Diberdayakan oleh Blogger.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


“Gol Gol Gol, Ale Ale Ale”

Hayooo, siapa yang waktu kecil suka nyanyi lagu ituuu? Kalau iya, salaman dulu kita. Berarti masa kecil kita satu frekuensi.

Pas banget ya, malem takbiran kemarin alias tanggal 1 Syawal 1439 H lalu, bertepatan dengan pembukaan Piala Dunia di Rusia. Untung aja bukan bulan Ramadan Piala Dunianya, bisa berabe kalau pas Ramadan. Takutnya sahur kesiangan, atau gak taraweh karena nonton bola.

Tapi yang kasian itu timnas Arab Saudi, main pertama pas di hari lebaran. Hihihi.

Ngomongin Piala Dunia emang gak ada abisnya ya, event yang diselenggarakan tiap 4 tahun sekali ini memang ditunggu banget sama fans sepak bola di seluruh dunia. Dan tahun ini diselenggarakan di benua Asia lagi, yaitu di Rusia. Setelah tahun 2002 diselenggarakan di Jepang dan Korea Selatan.

Jadi buat yang nonton sebenenernya gak terlalu malem banget sih, karena masih di benua Asia. Gak kayak sebelumnya di Brasil, Afrika Selatan, dan Jerman yang jam tayangnya dini hari banget.

Tapi yaaa tetep aja, buat penggila sepak bola mah bikin begadang.

Awal Tahu Piala Dunia

Pertama kali tahu tentang piala dunia itu waktu tahun 2002, sekitar kelas 6 SD atau 1 SMP gitu. Dulu aku dukung timnas Italia. Soalnya suka sama pemain Italia, Francesco Totti sama Buffon sang penjaga gawang. Dan pas piala dunia tahun 2006 di Jerman itu, Italia berhasil jadi juara dunia World Cup.

TAAAPIII KUSEDIIHHHHH, tahun ini Italia bahkan gak masuk kualifikasi. Ampun deh. 

Itu kenapa bisa-bisanya Italia gak masuk kualifikasi, bareng sama Belanda juga. Sama-sama gak masuk kualifikasi. Entahlah ini ada apa gerangan, bahkan Jerman pun kalah sama Meksiko, dan semalem Argentina kalau juga 3-0 dari Kroasia. Aduhh ini juara dunia pada ngapa yaaa.

*SAD*

Abbiy di rumah sebenernya gak gandrung banget sama sepak bola sih, masih dalam tahap wajar. Kecuali kalau nonton Persib, wajib dah itu mah, wkwkwkw.

Tapi ya kebanyakan, anak laki, bapak-bapak itu sukanya nonton sepak bola. Bahkan ada temen yang bela-belain ke Rusia buat nonton langsung piala dunia. Totalitas sekali ya kalian para lelaki.

Sebenernya, perempuan juga ada yang suka sepak bola. Biasanya suka nonton liga negara, kayak liga Inggris, liga Italia, liga spanyol, dan lain-lain. Mereka dukung club di negara masing-masing. Kalau aku mah cukup dukung PERSIB aja lah sekarang mah #PersibMaungBandung Hahaha. Kasian, liga Indonesia gak ada yang nyemangatin.

Begadang Demi Piala Dunia

Hahaha, ini nih penyakitnya. Piala Dunia itu bikin begadaaaangggg. Dan rasanya bete dan KZL banget kalau suami harus begadang demi Piala Dunia pas udah jadi Emak-emak begini.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Pertama, liatnya BT. Soalnya doi teriak-teriak dan ngomong sendiri T___T

Kedua, istri dan anak tak terperhatikan lagi, matanya fokus ke TV.

Ketiga, begadang sampe pagi. Bangun bisa-bisa kesiangan. Ke kantor jadi telat.

Keempat, kalau udah sakit. Siapa hayo yang kerja? Siapa yang harus ngerawat?

Kelima, kalau sakit, biaya ke dokter mahal.

Keenam, kalau anggota keluarga satu sakit, biasanya nular ke yang lainnya, Emaknya juga ikut tepar karena harus jadi perawat 24 jam. Dan kalau Emak udah tumbang, seisi rumah lebih kacau balau.

Ketujuh, BAYAR LISTRIK NAEKKK BOOOOOKKK.

*Kemudian urut-urut kening*

Hadeeuhh, cuma karena Piala Dunia rumah bisa jadi heboh dan terganggu stabilitas kesehatan dan keuangannya kalau begini.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Kayaknya, yang ngalamin demam piala dunia bukan hanya satu keluarga aja deh, hampir semua ibu dan istri ngalamin gimana ‘serunya’ ngadepin suami yang lagi keranjingan piala dunia.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Termasuk Ibu Mentari yang ada di Sitkom Web Series Keluarga Surya yang tayang di Youtubenya Sun Life Financial Indonesia.

Ibu Mentari dibikin geleng-geleng sama Ayah Surya dan anaknya Fajar yang jadi begadang setiap malem karena nonton piala dunia.

