dan yang paling sering aku lihat adalah celana kulot warna hitam dengan stripes vertikal ke bawah.

Dan parahnya, ketika kulihat penampilanku sendiri, aku pun lagi pake celana kulot hitam stripes vertikal, wkwkwk. Ku heran, kenapa bisa samaan begini celana yang aku pake sama celana orang-orang.

Jadilah diriku mesam-mesem sendiri di dalam hati, karena pakai celana kulot hitam bergaris ini. Padahal sebelumnya yang kutahu, celana kulot yang sedang hits itu adalah yang motif batik atau pun bunga-bunga. Ternyata sekarang orang lebih suka motif garis hitam, mungkin supaya lebih kelihatan tinggi kali ya.

Hihi.

And For Your Information, celana kulot yang sedang ramai dipakai oleh kaum hawa ini, pernah hits di Indonesia pada tahun 90-an hingga tahun 2000.

Emang sih, pakai celana kulot ini nyaman ketika dipakai, tidak ketat, dan seperti sedang memakai rok (karena ukurannya yang lebar).

2. Jilbab Segi Empat


Masih inget gak waktu para Hijabers booming di Indonesia awal tahun 2010-an?

Hijab warna-warni khas Dian Pelangi dan model pemakaian jilbab yang belit sana belit sini lagi hits banget? Apa kamu juga termasuk yang ikutan menggunakan pakaian baju wanita ala-ala Hijabers tersebut?

Kalau iya, toss dulu sama aku. Yang pernah cukup ‘teracuni’ dengan gaya hijab para Hijabers, artis, ataupun selebgram yang maha ribet tersebut.

Tapi, voila.

Di tahun ini, hijab yang agak sulit dipakai, menggunakan banyak jarum pentul dan banyak simpul itu, sudah mulai ditinggalkan. Yang kembali hits dan laris manis di pasaran justru hijab segi empat motif atau pun polos ala taplak meja zaman dahulu.

Dulu, pake jilbab kudu liat tutorial
(sumber gambar: pinterest.com)
Para Hijabers, artis, selebgram lebih sering pakai kerudung segi empat dengan motif sederhana atau pun polos dengan hanya menggunakan satu jarum pentul, bahkan tanpa aksesoris apapun. Sungguh simpel dan sederhana, seperti seragam SMP aku dulu, hahaha.

Sekarang, pakai jilbab jauh lebih simpel
(sumber gambar: pexels.com)
Mungkin dunia fashion hijab ini mulai lelah dengan segala kerumitan yang ada, hingga akhirnya balik lagi ke jilbab segi empat yang simpel dan sederhana untuk dipakai.

3. Bergo Instan

Model bergo gini dulu sering dipake buat pergi ngaji TPA tahun 90’an
(sumber gambar: hijabprincess.com)


Bergo itu kerudung langsung, atau jilbab yang bisa langsung dipakai. Biasanya cuman pakai satu tali untuk diikat di belakang kepala, ataupun gak pakai tali sama sekali.

Dannnn, bergo instan seperti ini pun sekarang hits lagi lho. Padahal, di tahun 90-an, bergo macem begini sering aku pake waktu ke sekolah Madrasah, atau Taman Pendidikan Al-Qur’an.

Aku tak menyangka, model kerudung bergo ala anak TPA zaman dahulu kembali hits lagi di era milenials. Dan yang pakai pun bukan lagi anak-anak kecil yang mau berangkat ngaji, tapi jadi tren pakaian baju wanita tersendiri di Indonesia.

4. Gamis Polos

Masih inget dengan corak gamis dan model gamisnya Mbak Dian Pelangi yang full colour itu?

Aduh, Mbak Dian, maaf ya, bukan maksud Ghibah. Etapi beneran deh, dulu di awal 2010-an, hits banget baju gamis yang full colour dan baju gamis dengan banyaknya aksesoris, payet, hiasan, dan lainnya yang terlihat “wah” ala Dian Pelangi.

