Diberdayakan oleh Blogger.

Celengan Mimpi 2015




Masih musim gak ya nulis impian untuk satu tahun ke depan? (emangnya kemaren kemana aja bu?) Dari pada lupa dan kebanyakan, mending saya tulis disini. Kenapa saya kasih nama celengan mimpi? karena saya hobi masukin gulungan kertas yang bertuliskan impian saya ke dalam celengan. Dan, Alhamdulillah, beberapa mimpi dalam celengan itu selalu terwujud.






Alhamdulillah, 2014 lalu saya masuk Univesritas lagi. Saya mencoba menggali ilmu di bidang kurikulum di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tapi berhubung ada beberapa kendala, sekarang saya sedang mengambil cuti akademik. Mudah-mudahan segera lanjut dan selesai kuliahnya. Amiinnn.


Karena masih jadi 'kontraktor', impian tahun ini yaa punya rumah sendiri. Mudah-mudahan Alloh menghendaki impian saya ini di tahun 2015.


Saya selalu ENVY sama orang yang bisa tinggal di luar negeri, baik itu sendiri atau sama keluarga,  jadinya irriii banget bisa tinggal d LN juga, hehehe. Sebenernya ada kesempatan tahun ini kalau suami dapet beasiswa S2 ke LN, ya mudah-mudahan aja bisa icip-icip dinginnya salju dan aroma musim semi di LN. Aminnn. 


Tahun ini saya juga berharap nambah momongan baru (padahal momong satu aja udah repot banget), ya namanya juga perempuan. Karena abang Kifah udah mau 4 tahun, udah cocok deh kayaknya punya ade bayi, Berharapnya sih perempuan, supaya bisa sepasang, dan emaknya bisa beli-beli asesoris baby girl yang lucu-lucu.


Dari sekian banyak lomba blog dan GA yang saya ikuti, atas takdir Alloh, saya belum pernah menang sekalipun. Pengen banget di tahun ini "pecah telor" ngerasain gimana senengnya menang lomba blog atau Giveaway. Ha mudah-mudahan diijabah (dibarengi niat belajar dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah)







Walau cuman 5, mudah-mudahan terwujud semuanya... Amiinnn Ya Alloh :)

Celengan Mimpi 2015




Masih musim gak ya nulis impian untuk satu tahun ke depan? (emangnya kemaren kemana aja bu?) Dari pada lupa dan kebanyakan, mending saya tulis disini. Kenapa saya kasih nama celengan mimpi? karena saya hobi masukin gulungan kertas yang bertuliskan impian saya ke dalam celengan. Dan, Alhamdulillah, beberapa mimpi dalam celengan itu selalu terwujud.






Alhamdulillah, 2014 lalu saya masuk Univesritas lagi. Saya mencoba menggali ilmu di bidang kurikulum di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tapi berhubung ada beberapa kendala, sekarang saya sedang mengambil cuti akademik. Mudah-mudahan segera lanjut dan selesai kuliahnya. Amiinnn.


Karena masih jadi 'kontraktor', impian tahun ini yaa punya rumah sendiri. Mudah-mudahan Alloh menghendaki impian saya ini di tahun 2015.


Saya selalu ENVY sama orang yang bisa tinggal di luar negeri, baik itu sendiri atau sama keluarga,  jadinya irriii banget bisa tinggal d LN juga, hehehe. Sebenernya ada kesempatan tahun ini kalau suami dapet beasiswa S2 ke LN, ya mudah-mudahan aja bisa icip-icip dinginnya salju dan aroma musim semi di LN. Aminnn. 


Tahun ini saya juga berharap nambah momongan baru (padahal momong satu aja udah repot banget), ya namanya juga perempuan. Karena abang Kifah udah mau 4 tahun, udah cocok deh kayaknya punya ade bayi, Berharapnya sih perempuan, supaya bisa sepasang, dan emaknya bisa beli-beli asesoris baby girl yang lucu-lucu.