Jangan ditanya deh, besoknya jadi bangun kesiangan. Ayah Surya telat ngantor, dan Fajar pun telat ke sekolah gara-gara demam piala dunia.

Tapi hebatnya, Bu Mentari ini punyaaaa aja ide kreatif buat ‘ngalahin’ keinginan Ayah Surya dan Fajar yang maunya nonton piala dunia terus setiap malam.

Penasaran gimana strategi Bu Mentari buat menghadapi Ayah Surya dan Fajar, yuk nonton Episode ketiga ini:



Duh, kocak abis ya idenya Bu Mentari. Aku aja gak sampe kepikiran pake cara itu.

Jadiiii, lesson learnnya adalah:

“Emak-emak harus kreatif buat ngatur segala urusan keluarga, mulai dari keuangan, kesehatan, kedisipilinan, bahkan sampai urusan piala dunia. Hahaha keren sekali Ibu Mentari.”

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Web Series Keluarga Surya dari Sun Life

Web Series Keluarga Surya ini sudah tayang tiga Episode sampai sekarang. Dan yang ketiga ini fresh banget tentang piala dunia. Dua episode sebelumnya menceritakan tentang THR yang harus dihabiskan atau ditabung, dan tentang wakaf cara baru di zaman sekarang.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Topiknya related banget ya sama kehidupan kita sehari-hari.

Uniknya, Sitkom Web Series Keluarga Surya ini dikemas dengan cara yang unik, kocak, dan bahasa yang ringan. Padahal lagi ngomongin masalah keuangan keluarga juga loh. Dimana sebagai Emak yang udah rempong banget baca literatur dan artikel tentang keuangan, sungguh aku merasa terbantu dengan adanya Sitkom Web Series Keluarga Surya ini.

Habis nonton tiap seriesnya ini jadi terbantu untuk mikir, bagaimana mengelola keuangan keluarga yang seharusnya. Soalnya Keluarga Surya ini beneran mencerminkan Keluarga Zaman Now banget.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Sitkom Web Series Keluarga Surya ini diperankan oleh Bima Azriel (Fajar), Karina Nadila Niab (Ibu Mentari), Edo Borne (Ayah Surya), Sandrinna Michelle Skornicki (Cahaya), disutradarai oleh Alam Putera Kencana Wangi dan diupload secara berkala di channel Youtube milik Sun Life (Sun Life Financial Indonesia).

Tujuan Sun Life memproduksi Sitkom Webseries ini adalah untuk mengedukasi keluarga muda di Indonesia dalam mengatur keuangan keluarganya dengan cara yang menarik, ringan, tidak membosankan, dan mudah dicerna.

Menurut survey dari OJK, keluarga muda di Indonesia ternyata masih suka menabung dalam jangka pendek saja, seperti tabungan di rekening bank, atau tabungan untuk rekreasi. Masih sangat jarang yang menabung atau berinvestasi untuk jangka panjang.

Padahal seharusnya meskipun kita masih muda (justru karena memang masih muda ya, masih punya cukup waktu) perencanaan keuangan keluarga harus menjadi prioritas utama.

Misalkan tabungan untuk sekolah anak, kredit kepemilikian rumah, membeli properti yang bisa disewakan, berasuransi kesehatan atau jiwa, dan lain sebagainya. Apalagi sebagai kepala keluarga, seorang suami harus bisa nih memproteksi keluarganya dari resiko yang naudzubillah, kematian misalnya.

Bagaimana dengan nasib keluarga yang ditinggal nanti? Bagaimana dengan keberlanjutan sekolah anak-anak?

Nah, dari sini lah sebagai keluarga (Istri dan suami) wajib berembuk tentang usaha apakah yang akan dijalankan untuk memproteksi keadaan keuangan keluarga dari resiko krisis atau kebangkrutan.

Tantangan Piala Dunia dan Kecerdasan Seorang Ibu

Balik lagi ke Sitkom Webseriesnya Keluarga Surya, bahwa yang namanya keluarga itu adalah Team Work, alias kerja sama tim. Dimana ada peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga yang wajib dijalankan agar keberlangsungan keluarga tetap utuh dan terjaga.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya
Ibu Mentari, Ibu dengan berjuta strategi

Ayah, sebagai ketua regu. Bertugas menjadi nahkoda atau pilot dari keluarga yang ia kepalai. Bertugas mencari cara bagaimana agar keluarganya terpenuhi semua kebutuhannya.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya
Ayah Surya, sang kepala keluarga

Ibu, sebagai partner ayah, yang bertugas sebagai manager atau pengelola aset yang ada di dalam keluarga. Baik itu aset  keuangan, atau materi lainnya. Ibu juga harus bisa kreatif dalam mengelola, memenej, dan membantu sang pilot jika sedang dalam masalah. Dan di Sitkom Keluarga Surya ini, Ibu Mentari berprofesi sebagai Blogger loh, yang bisa menambah penghasilan keluarga dari rumah.

Anak, sebagai prajuritnya atau awak pesawat. Anak juga harus “dibriefing” bagaimana menjadi anggota keluarga yang baik, bagaimana memposisikan diri, dan bagaimana ikut membantu keberlangsungan keluarga.