Dulu, zamannya serba warna-warni
(Sumber gambar: bitebrands.co)

Sekarang? Ow-ow. Kayaknya udah jarang ya, yang pakai baju model seperti itu, bahkan saat ke undangan pernikahan sekalipun.

Para wanita, khususnya wanita berhijab, lebih sering menggunakan gamis polos dengan sentuhan warna yang kaleum dan natural. Dipadu dengan jilbab segi empat yang juga sederhana, baik dalam corak maupun cara pemakaian.

Gamis polos jadi andalan

Padahal, dulu itu gamis polos model seperti ini sering dipakai Mamah ke pengajian atau pun sekedar pergi keluar rumah. Gamis polos minim aksesoris, dengan warna yang biasa aja (gak rame atau full colour). Gak nyangka ya, bakal tren lagi gamis model simpel begini.

5. Atasan Polos

Simple is the best!
(sumber gambar: detikHOT)
Sama halnya dengan gamis polos dan sederhana. Baju atasan yang polos, gak banyak motif ataupun aksesoris, booming kembali di tahun ini.

Tren ‘serba simpel’ tapi elegan kayaknya sih lagi meracuni tren fashion wanita di Indonesia. Apalagi atasan polos yang simpel ini bisa dipadukan dengan rok, celana berbahan katun, atau pun jeans sekalipun.

Tampilan kita jadi lebih sederhana tapi justru tetep fashionable dalam kesederhanaan itu.
Sekian analisa ‘abal-abal’ tren pakaian baju wanita di Indonesia ala tettytanoyo.com. Kalau kamu termasuk yang suka ngikutin tren pakaian gak sih? Atau lebih seneng pakai baju yang mencerminkan karakter kamu sendiri?

Sharing yuk, di kolom komentar :D

5 Model Pakaian Baju Wanita Jadul yang Kembali Booming Hari Ini



Percaya gak kalau yang namanya fashion itu sebenernya cuman muter-muter aja? Apalagi pakaian baju wanita, yang hampir setiap tahun berganti model atau style, tapi sesunggunya kalau kita mau menengok ke belakang, fashion tersebut sudah pernah hits lho di beberapa tahun yang lalu.

Memang sih, ini cuman pengamatan ‘abal-abal’ aku aja sebagai konsumen pasar fashion, terutama pakaian baju wanita. Tapi di beberapa tempat yang aku kunjungi atau ketika aku lagi jalan-jalan di suatu tempat, banyak banget perempuan yang memakai model pakaian jadul berikut ini.

1. Celana Kulot

Celana kulot sejuta umat
Entahlah, apa aku yang salah liat atau gimana. Waktu kemarin aku ke Jakarta naik Commuter Line Jabodetabek, cukup banyak wanita yang pakai celana jenis kulot ini. Dan yang paling sering aku lihat adalah celana kulot warna hitam dengan stripes vertikal ke bawah.

Dan parahnya, ketika kulihat penampilanku sendiri, aku pun lagi pake celana kulot hitam stripes vertikal, wkwkwk. Ku heran, kenapa bisa samaan begini celana yang aku pake sama celana orang-orang.

Jadilah diriku mesam-mesem sendiri di dalam hati, karena pakai celana kulot hitam bergaris ini. Padahal sebelumnya yang kutahu, celana kulot yang sedang hits itu adalah yang motif batik atau pun bunga-bunga. Ternyata sekarang orang lebih suka motif garis hitam, mungkin supaya lebih kelihatan tinggi kali ya.

Hihi.

And For Your Information, celana kulot yang sedang ramai dipakai oleh kaum hawa ini, pernah hits di Indonesia pada tahun 90-an hingga tahun 2000.

Emang sih, pakai celana kulot ini nyaman ketika dipakai, tidak ketat, dan seperti sedang memakai rok (karena ukurannya yang lebar).