Dari sekian banyak lomba blog dan GA yang saya ikuti, atas takdir Alloh, saya belum pernah menang sekalipun. Pengen banget di tahun ini "pecah telor" ngerasain gimana senengnya menang lomba blog atau Giveaway. Ha mudah-mudahan diijabah (dibarengi niat belajar dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah)







Walau cuman 5, mudah-mudahan terwujud semuanya... Amiinnn Ya Alloh :)

8 Benda yang Wajib Dibawa Saat Family Touring



Ayooo sapa disini yang hobi jalan-jalan pake motor? Kalau saya sih suka banget, apalagi kalau dibonceng sama suami *yaiyalah, masa sama tukang ojeg*. Jalan-jalan naik motor itu menyenangkan, apalagi kalau kita jalan-jalan ke alam terbuka, menyusuri gunung melewati lembah. Dan yang paling nyenengin adalah kita bisa liat langsung pemandangan tanpa harus dibatasin sama kaca mobil, dan kita bisa langsung menghirup udara segar juga. Lebih greget lho sodara-sodara. 

Selain itu, kalau kita naik motor tuh enaknya kalau kita liat pemandangan bagus, kita bisa berhenti atau menepi di sisi jalan, tinggal cari spot yang tepat dan nggak melanggar rambu lalu lintas. Kebayang dong ya kalau naik mobil kan susah juga kalau tetiba kita berhenti dipinggir jalan.


Eniwey, saya suka banget jalan-jalan naik motor bareng keluarga mungil saya (saya, Abi, dan Kifah). Sekarang usia Kifah masih 3,5 tahun. Kalau saya sih biasa nyebutnya Family Touring. Jangan dibayangin layaknya touring geng motor gede atau anak touring club motor tertentu ya. Kita sih gayanya santai dan gak maen kebut-kebutan, yang penting hati senang dan sampai ke tujuan. Jarak yang lumayan jauh yang pernah kita tempuh adalah Bandung-Ciamis dan Bogor-Sukabumi. Berhubung Kifah masih Balita, jarak kita sesuaikan, dan kita cari tempat yang oke tapi gak terlalu jauh.


Family Touring ini harus punya persiapan maksimal sebelum keberangkatan. Beda ya sama persiapan naik motor ke pasar atau pergi ke rumah saudara. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, jangan sampai kita keteteran di tengah perjalanan. Selain untuk menghindari keteteran, persiapan sebelum keberangkatan ini, menurut saya, bisa menghemat anggaran perjalanan. Jadi gak mesti beli terus ditengah perjalanan. 

Nah, biar kita gak rempong di tengah jalan, beberapa barang  di bawah ini gak boleh ketinggalannnn. Apa aja sih?  Simak Yuk!


1. Tas


Tas adalah benda wajib yang harus dibawa, gunanya ya buat simpen barang-barang yang mau kita bawa selama perjalanan. Penting untuk kita merencanakan untuk membawa tas jenis apa. Jangan sampai kita 'salah kostum' dan akhirnya malah bikin repot di jalan. Kalau saya sih lebih suka pake ransel aka Backpack, lebih simpel dibawa dan muat banyak barang. Backpack yang saya bawa adalah backpack yang volumenya lumayan besar (supaya masuk banyak barang). Jangan khawatir akan berat ya, karena ketika kita naik motor, backpack kita ikut 'duduk' di atas motor. 



Tapi untuk motor yang sudah dilengkapi dengan box penyimpanan, kita bisa menyimpan barang di dalam box (sehingga tidak harus membawa ransel). Barang yang kita bawa bisa kita simpan di dalam box belakang, sehingga kita bisa santai-santai gak berat atau ribet bawa tas sendiri.



Box motor ini memang sangat memanjakan kita selaku yang dibonceng. Punggung kita lebih nyaman ketimbang membawa tas ransel sendiri.

2. Makanan dan Minuman





Kalau yang ini sih gak mungkin ketinggalan, tapi kalau saya sih biasanya gak bawa makanan banyak, secukupnya saja, dan kalau bisa makanan jenis makanan yang mudah dimakan seperti roti isi atau sandwich. 

Gak mungkin kan ya bawa makanan yang berkuah untuk jalan-jalan apalagi family touring

3. Obat




Gak asik kan kalau tetiba sakit di jalan?