Nah, di Sitkom Webseries Keluarga Surya episode ketiga tentang Piala Dunia ini, digambarkan bahwa Ibu Mentari ini sebenernya kesel sama kelakuan suami dan anaknya yang begadang terus nonton piala dunia. Dia takut kalau anak dan suaminya itu sakit.

Iya kalau punya asuransi kesehatan, kalau nggak? Bisa jebol keuangan keluarga, secara biaya rumah sakit sekarang mahalnya ruarrr biasa. Liat struk biaya rumah sakit malah bisa bikin strooke beneran. Yasalammm.

Selain itu, Ibu Mentari ini punya cara yang kreatif buat ‘menangani’ suami dan anaknya agar patuh pada aturan, dan mau berkomitmen untuk menjaga kedisiplinan dan aturan yang ada di rumah. Hmmm, wajib ditiru nih inspirasinya.

Kuis dari Keluarga Surya

Sitkom Webseries Keluarga Surya dari Sun Life ngajak kita buat seru-seruan juga loh dengan cara ikutan kuisnya.

Caranya gimana?

Buka akun Instagram Keluarga Surya di @sunlife_id disana akan ada pertanyaan atau kuis seputar Sitkom Webseries Keluarga Surya. Pertanyaannya pokoknya seputar Sitkom Keluarga Surya, makanya jangan lupa buka Channel Youtube Sun Life Financial ID untuk tahu update Episode terbaru dari Sitkom Webseries Keluarga Surya.

Mau tau informasi tentang Keluarga Surya dan Sun Life? Klik websitenya di www.sunlife.com buka akun Twitter dan Instagramnya di @sunlife_id dan jangan lupa subscribe channel Youtubenya juga yaa.


Yuk, nonton Sitkom Webseries Keluarga Surya, dijamin ngakak dan nambah pengetahuan keuangannya. Btw, dukung siapa nih di Piala Dunia tahun ini?

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


“Gol Gol Gol, Ale Ale Ale”

Hayooo, siapa yang waktu kecil suka nyanyi lagu ituuu? Kalau iya, salaman dulu kita. Berarti masa kecil kita satu frekuensi.

Pas banget ya, malem takbiran kemarin alias tanggal 1 Syawal 1439 H lalu, bertepatan dengan pembukaan Piala Dunia di Rusia. Untung aja bukan bulan Ramadan Piala Dunianya, bisa berabe kalau pas Ramadan. Takutnya sahur kesiangan, atau gak taraweh karena nonton bola.

Tapi yang kasian itu timnas Arab Saudi, main pertama pas di hari lebaran. Hihihi.

Ngomongin Piala Dunia emang gak ada abisnya ya, event yang diselenggarakan tiap 4 tahun sekali ini memang ditunggu banget sama fans sepak bola di seluruh dunia. Dan tahun ini diselenggarakan di benua Asia lagi, yaitu di Rusia. Setelah tahun 2002 diselenggarakan di Jepang dan Korea Selatan.

Jadi buat yang nonton sebenenernya gak terlalu malem banget sih, karena masih di benua Asia. Gak kayak sebelumnya di Brasil, Afrika Selatan, dan Jerman yang jam tayangnya dini hari banget.

Tapi yaaa tetep aja, buat penggila sepak bola mah bikin begadang.

Awal Tahu Piala Dunia

Pertama kali tahu tentang piala dunia itu waktu tahun 2002, sekitar kelas 6 SD atau 1 SMP gitu. Dulu aku dukung timnas Italia. Soalnya suka sama pemain Italia, Francesco Totti sama Buffon sang penjaga gawang. Dan pas piala dunia tahun 2006 di Jerman itu, Italia berhasil jadi juara dunia World Cup.

TAAAPIII KUSEDIIHHHHH, tahun ini Italia bahkan gak masuk kualifikasi. Ampun deh. 

Itu kenapa bisa-bisanya Italia gak masuk kualifikasi, bareng sama Belanda juga. Sama-sama gak masuk kualifikasi. Entahlah ini ada apa gerangan, bahkan Jerman pun kalah sama Meksiko, dan semalem Argentina kalau juga 3-0 dari Kroasia. Aduhh ini juara dunia pada ngapa yaaa.

*SAD*

Abbiy di rumah sebenernya gak gandrung banget sama sepak bola sih, masih dalam tahap wajar. Kecuali kalau nonton Persib, wajib dah itu mah, wkwkwkw.

Tapi ya kebanyakan, anak laki, bapak-bapak itu sukanya nonton sepak bola. Bahkan ada temen yang bela-belain ke Rusia buat nonton langsung piala dunia. Totalitas sekali ya kalian para lelaki.

Sebenernya, perempuan juga ada yang suka sepak bola. Biasanya suka nonton liga negara, kayak liga Inggris, liga Italia, liga spanyol, dan lain-lain. Mereka dukung club di negara masing-masing. Kalau aku mah cukup dukung PERSIB aja lah sekarang mah #PersibMaungBandung Hahaha. Kasian, liga Indonesia gak ada yang nyemangatin.