2. Jilbab Segi Empat


Masih inget gak waktu para Hijabers booming di Indonesia awal tahun 2010-an?

Hijab warna-warni khas Dian Pelangi dan model pemakaian jilbab yang belit sana belit sini lagi hits banget? Apa kamu juga termasuk yang ikutan menggunakan pakaian baju wanita ala-ala Hijabers tersebut?

Kalau iya, toss dulu sama aku. Yang pernah cukup ‘teracuni’ dengan gaya hijab para Hijabers, artis, ataupun selebgram yang maha ribet tersebut.

Tapi, voila.

Di tahun ini, hijab yang agak sulit dipakai, menggunakan banyak jarum pentul dan banyak simpul itu, sudah mulai ditinggalkan. Yang kembali hits dan laris manis di pasaran justru hijab segi empat motif atau pun polos ala taplak meja zaman dahulu.

Dulu, pake jilbab kudu liat tutorial
(sumber gambar: pinterest.com)
Para Hijabers, artis, selebgram lebih sering pakai kerudung segi empat dengan motif sederhana atau pun polos dengan hanya menggunakan satu jarum pentul, bahkan tanpa aksesoris apapun. Sungguh simpel dan sederhana, seperti seragam SMP aku dulu, hahaha.

Sekarang, pakai jilbab jauh lebih simpel
(sumber gambar: pexels.com)
Mungkin dunia fashion hijab ini mulai lelah dengan segala kerumitan yang ada, hingga akhirnya balik lagi ke jilbab segi empat yang simpel dan sederhana untuk dipakai.

3. Bergo Instan

Model bergo gini dulu sering dipake buat pergi ngaji TPA tahun 90’an
(sumber gambar: hijabprincess.com)


Bergo itu kerudung langsung, atau jilbab yang bisa langsung dipakai. Biasanya cuman pakai satu tali untuk diikat di belakang kepala, ataupun gak pakai tali sama sekali.

Dannnn, bergo instan seperti ini pun sekarang hits lagi lho. Padahal, di tahun 90-an, bergo macem begini sering aku pake waktu ke sekolah Madrasah, atau Taman Pendidikan Al-Qur’an.

Aku tak menyangka, model kerudung bergo ala anak TPA zaman dahulu kembali hits lagi di era milenials. Dan yang pakai pun bukan lagi anak-anak kecil yang mau berangkat ngaji, tapi jadi tren pakaian baju wanita tersendiri di Indonesia.

4. Gamis Polos

Masih inget dengan corak gamis dan model gamisnya Mbak Dian Pelangi yang full colour itu?

Aduh, Mbak Dian, maaf ya, bukan maksud Ghibah. Etapi beneran deh, dulu di awal 2010-an, hits banget baju gamis yang full colour dan baju gamis dengan banyaknya aksesoris, payet, hiasan, dan lainnya yang terlihat “wah” ala Dian Pelangi.

Dulu, zamannya serba warna-warni
(Sumber gambar: bitebrands.co)

Sekarang? Ow-ow. Kayaknya udah jarang ya, yang pakai baju model seperti itu, bahkan saat ke undangan pernikahan sekalipun.

Para wanita, khususnya wanita berhijab, lebih sering menggunakan gamis polos dengan sentuhan warna yang kaleum dan natural. Dipadu dengan jilbab segi empat yang juga sederhana, baik dalam corak maupun cara pemakaian.

Gamis polos jadi andalan

Padahal, dulu itu gamis polos model seperti ini sering dipakai Mamah ke pengajian atau pun sekedar pergi keluar rumah. Gamis polos minim aksesoris, dengan warna yang biasa aja (gak rame atau full colour). Gak nyangka ya, bakal tren lagi gamis model simpel begini.

5. Atasan Polos

Simple is the best!
(sumber gambar: detikHOT)
Sama halnya dengan gamis polos dan sederhana. Baju atasan yang polos, gak banyak motif ataupun aksesoris, booming kembali di tahun ini.