Di dalam tas, saya selalu menyediakan tas kecil yang isinya peralatan P3K. Isinya kayu putih, obat sterilisasi luka, plester luka, obat sakit kepala, obat masuk angin, obat batuk, tetes mata, pokoknya saya bawa obat yang sekiranya diantara anggota keluarga saya rentan terhadap penyakit tertentu. Misalnya aja Kifah anak saya, dia alergi debu, jadi saya harus selalu membawa tetes mata kemana-mana kalau-kalau dia kena debu dan matanya jadi berair dan bengkak kemerahan. Atau saya sendiri yang suka masuk angin, saya selalu sedia obat masuk angin di dalam tas P3K kecil saya. 

4. Baju Ganti

Ini juga gak kalah penting, apalagi kalau kita bawa anak kecil, Yang namanya anak kecil pasti ada aja 'ulahnya', apalagi kalau kita sedang berhenti di rest area untuk istirahat, anak bisa jatuh, ketumpahan air minum, kena makanan, dan lain-lain yang menyebabkan baju yang dipakai kotor gak karu-karuan. Selain baju ganti, kadang saya juga bawa jaket cadangan untuk anak saya, mengantisipasi jaketnya juga terkena kotoran dan lain sebagainya. Jangan lupa bawa kantong kresek atau tas (kalau saya pakai tas bekas sepatu/tas) untuk menyimpan baju kotornya. 

5. Tissue

Saya selalu membawa tisu kering dan tisu basah ketika dalam perjalanan, saya yakin semuanya sudah tahu fungsinya kan ya. Tisu kering biasanya untuk membersihkan wajah dan keringat, karena biasanya wajah kita akan kotor kena debu jalanan selama perjalanan naik motor, juga keringat yang bercucuran apalagi setelah buka helm itu wajib dibersihkan dengan tisu kering. Tisu basah saya pakai untuk membersihkan tangan setelah makan, dan juga membersihkan diri setelah ke kamar mandi. 


6. Helm Anak



Helm adalah benda yang penting dan wajib dibawa ketika berpergian naik motor, termasuk untuk anak. Peraturan mengenai penggunaan helm sendiri diatur dalam pasal 57 ayat (1) dan ayat (2) UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU No. 22/2009) yang berbunyi: 

(1) Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan kendaraan bermotor.

(2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi sepeda motor berupa helm Standar Nasional Indonesia.

Jadi, walaupun masih anak-anak atau balita, sebisa mungkin kita sebagai orang tua melengkapi perlengkapan keselamatan untuk anak. 

7. Jas Hujan



Jas hujan juga wajib saya bawa ketika Family Touring ini, karena yang namanya cuaca kan sulit untuk diprediksi. Hujan bisa tiba-tiba turun di tengah jalan, walaupun ketika berangkat cuaca sedang cerah ceria. Jas hujan yang saya gunakan adalah jas hujan model atasan dan bawahan, jadi kita punya tiga stel jas hujan untuk tiga pengendara motor. Jangan menggunakan jas hujan model ponco, karena jas hujan model ini bisa menyulitkan pengemudi motor. Karena jas hujan model ponco sangat mudah tertiup angin dan ini membahayakan. 

8. Kamera



Kalau yang ini gak boleh ketinggalan sama sekali, walaupun saya punya henpon teuteup aja saya merasa gak puas kalau foto-foto pake kamera HP doang. Saya lebih suka bawa kamera pocket yang kecil mungil. Gambar yang diambil lebih jelas dan bisa diedit pakai photoshop di rumah. Penyimpanan gambar di kamera pocket juga lebih banyak dibanding pakai kamera HP dan yang terpenting anti LOW-BAT. Pastikan kita udah nge-full charge batere kamera sebelum berangkat ya dan membackup foto-foto sebelumnya yang ada di kamera. Jadi rumusnya adalah "Kosongkan Memory Card, Penuhi Batu Baterai" Jangan sampai kebalik ya, bisa gagal deh acara touringnya. 