Begadang Demi Piala Dunia

Hahaha, ini nih penyakitnya. Piala Dunia itu bikin begadaaaangggg. Dan rasanya bete dan KZL banget kalau suami harus begadang demi Piala Dunia pas udah jadi Emak-emak begini.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Pertama, liatnya BT. Soalnya doi teriak-teriak dan ngomong sendiri T___T

Kedua, istri dan anak tak terperhatikan lagi, matanya fokus ke TV.

Ketiga, begadang sampe pagi. Bangun bisa-bisa kesiangan. Ke kantor jadi telat.

Keempat, kalau udah sakit. Siapa hayo yang kerja? Siapa yang harus ngerawat?

Kelima, kalau sakit, biaya ke dokter mahal.

Keenam, kalau anggota keluarga satu sakit, biasanya nular ke yang lainnya, Emaknya juga ikut tepar karena harus jadi perawat 24 jam. Dan kalau Emak udah tumbang, seisi rumah lebih kacau balau.

Ketujuh, BAYAR LISTRIK NAEKKK BOOOOOKKK.

*Kemudian urut-urut kening*

Hadeeuhh, cuma karena Piala Dunia rumah bisa jadi heboh dan terganggu stabilitas kesehatan dan keuangannya kalau begini.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Kayaknya, yang ngalamin demam piala dunia bukan hanya satu keluarga aja deh, hampir semua ibu dan istri ngalamin gimana ‘serunya’ ngadepin suami yang lagi keranjingan piala dunia.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Termasuk Ibu Mentari yang ada di Sitkom Web Series Keluarga Surya yang tayang di Youtubenya Sun Life Financial Indonesia.

Ibu Mentari dibikin geleng-geleng sama Ayah Surya dan anaknya Fajar yang jadi begadang setiap malem karena nonton piala dunia.

Jangan ditanya deh, besoknya jadi bangun kesiangan. Ayah Surya telat ngantor, dan Fajar pun telat ke sekolah gara-gara demam piala dunia.

Tapi hebatnya, Bu Mentari ini punyaaaa aja ide kreatif buat ‘ngalahin’ keinginan Ayah Surya dan Fajar yang maunya nonton piala dunia terus setiap malam.

Penasaran gimana strategi Bu Mentari buat menghadapi Ayah Surya dan Fajar, yuk nonton Episode ketiga ini:



Duh, kocak abis ya idenya Bu Mentari. Aku aja gak sampe kepikiran pake cara itu.

Jadiiii, lesson learnnya adalah:

“Emak-emak harus kreatif buat ngatur segala urusan keluarga, mulai dari keuangan, kesehatan, kedisipilinan, bahkan sampai urusan piala dunia. Hahaha keren sekali Ibu Mentari.”

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya

Web Series Keluarga Surya dari Sun Life

Web Series Keluarga Surya ini sudah tayang tiga Episode sampai sekarang. Dan yang ketiga ini fresh banget tentang piala dunia. Dua episode sebelumnya menceritakan tentang THR yang harus dihabiskan atau ditabung, dan tentang wakaf cara baru di zaman sekarang.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Topiknya related banget ya sama kehidupan kita sehari-hari.

Uniknya, Sitkom Web Series Keluarga Surya ini dikemas dengan cara yang unik, kocak, dan bahasa yang ringan. Padahal lagi ngomongin masalah keuangan keluarga juga loh. Dimana sebagai Emak yang udah rempong banget baca literatur dan artikel tentang keuangan, sungguh aku merasa terbantu dengan adanya Sitkom Web Series Keluarga Surya ini.

Habis nonton tiap seriesnya ini jadi terbantu untuk mikir, bagaimana mengelola keuangan keluarga yang seharusnya. Soalnya Keluarga Surya ini beneran mencerminkan Keluarga Zaman Now banget.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya


Sitkom Web Series Keluarga Surya ini diperankan oleh Bima Azriel (Fajar), Karina Nadila Niab (Ibu Mentari), Edo Borne (Ayah Surya), Sandrinna Michelle Skornicki (Cahaya), disutradarai oleh Alam Putera Kencana Wangi dan diupload secara berkala di channel Youtube milik Sun Life (Sun Life Financial Indonesia).

Tujuan Sun Life memproduksi Sitkom Webseries ini adalah untuk mengedukasi keluarga muda di Indonesia dalam mengatur keuangan keluarganya dengan cara yang menarik, ringan, tidak membosankan, dan mudah dicerna.

Menurut survey dari OJK, keluarga muda di Indonesia ternyata masih suka menabung dalam jangka pendek saja, seperti tabungan di rekening bank, atau tabungan untuk rekreasi. Masih sangat jarang yang menabung atau berinvestasi untuk jangka panjang.

Padahal seharusnya meskipun kita masih muda (justru karena memang masih muda ya, masih punya cukup waktu) perencanaan keuangan keluarga harus menjadi prioritas utama.