Tren ‘serba simpel’ tapi elegan kayaknya sih lagi meracuni tren fashion wanita di Indonesia. Apalagi atasan polos yang simpel ini bisa dipadukan dengan rok, celana berbahan katun, atau pun jeans sekalipun.

Tampilan kita jadi lebih sederhana tapi justru tetep fashionable dalam kesederhanaan itu.
Sekian analisa ‘abal-abal’ tren pakaian baju wanita di Indonesia ala tettytanoyo.com. Kalau kamu termasuk yang suka ngikutin tren pakaian gak sih? Atau lebih seneng pakai baju yang mencerminkan karakter kamu sendiri?

Sharing yuk, di kolom komentar :D

Pertanyaan Kifah #Part-7 Ada-ada Aja


Alohaaaa.

Udah lama banget rasanya gak update cerita recehan anak ini, anak yang sekarang udah naik ke kelas dua SD. Alhamdulillah, udah makin gede dan makin bisa aja ngeles kalau disuruh-suruh sama Emaknya.

Sebelumnya, yang belum pernah baca series 'Pertanyaan Kifah' bisa baca Part #6 dan Part sebelumnya di postingan ini yaa.



64. Nama E-Commerce

Kifah: "Ummi, kalau beli barang-barang suka dimana?"

Ummi: " Ya kadang langsung, kadang on line."

Kifah: "Tuh, Mi. Beli aja di sana (sambil nunjuk iklan E-Commerce di TV)."

Ummi: "Dimana?"

Kifah: "Itu, di Lazanda."

Ummi: "LAZADAAA KIFAH LAZADAAAA."


65. Percakapan di warung

Ibu Warung: "Bu, Kifah sakit?"

Ummi: "Enggak, ah, sehat."

Ibu Warung: "Kok kemarin beli tolak angin anak?"

Ummi: " Ah, masa?"

Ibu Warung: "Malah sebelumnya mau beli Neo Entronstop anak."

Ummi: "Hah?"

Ibu Warung: "Saya tanya aja, emang Kifah diare? Dia bilang nggak, yaudah saya kasih aja tolak angin anak."

Ketika di rumah.

Ummi: "Kifah, katanya kemarin beli tolak angin anak? emang Kifah sakit?"

Kifah: "Nggak."

Ummi: "Kok beli tolak angin anak? Malah katanya mau beli Neo Entronstop anak?"

Kifah: (dengan muka datar) "Kata Ummi kan aku gak boleh jajan sembarangan, gak boleh yang aneh-aneh, karena aku alergi sama asma, jadi ya aku beli weh tolak angin sama Neo Entronstop anak, soalnya rasanya enak."

Ummi: "Yaeelaahhh Kifaahh, gak Neo Entronstop anak juga keleeueesssss T_____T"


66. Gak Mirip

Kifah: (sambil marah-marah) "Ummi aku gak mau, ah."

Ummi: "Gak mau apaan?"

Kifah: "Itu kata orang-orang."

Ummi: "Kata orang-orang, apaan?"

Kifah: "Aku dibilang mirip Aldebaran. Pokoknya aku gak mau dibilang mirip Aldebaran."

(Karena Kakak gak mau disama-samain sama adek, eeeaaaaaa)


67. Ganti Nama


Kifah: "Mi, aku mau ganti nama."

Ummi: "Ganti nama? emang kenapa mau ganti nama segala?"

Kifah: "Ya gak apa-apa."

Ummi: "Emang mau ganti nama jadi apa?"

Kifah: "Isrofil."

Ummi: -________-


68. Anggap Aja Rezeki

(Waktu bertamu ke rumah temen Ummi, pas udah mau pulang).

Tanteu X: "Kifah udah mau pulang ya? Nanti main lagi ya."

Kifah: "Iya."

Tante X: "Ini buat Kifah jajan." (sambil ngasih Kifah selembar sepuluh ribuan).