Semoga bermanfaat untuk persiapan Family Touring-nya yaaa... :)






8 Benda yang Wajib Dibawa Saat Family Touring



Ayooo sapa disini yang hobi jalan-jalan pake motor? Kalau saya sih suka banget, apalagi kalau dibonceng sama suami *yaiyalah, masa sama tukang ojeg*. Jalan-jalan naik motor itu menyenangkan, apalagi kalau kita jalan-jalan ke alam terbuka, menyusuri gunung melewati lembah. Dan yang paling nyenengin adalah kita bisa liat langsung pemandangan tanpa harus dibatasin sama kaca mobil, dan kita bisa langsung menghirup udara segar juga. Lebih greget lho sodara-sodara. 

Selain itu, kalau kita naik motor tuh enaknya kalau kita liat pemandangan bagus, kita bisa berhenti atau menepi di sisi jalan, tinggal cari spot yang tepat dan nggak melanggar rambu lalu lintas. Kebayang dong ya kalau naik mobil kan susah juga kalau tetiba kita berhenti dipinggir jalan.


Eniwey, saya suka banget jalan-jalan naik motor bareng keluarga mungil saya (saya, Abi, dan Kifah). Sekarang usia Kifah masih 3,5 tahun. Kalau saya sih biasa nyebutnya Family Touring. Jangan dibayangin layaknya touring geng motor gede atau anak touring club motor tertentu ya. Kita sih gayanya santai dan gak maen kebut-kebutan, yang penting hati senang dan sampai ke tujuan. Jarak yang lumayan jauh yang pernah kita tempuh adalah Bandung-Ciamis dan Bogor-Sukabumi. Berhubung Kifah masih Balita, jarak kita sesuaikan, dan kita cari tempat yang oke tapi gak terlalu jauh.


Family Touring ini harus punya persiapan maksimal sebelum keberangkatan. Beda ya sama persiapan naik motor ke pasar atau pergi ke rumah saudara. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, jangan sampai kita keteteran di tengah perjalanan. Selain untuk menghindari keteteran, persiapan sebelum keberangkatan ini, menurut saya, bisa menghemat anggaran perjalanan. Jadi gak mesti beli terus ditengah perjalanan. 

Nah, biar kita gak rempong di tengah jalan, beberapa barang  di bawah ini gak boleh ketinggalannnn. Apa aja sih?  Simak Yuk!


1. Tas


Tas adalah benda wajib yang harus dibawa, gunanya ya buat simpen barang-barang yang mau kita bawa selama perjalanan. Penting untuk kita merencanakan untuk membawa tas jenis apa. Jangan sampai kita 'salah kostum' dan akhirnya malah bikin repot di jalan. Kalau saya sih lebih suka pake ransel aka Backpack, lebih simpel dibawa dan muat banyak barang. Backpack yang saya bawa adalah backpack yang volumenya lumayan besar (supaya masuk banyak barang). Jangan khawatir akan berat ya, karena ketika kita naik motor, backpack kita ikut 'duduk' di atas motor. 



Tapi untuk motor yang sudah dilengkapi dengan box penyimpanan, kita bisa menyimpan barang di dalam box (sehingga tidak harus membawa ransel). Barang yang kita bawa bisa kita simpan di dalam box belakang, sehingga kita bisa santai-santai gak berat atau ribet bawa tas sendiri.



Box motor ini memang sangat memanjakan kita selaku yang dibonceng. Punggung kita lebih nyaman ketimbang membawa tas ransel sendiri.

2. Makanan dan Minuman





Kalau yang ini sih gak mungkin ketinggalan, tapi kalau saya sih biasanya gak bawa makanan banyak, secukupnya saja, dan kalau bisa makanan jenis makanan yang mudah dimakan seperti roti isi atau sandwich. 

Gak mungkin kan ya bawa makanan yang berkuah untuk jalan-jalan apalagi family touring

3. Obat




Gak asik kan kalau tetiba sakit di jalan?