Misalkan tabungan untuk sekolah anak, kredit kepemilikian rumah, membeli properti yang bisa disewakan, berasuransi kesehatan atau jiwa, dan lain sebagainya. Apalagi sebagai kepala keluarga, seorang suami harus bisa nih memproteksi keluarganya dari resiko yang naudzubillah, kematian misalnya.

Bagaimana dengan nasib keluarga yang ditinggal nanti? Bagaimana dengan keberlanjutan sekolah anak-anak?

Nah, dari sini lah sebagai keluarga (Istri dan suami) wajib berembuk tentang usaha apakah yang akan dijalankan untuk memproteksi keadaan keuangan keluarga dari resiko krisis atau kebangkrutan.

Tantangan Piala Dunia dan Kecerdasan Seorang Ibu

Balik lagi ke Sitkom Webseriesnya Keluarga Surya, bahwa yang namanya keluarga itu adalah Team Work, alias kerja sama tim. Dimana ada peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga yang wajib dijalankan agar keberlangsungan keluarga tetap utuh dan terjaga.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya
Ibu Mentari, Ibu dengan berjuta strategi

Ayah, sebagai ketua regu. Bertugas menjadi nahkoda atau pilot dari keluarga yang ia kepalai. Bertugas mencari cara bagaimana agar keluarganya terpenuhi semua kebutuhannya.

Tantangan Piala Dunia dari Keluarga Surya
Ayah Surya, sang kepala keluarga

Ibu, sebagai partner ayah, yang bertugas sebagai manager atau pengelola aset yang ada di dalam keluarga. Baik itu aset  keuangan, atau materi lainnya. Ibu juga harus bisa kreatif dalam mengelola, memenej, dan membantu sang pilot jika sedang dalam masalah. Dan di Sitkom Keluarga Surya ini, Ibu Mentari berprofesi sebagai Blogger loh, yang bisa menambah penghasilan keluarga dari rumah.

Anak, sebagai prajuritnya atau awak pesawat. Anak juga harus “dibriefing” bagaimana menjadi anggota keluarga yang baik, bagaimana memposisikan diri, dan bagaimana ikut membantu keberlangsungan keluarga.

Nah, di Sitkom Webseries Keluarga Surya episode ketiga tentang Piala Dunia ini, digambarkan bahwa Ibu Mentari ini sebenernya kesel sama kelakuan suami dan anaknya yang begadang terus nonton piala dunia. Dia takut kalau anak dan suaminya itu sakit.

Iya kalau punya asuransi kesehatan, kalau nggak? Bisa jebol keuangan keluarga, secara biaya rumah sakit sekarang mahalnya ruarrr biasa. Liat struk biaya rumah sakit malah bisa bikin strooke beneran. Yasalammm.

Selain itu, Ibu Mentari ini punya cara yang kreatif buat ‘menangani’ suami dan anaknya agar patuh pada aturan, dan mau berkomitmen untuk menjaga kedisiplinan dan aturan yang ada di rumah. Hmmm, wajib ditiru nih inspirasinya.

Kuis dari Keluarga Surya

Sitkom Webseries Keluarga Surya dari Sun Life ngajak kita buat seru-seruan juga loh dengan cara ikutan kuisnya.

Caranya gimana?

Buka akun Instagram Keluarga Surya di @sunlife_id disana akan ada pertanyaan atau kuis seputar Sitkom Webseries Keluarga Surya. Pertanyaannya pokoknya seputar Sitkom Keluarga Surya, makanya jangan lupa buka Channel Youtube Sun Life Financial ID untuk tahu update Episode terbaru dari Sitkom Webseries Keluarga Surya.

Mau tau informasi tentang Keluarga Surya dan Sun Life? Klik websitenya di www.sunlife.com buka akun Twitter dan Instagramnya di @sunlife_id dan jangan lupa subscribe channel Youtubenya juga yaa.


Yuk, nonton Sitkom Webseries Keluarga Surya, dijamin ngakak dan nambah pengetahuan keuangannya. Btw, dukung siapa nih di Piala Dunia tahun ini?

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Assalamu’alaikum.

Apa kabarnya hari ini? Semoga yang lagi hamil, dimudahkan dan disehatkan sampai lahiran yaa, dan yang masih menanti kehamilan, semoga Allah SWT mengabulkan setiap do’a-do’a yang dipanjatkan, Ammiinn, Allohuma Amiiinnn.

Ngomongin soal hamil, alhamdulillah sekarang kehamilanku udah masuk ke trimester kedua. Yang katanya sih, fase kehamilan yang lagi enak-enaknya, bisa makan apa aja karena udah gak mual, dan adek bayi juga belum terlalu besar dan memenuhi rahim kita.

Tapi kalau menurutku sih, hamil di trimester ini tetep merasa gampang penuh atau begah perut. Padahal makan udah dikit-dikit, dan pakai pakaian yang cukup longgar. Apa faktor U ya, atau karena udah pernah hamil dua kali, jadi kulit perutnya menebal dan bikin begah.

Hahaha, analisis sotoy ini mah.