Ummi: "Ih, gak usah. Ngerepotin aja."

Tante X: "Gak apa-apa, orang buat jajan." (Maksa banget ngasih uang ke Kifah).

Waktu udah di luar dan pamit pulang.

Ummi: "Kifah mau aja dikasih uang sama Tante, kan gak enak dikasih uang segala."

Kifah: "Ya gak apa-apa, Mi. Anggap aja rezeki."

Hastagaaa, ini anak.


69. Naik Kereta


Kifah: "Mah, mau naik kereta sama aku gak?"

Mamah: "Gak mau ah, capek."

Mamah itu sebutan buat Nenek yang di Parung.

Kifah: "Ih Mamah. Kalau kita naik kereta, yang capek bukan Mamah. Tapi masinis."

Mamah: %$^%&^&*$^T_T


70. Coca Cola

Abbiy lagi benerin motor di depan rumah.

Abbiy: "Kif, ke warung gih, beli Coca Cola."

Kifah: "Iya."

Sepulang dari warung.

Abbiy: "Mana Kif, Coca Cola nya?"

Kifah: "Ini."

Abbiy: "Lah, ini mah bukan Coca Cola."

Kifah: "Iya tadi Coca Colanya gak ada, adanya teh pucuk harum."

Abbiy: "Kifaahhh, Coca Colanya bukan buat diminum, tapi buat ngilangin karat motor T____T"



70. Nilai Bahasa Arab


Kifah abis UTS

Abbiy: "Kifah, kok nilai Bahasa Arabnya kecil."

Kifah: "Aku gak bisa Bahasa Arab."

Abbiy: "Ya kan belajar."

Kifah: "Yaiya atuh Abbiy, aku mah gak bisa Bahasa Arab. Aku mah bisanya Bahasa Sunda, kan Aku orang Sundaaaaa, bukan orang Araaaabbbb."


71. Allah Maha Melindungi


Kifah: "Ummi kenapa naik motornya lama banget?"

Ummi: "Jalannya jelek."

Kifah: "Ya emang kenapa kalau jalannya jelek jadi pelan-pelan?"

Ummi: "Ya takut jatoh atuh, Kif."

Kifah: "Ih Ummi, kan Allah Maha Melindungi."

Ummi: -_____-


72. Sayang Binatang

Ada kucing lewat, masuk ke dalam rumah.

Kifah: "Mi, kalau kita harus sayang binatang?"

Ummi: "Iya."

Kifah "Kucing juga?"

Ummi: "Iya, termasuk kucing."

Kifah: "Mi, kalau kita sayang sama kucing berarti kita menyembah kucing?"

Ummi: "Ya enggak atuh, Kif."

Kifah: "Kan kalau kita sayang sama Alloh, berarti kita menyembah Alloh."

Ummi: "Iya, tapi kalau sama kucing mah, nggak."

Kifah: (muka bingung) "ih, Ummi, mah."

**Butuh berulang-ulang emang ngejelasin konsep Ketuhanan ke anak-anak


73. Kiamat

Kifah: "Mi, kiamat itu kapan, si?"

Ummi: "Gak tau Kif, gak ada yang tau kecuali Alloh."

Kifah:"Trus nanti kalau Kiamat ngapain aja? Foto-foto?"

Ummi: *nangis darah*


74. Niru Iklan

Kifah: (lagi niru iklan makanan yang gak bikin gemuk di TV) "Mau langsing, malah ngomel terus."

Ummi: "NGEMIILLL KIF, BUKAN NGOMELLL."


75. Malaikat Munkar Nakir

Kifah pulang sekolah, capek abis ujian hafalan.

Kifah: "Mi, kalau kita mati nanti Malaikat Munkar Nakir nanyain hafalan surat apa sih?"

Ummi: *&(*^&%$^&*)+_+


76. Penjajah

Kifah: "Bi, dulu penjajah ngapain sih ke Indonesia?"

Abbiy: "Menjajah."