Di dalam tas, saya selalu menyediakan tas kecil yang isinya peralatan P3K. Isinya kayu putih, obat sterilisasi luka, plester luka, obat sakit kepala, obat masuk angin, obat batuk, tetes mata, pokoknya saya bawa obat yang sekiranya diantara anggota keluarga saya rentan terhadap penyakit tertentu. Misalnya aja Kifah anak saya, dia alergi debu, jadi saya harus selalu membawa tetes mata kemana-mana kalau-kalau dia kena debu dan matanya jadi berair dan bengkak kemerahan. Atau saya sendiri yang suka masuk angin, saya selalu sedia obat masuk angin di dalam tas P3K kecil saya. 

4. Baju Ganti

Ini juga gak kalah penting, apalagi kalau kita bawa anak kecil, Yang namanya anak kecil pasti ada aja 'ulahnya', apalagi kalau kita sedang berhenti di rest area untuk istirahat, anak bisa jatuh, ketumpahan air minum, kena makanan, dan lain-lain yang menyebabkan baju yang dipakai kotor gak karu-karuan. Selain baju ganti, kadang saya juga bawa jaket cadangan untuk anak saya, mengantisipasi jaketnya juga terkena kotoran dan lain sebagainya. Jangan lupa bawa kantong kresek atau tas (kalau saya pakai tas bekas sepatu/tas) untuk menyimpan baju kotornya. 

5. Tissue

Saya selalu membawa tisu kering dan tisu basah ketika dalam perjalanan, saya yakin semuanya sudah tahu fungsinya kan ya. Tisu kering biasanya untuk membersihkan wajah dan keringat, karena biasanya wajah kita akan kotor kena debu jalanan selama perjalanan naik motor, juga keringat yang bercucuran apalagi setelah buka helm itu wajib dibersihkan dengan tisu kering. Tisu basah saya pakai untuk membersihkan tangan setelah makan, dan juga membersihkan diri setelah ke kamar mandi. 


6. Helm Anak



Helm adalah benda yang penting dan wajib dibawa ketika berpergian naik motor, termasuk untuk anak. Peraturan mengenai penggunaan helm sendiri diatur dalam pasal 57 ayat (1) dan ayat (2) UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU No. 22/2009) yang berbunyi: 

(1) Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan kendaraan bermotor.

(2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi sepeda motor berupa helm Standar Nasional Indonesia.

Jadi, walaupun masih anak-anak atau balita, sebisa mungkin kita sebagai orang tua melengkapi perlengkapan keselamatan untuk anak. 

7. Jas Hujan



Jas hujan juga wajib saya bawa ketika Family Touring ini, karena yang namanya cuaca kan sulit untuk diprediksi. Hujan bisa tiba-tiba turun di tengah jalan, walaupun ketika berangkat cuaca sedang cerah ceria. Jas hujan yang saya gunakan adalah jas hujan model atasan dan bawahan, jadi kita punya tiga stel jas hujan untuk tiga pengendara motor. Jangan menggunakan jas hujan model ponco, karena jas hujan model ini bisa menyulitkan pengemudi motor. Karena jas hujan model ponco sangat mudah tertiup angin dan ini membahayakan. 

8. Kamera



Kalau yang ini gak boleh ketinggalan sama sekali, walaupun saya punya henpon teuteup aja saya merasa gak puas kalau foto-foto pake kamera HP doang. Saya lebih suka bawa kamera pocket yang kecil mungil. Gambar yang diambil lebih jelas dan bisa diedit pakai photoshop di rumah. Penyimpanan gambar di kamera pocket juga lebih banyak dibanding pakai kamera HP dan yang terpenting anti LOW-BAT. Pastikan kita udah nge-full charge batere kamera sebelum berangkat ya dan membackup foto-foto sebelumnya yang ada di kamera. Jadi rumusnya adalah "Kosongkan Memory Card, Penuhi Batu Baterai" Jangan sampai kebalik ya, bisa gagal deh acara touringnya. 





Semoga bermanfaat untuk persiapan Family Touring-nya yaaa... :)






7 Hal yang Mesti dilakukan Ketika Menjadi Warga Baru




Hello Guys...