Etapi, seru juga sih hamil itu, walaupun banyak keterbatasan, tapi kita bahagia karena ada janin dan bayi lucu yang akan lahir ke dunia ini dan mewarnai kehidupan kita selanjutnya. Masalah yang timbul saat hamil, lebih baik dicariin solusinya, dari pada ngeluh atau misuh-misuh sendiri.

Dan  sepengalamanku ketika hamil, paling gak enak itu kalau perut begah. Apalagi abis makan atau duduk terlalu lama, naik mobil di perjalanan jauh misalnya.

Beneran, perut rasanya penuh dan sakit, bahkan sampai mual dan hampir keluar lagi deh makanan yang baru aja dimakan. Hiikkss.

Berbekal pengalaman hamil sebelumnya, aku ada tips sih yang bisa dilakukan ketika hamil, agar perut gak jadi begah atau penuh, yang bikin ibu hamil gak nyaman sama sekali.


1.Makan sedikit tapi sering

Dulu waktu hamil anak pertama, ibu mertua suka ngingetin kalau aku makan, katanya gak boleh pake piring gede, pamali katanya. Kata orang tua dulu nanti anakanya bakal punya mulut yang lebar dan gede kayak piring.

Hmmm, awalnya sih kaget gitu denger mitos aneh seputar kehamilan. Tapi kalau dipikir ada benernya juga. Kalau makan di piring gede, takutnya kalap dan makan banyak banget. Ujung-ujungnya perut jadi begah dan gak nyaman.

Akhirnya nurut juga deh sama Bu Mertua, karena enak juga sih makan di piring kecil. Walau gak kenyang banget , yang penting bisa menghindari perut begah setelah makan.

2.Jangan nahan pipis

Sering nahan pipis juga bisa bikin perut jadi begah, dan lebih bahayanya lagi kalau sampai kena ISK. Emang sih, capek banget bulak-balik toilet, apalagi pas hamil kan mau buang air di toilet itu udah lumayan susah ya.

Tapi kalau ditahan-tahan pipisnya, bisa-bisa perut jadi begah dan gak nyaman loh. Ya gak apa lah bulak-balik ke kamar mandi, itung-itung olah raga.

3.Pakai pakaian longgar

Hamil jangan sampai pake baju ketat deh. Walaupun itu bahannya kaos yang bisa melar 3x lipat pun, mending gak usah. Lebih baik pake baju hamil yang longgar dan gak bikin perut ketahan atau kejepit. 

Pakai aja baju hamil yang bisa membuat perut tertutupi dengan nyaman, permukaan kulit perut juga sehat jadinya, sirkulasi udara lebih baik dan perut gak terasa kencang atau begah.


4.Pakai celana hamil

Hayoo apa bedanya celana hamil dan celana biasa? Jelas ada dong bedanya. Bedanya tentunya ada didesain pinggang celana tersebut.

Kalau celana biasa, ukuran pingangg dan perutnya ya biasa aja, sesuai dengan ukuran orang normal, gak memperhitungkan besarnya perut ketika hamil. Dan ini tentunya menyebabkan perut kita jadi begah dan tertekan.

Sedangkan celana hamil, desainnya sangat menyesuaikan bentuk tubuh ibu hamil. Nah, bisa diliat nih, desain pinggangnya itu menyesuaikan pembesaran ukuran perut. Jadi sama sekali gak bikin perut begah apalagi kejepit kan.

Apalagi kalau hamilnya udah makin gede, makin gak nyaman deh pakai celana biasa.

Celana Hamil dari MOOIMOM

Ngomongim celana hamil, baru aja aku coba salah satu varian celana hamil dari MOOIMOM. Sebelumnya aku juga pernah review baju hamil dan menyusui MOOIMOM di sini.

Celana hamil yang aku pilih adalah yang memiliki model lebar seperti kulot, soalnya aku gak biasa pakai jeans atau celana yang modelnya ketat atau kecil. So, aku pilih yang modelnya ‘gombrong’ kayak gini.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Selain itu, pertimbangan lain aku pilih pakai celana hamil adalah karena di kehamilan kali ini, aku udah punya dua anak laki-laki yang lagi aktif-aktifnya, jadi otomatis dong emaknya harus tetep lincah walaupun lagi hamil.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Hamil bersama dua anak laki-laki yang lagi aktif-aktifnya itu sesuatu aneeutt

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Apalagi Aldebaran (2 tahun) lagi dalam fase gak bisa diem dan maunya  jalaann terusss

*Sabar ya dek, elus-elus perut.