Kifah: "Emang mereka mau apaan?"

Abbiy: "Mau rempah-rempah dari Indonesia."

Kifah: "Kenapa mereka gak minta baik-baik aja?"

Abbiy: "Iya juga sih, Kif."



77. Gua Jepang

Abbiy: "Kif, ini namanya Gua Jepang."

Kifah: "Siapa yang bikin, Bi?"

Abbiy: "Yang bikin orang Indonesia."

Kifah: "Oh, aku tau. Sekarang Jepang sama Indonesia udah temenan kan?"

Abbiy: "Iya, udah."

Kifah: "Iya, soalnya udah dibantuin dibikinin Gua sama orang Indonesia."

Abbiy: "Kumaha kamu, weh."



78. Ayat-Ayat Cinta

Kifah lagi nonton Ayat-Ayat Cinta 2 di TV, waktu libur lebaran kemarin.

(adegan Fahri dikasih tempe Mendoan sama Hulya)

Fahri: "Dari sekian makanan ini, aku paling kangen nih sama Tempe Mendoan."

Hulya: "Tempe Mendoan ini spesial aku bikinin buat kamu, Fahri."


Kifah: "Pasti abis ini iklan bumbu racik tempe."


Abbiy dan Ummi: *ngakak guling-guling*



79. Hore, Aku Laki-Laki



Kifah: "Ummi, lagi hamil ya?"

Ummi: "Iya."

Kifah: "Waktu ngelahirin sakit?"

Ummi: "Ya sakit."

Kifah: "Horeee, asiikkk. Untung aku laki-laki, jadinya nanti kalau udah gede aku gak hamil."

Ummi: -________- pikasebeuleun



80. Gak Sopan!


Kifah: "Abbiy, aku sebel!."

Abbiy: "Sebel kenapa?"

Kifah: "Itu di bawah, waktu aku jualan ada yang gak sopan sama aku."

Abbiy: "Gak sopan gimana?"

Kifah: "Masa, aku dipanggil, Dek."

Abbiy: "Ya bagus atuh, sopan itu, mah."

Kifah: "Masalahnya, yang manggil Dek ke aku itu anak TK. Kan aku udah SD."

Abbiy: WKWKWKWKWKWKWKWK



Sampai jumpa diseries berikutnyaa yaaaaa :D

Pertanyaan Kifah #Part-7 Ada-ada Aja


Alohaaaa.

Udah lama banget rasanya gak update cerita recehan anak ini, anak yang sekarang udah naik ke kelas dua SD. Alhamdulillah, udah makin gede dan makin bisa aja ngeles kalau disuruh-suruh sama Emaknya.

Sebelumnya, yang belum pernah baca series 'Pertanyaan Kifah' bisa baca Part #6 dan Part sebelumnya di postingan ini yaa.



64. Nama E-Commerce

Kifah: "Ummi, kalau beli barang-barang suka dimana?"

Ummi: " Ya kadang langsung, kadang on line."

Kifah: "Tuh, Mi. Beli aja di sana (sambil nunjuk iklan E-Commerce di TV)."

Ummi: "Dimana?"

Kifah: "Itu, di Lazanda."

Ummi: "LAZADAAA KIFAH LAZADAAAA."


65. Percakapan di warung

Ibu Warung: "Bu, Kifah sakit?"

Ummi: "Enggak, ah, sehat."

Ibu Warung: "Kok kemarin beli tolak angin anak?"

Ummi: " Ah, masa?"

Ibu Warung: "Malah sebelumnya mau beli Neo Entronstop anak."

Ummi: "Hah?"

Ibu Warung: "Saya tanya aja, emang Kifah diare? Dia bilang nggak, yaudah saya kasih aja tolak angin anak."

Ketika di rumah.

Ummi: "Kifah, katanya kemarin beli tolak angin anak? emang Kifah sakit?"

Kifah: "Nggak."