Setiap orang pasti pernah jadi warga baru. Kecuali jadi orang pribumi yang rumahnya disitu-situ aja, gak pernah pindah. Tapi saya yakin, di zaman post modern kaya sekarang ini, setiap orang pasti pernah mengalami mobilitas. Yang paling simple adalah pindah rumah.

Saya pernah punya dosen waktu kuliah dulu yang hidupnya pernah dari sabang sampai merauke, kakaknya yang pertama lahir di pulau Sumatera, si ibu dosen lahir di pulau Jawa, dan adik-adiknya lahir di pulau Nusa Tenggara dan Papua. 

Dan kalau kita liat biografinya artis Nirina Zubir, dia lahir di pulau Madagaskar, dan pernah besar di China. Kalau saya, gak sejauh itu. Saya cuman pindah dari Bandung ke Bogor doang kok. Itupun hanya dua kali pindah kecamatan yang berbeda tapi masih di kabupaten Bogor.


Postingan kali ini sebenernya buat kita (pengalaman pribadi) yang cuman pindah antar kota doang aja si, ga sampe antar Negara kaya mbak Nirina Zubir. Mungkin kalau di luar negeri, formula ini tidak berlaku lagi. Yaiyalah mana ada istilah Pak RT disana. 

Etapi mungkin aja ada (silakan komen buat yang udah tau ya). Atau mungkin yang punya suami yang diharuskan bekerja berpindah-pindah pasti udah jago banget soal perpindahan ini. Tapi yang paling simple saya lakukan ya tujuh ini. 

Tujuh hal ini yang memungkinkan saya bisa berkenalan dan bersosialisasi dengan warga sekitar. Kalo kita gak gabung sama warga lain pasti kita dibilang sombong, atau parahnya kita bisa dibilang teroris sama masyarakat.


Here they are!


1. Lapor ke Pak RT






Nah, yang ini hukumnya Fardhu Ain alias wajib banget. Kita harus datang ke rumah pak RT, sekalian silaturahim, dan jangan lupa bawa fotocopy KTP suami istri atau kartu keluarga. Wajib banget bawa kartu identitas ini supaya (minimal) pak RT dan bu RT nya tau nama kita itu siapa dan berasal dari mana. 


Jangan sampai selama tinggal disitu, gak ada yang tau sama sekali nama kita siapa. Ini berabe banget kalau ada keluarga atau temen atau kurir yang mau anter paket ke rumah. Mereka akan sulit menemukan alamat kita karena pas mereka menyebut nama kita kemungkinan besar warga sekitar gak akan tau itu nama siapa, dan paling banter warga bilang “yang orang baru pindahan itu bukan? yang gak pernah keluar-keluar.” 


Jleb! 


Citra kamu di masyarakat akan jadi seburuk ini, jadi mending buru-buru nyari rumah pak RT kalo kita pindah ke lingkungan baru. Ini demi keselamatan citra kamu selanjutnya di masyarakat.


Jadi yang harus dibawa adalah:

-Fotocopy KTP atau KK

-Biar ga dianggap pasangan mesum bisa juga bawa fotocopy buku nikah

-Buah tangan *ini sih optional, cuman untuk lebih mencairkan suasana aja, biar ga keliatan  kek di kantor kelurahan


2.  Belanja Sayur ke Warung






Ini juga hal yang sangat penting dilakukan, ya selain untuk memenuhi kebutuhan pangan selama kita berada di lingkungan baru itu, di warung sayur biasanya kita akan ketemu dengan ibu-ibu lain. 


Dan biasanya, kalau ada ibu-ibu yang ramah banget, dia bakal nanya duluan ke kita, “ eh ini warga yang baru pindahan itu ya? dari mana sebelumnya?” dan kemudian obrolan akan makin berlanjut tak tentu arah. Jadi, jangan takut untuk memulai pembicaraan, karena memang dikalangan ibu-ibu itu pasti ada yang paling supel, cuek dan percaya diri untuk memulai obrolan dengan orang baru. 


Apalagi kalau kita bawa anak kecil, pasti yang duluan ditanya adalah anak kita. dan otomatis kita sebagai emaknya yang jawab, karena anak kecil akan cenderung malu-malu kalau diajak kenalan atau ngobrol sama orang yang baru dia liat.