Baca juga: Hamil Sambil Mengasuh Batita

Dengan kondisi perut yang makin guede. Otomatis celana pun harus menyesuaikan supaya gak begah, gak keteken, dan tetep nyaman beraktivitas. Dan celana hamil dari MOOIMOM ini, mau aku review sebagai informasi buat kamu yang lagi nyari celana hamil yang bagus, modis, sekaligus nyaman dipakai.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Celananya nyaman, bahannya lembut dan gak mudah kusut

Pertama,
aku suka modelnya yang lebar. Buat yang gak terbiasa pakai celana jeans atau celana dengan model yang ngepas di kaki, model ini reccomended. Apalagi kalau bosen pakai gamis atau dress panjang, atau punya anak yang lagi aktif-aktifnya kayak aku ini, celana hamil dengan model lebar/kulot ini bisa jadi salah satu solusi agar penampilan kita tetap OK, gesit, dan yang terpenting nyaman, anti perut begah.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Aktivitas tetap nyaman ketika pakai celana hamil yang pas

Kedua, bahannya bagus dan tebal, gak nerawang dan gak gampang kusut. Jadi dipake aktivitas sehari-hari pun tetap enak dan nyaman untuk ibu hamil.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Ketiga, desain di bagian perutnya juga pas, gak kerasa pake celana berbahan kasar/keras, karena di bagian pinggangnya itu ada bahan kaos yang bisa melar atau membesar menyesuaikan bentuk perut ibu hamil.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil



Keempat, kualitas bahan celana hamil ini bagus dan nyaman dipakai, jaitannya juga rapi. Puas sih sama bahan dan modelnya, gak bikin begah dan enak banget dibawa buat beraktivitas sehari-hari. Semoga next keluar lagi varian warna yang lain ya MOOIMOM dengan model lebar kayak gini. Love it!

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Kayaknya bakal jadi outfit favorit pas hamil nih

Buat kamu yang lagi cari celana hamil yang nyaman, anti bikin begah perut saat hamil, dan sesuai dengan style kamu. Bisa banget klik ke Website MOOIMOM atau Facebook MOOIMOM, atau bisa juga ke Instagram MOOIMOM yaa.

Di sana banyak varian celana hamil yang bisa dipilih Bumils sebagai pakaian harian yang nyaman digunakan saat beraktivitas. Yuk, liat yuk!


***

Kalau kamu, pernah punya pengalaman apa aja nih saat mengalami perut begah waktu hamil? Atau punya tips lain buat mengatasi perut begah saat hamil? Jangan lupa sharing di kolom komentar yaa.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Assalamu’alaikum.

Apa kabarnya hari ini? Semoga yang lagi hamil, dimudahkan dan disehatkan sampai lahiran yaa, dan yang masih menanti kehamilan, semoga Allah SWT mengabulkan setiap do’a-do’a yang dipanjatkan, Ammiinn, Allohuma Amiiinnn.

Ngomongin soal hamil, alhamdulillah sekarang kehamilanku udah masuk ke trimester kedua. Yang katanya sih, fase kehamilan yang lagi enak-enaknya, bisa makan apa aja karena udah gak mual, dan adek bayi juga belum terlalu besar dan memenuhi rahim kita.

Tapi kalau menurutku sih, hamil di trimester ini tetep merasa gampang penuh atau begah perut. Padahal makan udah dikit-dikit, dan pakai pakaian yang cukup longgar. Apa faktor U ya, atau karena udah pernah hamil dua kali, jadi kulit perutnya menebal dan bikin begah.

Hahaha, analisis sotoy ini mah.

Etapi, seru juga sih hamil itu, walaupun banyak keterbatasan, tapi kita bahagia karena ada janin dan bayi lucu yang akan lahir ke dunia ini dan mewarnai kehidupan kita selanjutnya. Masalah yang timbul saat hamil, lebih baik dicariin solusinya, dari pada ngeluh atau misuh-misuh sendiri.

Dan  sepengalamanku ketika hamil, paling gak enak itu kalau perut begah. Apalagi abis makan atau duduk terlalu lama, naik mobil di perjalanan jauh misalnya.

Beneran, perut rasanya penuh dan sakit, bahkan sampai mual dan hampir keluar lagi deh makanan yang baru aja dimakan. Hiikkss.

Berbekal pengalaman hamil sebelumnya, aku ada tips sih yang bisa dilakukan ketika hamil, agar perut gak jadi begah atau penuh, yang bikin ibu hamil gak nyaman sama sekali.


1.Makan sedikit tapi sering

Dulu waktu hamil anak pertama, ibu mertua suka ngingetin kalau aku makan, katanya gak boleh pake piring gede, pamali katanya. Kata orang tua dulu nanti anakanya bakal punya mulut yang lebar dan gede kayak piring.

Hmmm, awalnya sih kaget gitu denger mitos aneh seputar kehamilan. Tapi kalau dipikir ada benernya juga. Kalau makan di piring gede, takutnya kalap dan makan banyak banget. Ujung-ujungnya perut jadi begah dan gak nyaman.

Akhirnya nurut juga deh sama Bu Mertua, karena enak juga sih makan di piring kecil. Walau gak kenyang banget , yang penting bisa menghindari perut begah setelah makan.

2.Jangan nahan pipis

Sering nahan pipis juga bisa bikin perut jadi begah, dan lebih bahayanya lagi kalau sampai kena ISK. Emang sih, capek banget bulak-balik toilet, apalagi pas hamil kan mau buang air di toilet itu udah lumayan susah ya.

Tapi kalau ditahan-tahan pipisnya, bisa-bisa perut jadi begah dan gak nyaman loh. Ya gak apa lah bulak-balik ke kamar mandi, itung-itung olah raga.