Ummi: "Kok beli tolak angin anak? Malah katanya mau beli Neo Entronstop anak?"

Kifah: (dengan muka datar) "Kata Ummi kan aku gak boleh jajan sembarangan, gak boleh yang aneh-aneh, karena aku alergi sama asma, jadi ya aku beli weh tolak angin sama Neo Entronstop anak, soalnya rasanya enak."

Ummi: "Yaeelaahhh Kifaahh, gak Neo Entronstop anak juga keleeueesssss T_____T"


66. Gak Mirip

Kifah: (sambil marah-marah) "Ummi aku gak mau, ah."

Ummi: "Gak mau apaan?"

Kifah: "Itu kata orang-orang."

Ummi: "Kata orang-orang, apaan?"

Kifah: "Aku dibilang mirip Aldebaran. Pokoknya aku gak mau dibilang mirip Aldebaran."

(Karena Kakak gak mau disama-samain sama adek, eeeaaaaaa)


67. Ganti Nama


Kifah: "Mi, aku mau ganti nama."

Ummi: "Ganti nama? emang kenapa mau ganti nama segala?"

Kifah: "Ya gak apa-apa."

Ummi: "Emang mau ganti nama jadi apa?"

Kifah: "Isrofil."

Ummi: -________-


68. Anggap Aja Rezeki

(Waktu bertamu ke rumah temen Ummi, pas udah mau pulang).

Tanteu X: "Kifah udah mau pulang ya? Nanti main lagi ya."

Kifah: "Iya."

Tante X: "Ini buat Kifah jajan." (sambil ngasih Kifah selembar sepuluh ribuan).

Ummi: "Ih, gak usah. Ngerepotin aja."

Tante X: "Gak apa-apa, orang buat jajan." (Maksa banget ngasih uang ke Kifah).

Waktu udah di luar dan pamit pulang.

Ummi: "Kifah mau aja dikasih uang sama Tante, kan gak enak dikasih uang segala."

Kifah: "Ya gak apa-apa, Mi. Anggap aja rezeki."

Hastagaaa, ini anak.


69. Naik Kereta


Kifah: "Mah, mau naik kereta sama aku gak?"

Mamah: "Gak mau ah, capek."

Mamah itu sebutan buat Nenek yang di Parung.

Kifah: "Ih Mamah. Kalau kita naik kereta, yang capek bukan Mamah. Tapi masinis."

Mamah: %$^%&^&*$^T_T


70. Coca Cola

Abbiy lagi benerin motor di depan rumah.

Abbiy: "Kif, ke warung gih, beli Coca Cola."

Kifah: "Iya."

Sepulang dari warung.

Abbiy: "Mana Kif, Coca Cola nya?"

Kifah: "Ini."

Abbiy: "Lah, ini mah bukan Coca Cola."

Kifah: "Iya tadi Coca Colanya gak ada, adanya teh pucuk harum."

Abbiy: "Kifaahhh, Coca Colanya bukan buat diminum, tapi buat ngilangin karat motor T____T"



70. Nilai Bahasa Arab


Kifah abis UTS

Abbiy: "Kifah, kok nilai Bahasa Arabnya kecil."

Kifah: "Aku gak bisa Bahasa Arab."

Abbiy: "Ya kan belajar."

Kifah: "Yaiya atuh Abbiy, aku mah gak bisa Bahasa Arab. Aku mah bisanya Bahasa Sunda, kan Aku orang Sundaaaaa, bukan orang Araaaabbbb."


71. Allah Maha Melindungi


Kifah: "Ummi kenapa naik motornya lama banget?"

Ummi: "Jalannya jelek."

Kifah: "Ya emang kenapa kalau jalannya jelek jadi pelan-pelan?"

Ummi: "Ya takut jatoh atuh, Kif."

Kifah: "Ih Ummi, kan Allah Maha Melindungi."

Ummi: -_____-


72. Sayang Binatang

Ada kucing lewat, masuk ke dalam rumah.