3.Pakai pakaian longgar

Hamil jangan sampai pake baju ketat deh. Walaupun itu bahannya kaos yang bisa melar 3x lipat pun, mending gak usah. Lebih baik pake baju hamil yang longgar dan gak bikin perut ketahan atau kejepit. 

Pakai aja baju hamil yang bisa membuat perut tertutupi dengan nyaman, permukaan kulit perut juga sehat jadinya, sirkulasi udara lebih baik dan perut gak terasa kencang atau begah.


4.Pakai celana hamil

Hayoo apa bedanya celana hamil dan celana biasa? Jelas ada dong bedanya. Bedanya tentunya ada didesain pinggang celana tersebut.

Kalau celana biasa, ukuran pingangg dan perutnya ya biasa aja, sesuai dengan ukuran orang normal, gak memperhitungkan besarnya perut ketika hamil. Dan ini tentunya menyebabkan perut kita jadi begah dan tertekan.

Sedangkan celana hamil, desainnya sangat menyesuaikan bentuk tubuh ibu hamil. Nah, bisa diliat nih, desain pinggangnya itu menyesuaikan pembesaran ukuran perut. Jadi sama sekali gak bikin perut begah apalagi kejepit kan.

Apalagi kalau hamilnya udah makin gede, makin gak nyaman deh pakai celana biasa.

Celana Hamil dari MOOIMOM

Ngomongim celana hamil, baru aja aku coba salah satu varian celana hamil dari MOOIMOM. Sebelumnya aku juga pernah review baju hamil dan menyusui MOOIMOM di sini.

Celana hamil yang aku pilih adalah yang memiliki model lebar seperti kulot, soalnya aku gak biasa pakai jeans atau celana yang modelnya ketat atau kecil. So, aku pilih yang modelnya ‘gombrong’ kayak gini.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Selain itu, pertimbangan lain aku pilih pakai celana hamil adalah karena di kehamilan kali ini, aku udah punya dua anak laki-laki yang lagi aktif-aktifnya, jadi otomatis dong emaknya harus tetep lincah walaupun lagi hamil.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Hamil bersama dua anak laki-laki yang lagi aktif-aktifnya itu sesuatu aneeutt

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Apalagi Aldebaran (2 tahun) lagi dalam fase gak bisa diem dan maunya  jalaann terusss

*Sabar ya dek, elus-elus perut.

Baca juga: Hamil Sambil Mengasuh Batita

Dengan kondisi perut yang makin guede. Otomatis celana pun harus menyesuaikan supaya gak begah, gak keteken, dan tetep nyaman beraktivitas. Dan celana hamil dari MOOIMOM ini, mau aku review sebagai informasi buat kamu yang lagi nyari celana hamil yang bagus, modis, sekaligus nyaman dipakai.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Celananya nyaman, bahannya lembut dan gak mudah kusut

Pertama,
aku suka modelnya yang lebar. Buat yang gak terbiasa pakai celana jeans atau celana dengan model yang ngepas di kaki, model ini reccomended. Apalagi kalau bosen pakai gamis atau dress panjang, atau punya anak yang lagi aktif-aktifnya kayak aku ini, celana hamil dengan model lebar/kulot ini bisa jadi salah satu solusi agar penampilan kita tetap OK, gesit, dan yang terpenting nyaman, anti perut begah.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Aktivitas tetap nyaman ketika pakai celana hamil yang pas

Kedua, bahannya bagus dan tebal, gak nerawang dan gak gampang kusut. Jadi dipake aktivitas sehari-hari pun tetap enak dan nyaman untuk ibu hamil.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil


Ketiga, desain di bagian perutnya juga pas, gak kerasa pake celana berbahan kasar/keras, karena di bagian pinggangnya itu ada bahan kaos yang bisa melar atau membesar menyesuaikan bentuk perut ibu hamil.

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil



Keempat, kualitas bahan celana hamil ini bagus dan nyaman dipakai, jaitannya juga rapi. Puas sih sama bahan dan modelnya, gak bikin begah dan enak banget dibawa buat beraktivitas sehari-hari. Semoga next keluar lagi varian warna yang lain ya MOOIMOM dengan model lebar kayak gini. Love it!

Review Celana Hamil MOOIMOM dan Tips Anti Begah Saat Hamil
Kayaknya bakal jadi outfit favorit pas hamil nih

Buat kamu yang lagi cari celana hamil yang nyaman, anti bikin begah perut saat hamil, dan sesuai dengan style kamu. Bisa banget klik ke Website MOOIMOM atau Facebook MOOIMOM, atau bisa juga ke Instagram MOOIMOM yaa.

Di sana banyak varian celana hamil yang bisa dipilih Bumils sebagai pakaian harian yang nyaman digunakan saat beraktivitas. Yuk, liat yuk!


***

Kalau kamu, pernah punya pengalaman apa aja nih saat mengalami perut begah waktu hamil? Atau punya tips lain buat mengatasi perut begah saat hamil? Jangan lupa sharing di kolom komentar yaa.