Kifah: "Mi, kalau kita harus sayang binatang?"

Ummi: "Iya."

Kifah "Kucing juga?"

Ummi: "Iya, termasuk kucing."

Kifah: "Mi, kalau kita sayang sama kucing berarti kita menyembah kucing?"

Ummi: "Ya enggak atuh, Kif."

Kifah: "Kan kalau kita sayang sama Alloh, berarti kita menyembah Alloh."

Ummi: "Iya, tapi kalau sama kucing mah, nggak."

Kifah: (muka bingung) "ih, Ummi, mah."

**Butuh berulang-ulang emang ngejelasin konsep Ketuhanan ke anak-anak


73. Kiamat

Kifah: "Mi, kiamat itu kapan, si?"

Ummi: "Gak tau Kif, gak ada yang tau kecuali Alloh."

Kifah:"Trus nanti kalau Kiamat ngapain aja? Foto-foto?"

Ummi: *nangis darah*


74. Niru Iklan

Kifah: (lagi niru iklan makanan yang gak bikin gemuk di TV) "Mau langsing, malah ngomel terus."

Ummi: "NGEMIILLL KIF, BUKAN NGOMELLL."


75. Malaikat Munkar Nakir

Kifah pulang sekolah, capek abis ujian hafalan.

Kifah: "Mi, kalau kita mati nanti Malaikat Munkar Nakir nanyain hafalan surat apa sih?"

Ummi: *&(*^&%$^&*)+_+


76. Penjajah

Kifah: "Bi, dulu penjajah ngapain sih ke Indonesia?"

Abbiy: "Menjajah."

Kifah: "Emang mereka mau apaan?"

Abbiy: "Mau rempah-rempah dari Indonesia."

Kifah: "Kenapa mereka gak minta baik-baik aja?"

Abbiy: "Iya juga sih, Kif."



77. Gua Jepang

Abbiy: "Kif, ini namanya Gua Jepang."

Kifah: "Siapa yang bikin, Bi?"

Abbiy: "Yang bikin orang Indonesia."

Kifah: "Oh, aku tau. Sekarang Jepang sama Indonesia udah temenan kan?"

Abbiy: "Iya, udah."

Kifah: "Iya, soalnya udah dibantuin dibikinin Gua sama orang Indonesia."

Abbiy: "Kumaha kamu, weh."



78. Ayat-Ayat Cinta

Kifah lagi nonton Ayat-Ayat Cinta 2 di TV, waktu libur lebaran kemarin.

(adegan Fahri dikasih tempe Mendoan sama Hulya)

Fahri: "Dari sekian makanan ini, aku paling kangen nih sama Tempe Mendoan."

Hulya: "Tempe Mendoan ini spesial aku bikinin buat kamu, Fahri."


Kifah: "Pasti abis ini iklan bumbu racik tempe."


Abbiy dan Ummi: *ngakak guling-guling*



79. Hore, Aku Laki-Laki



Kifah: "Ummi, lagi hamil ya?"

Ummi: "Iya."

Kifah: "Waktu ngelahirin sakit?"

Ummi: "Ya sakit."

Kifah: "Horeee, asiikkk. Untung aku laki-laki, jadinya nanti kalau udah gede aku gak hamil."

Ummi: -________- pikasebeuleun



80. Gak Sopan!


Kifah: "Abbiy, aku sebel!."

Abbiy: "Sebel kenapa?"

Kifah: "Itu di bawah, waktu aku jualan ada yang gak sopan sama aku."

Abbiy: "Gak sopan gimana?"

Kifah: "Masa, aku dipanggil, Dek."

Abbiy: "Ya bagus atuh, sopan itu, mah."

Kifah: "Masalahnya, yang manggil Dek ke aku itu anak TK. Kan aku udah SD."

Abbiy: WKWKWKWKWKWKWKWK



Sampai jumpa diseries berikutnyaa yaaaaa :D