Kalau kita beneran baru pindah, cara ini cukup jitu untuk memulai perkenalan kita dengan warga sekitar tempat tinggal kita yang baru, minimal kita bakal kenal sama pemilik warung sayur. Karena kita pasti akan nanya-nanya harga dan bayar belanjaan kita (walau kadang suka masih malu-malu). 


Atau karena sekarang zamannya mini market atau supermarket kita jadi jarang ke warung sayur kecil di deket rumah. Ya walaupun terkadang saya pun beli sayur di mini market atau supermarket (karena males bulak-balik-belanjanya seminggu sekali-simpen di kulkas) bukan berarti kita jadi males juga ke warung sayur sebelah rumah, ya minimal diniatin buat sosialisasi sama warga sekitar, biarpun kita cuman beli garem atau cabe doang. Trust me, it works!



3. Kenalan sama Anak Kecil






Ini juga cara yang cukup jitu buat kenalan sama tetangga, yaitu lewat anaknya. Kalau kita suka nyapu atau bersih-bersih di teras depan rumah, ga jarang banyak anak kecil yang suka lewat atau main-main. Apalagi kalau udah sore. 


Mereka biasanya berkelompok, ada yang sambil disuapin sama emaknya, ada yang sambil main sepeda, ada yang lari-lari, ada yang bawa mainan sendiri, macem-macem deh pokoknya. Kita juga sebisa mungkin ikut “ngasuh” anak kita dan kemudian kenalan sama anak-anak yang lain. 


Walaupun suka malu-malu, tapi anak kecil itu gampang akrab apalagi kalau ada temen baru, mereka exited banget.


Kenalan sama anak kecil, terus ajak mereka ngobrol sekalian nanya-nanya. Misalnya, nanya kalau toko sembako ada dimana, puskesmas ada dimana, masjid ada di sebelah mana, sekolah ada dimana, tempat hang out yang enak dimana (oh, ini gak mungkin ditanyain). 


Jangan salah, anak kecil tau banyak hal, mereka bakal ngasih kita info-info tentang daerah sekitar rumah kita, bahkan yang tidak kita duga sekalipun.


4.  Bawain Makanan Buat Tetangga






Gak perlu bawa makanan yang mahal kok. Cukup bikin makanan yang sederhana, misalnya gorengan, pudding, lontong, atau kalau kita habis jalan-jalan ke suatu tempat, kita bisa beli sedikit oleh-oleh buat bagi-bagi ke tetangga. Cara ini efektif buat membangun “chemistry” ke tetangga baru kita. 


Waktu bulan Ramadhan, saya pernah kasih oleh-oleh Brownies dari Bandung ke tetangga sebrang rumah pake piring (otomatis piring kita ikut dikasih ke tetangga dong). Dan, eng ing eng, besoknya sang tetangga ngasih saya sepiring lontong buat buka puasa pake piring yang saya pake buat ngasih brownies. Jadi kita semacam tukeran makanan gitu deh ya.


Kalau saya suka liat di pelem-pelem luar negeri, pas kita pindah ke tempat baru, kita harus memperkenalkan diri dengan tetangga, minimal kiri-kanan rumah, sambil bawa makanan. Ada yang bawa ayam kalkun, tart cake, buah-buahan, wine, macem-macem deh pokoknya.


Bawa makanan juga symbol, kalau kita menghargai dan membuka diri ke tetangga. Kita siap mengunjungi dan dikunjungi oleh mereka sewaktu-waktu. Proses pengakraban diri ke tetangga lewat makanan juga pertanda kalau kita gak pelit alias medit..dit..dit.


5.   Ikut Pengajian





Pengajian ibu-ibu atau bapak-bapak pasti lazim adanya di suatu lingkungan masyarakat. Apalagi kalau ada masjid di deket rumah, otomatis disitu pasti ada pe-nga-ji-an. Biasanya sih malem, pagi, siang, atau weekend


Di rumah saya sekarang, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak diadainnya malem, kalau sebelumnya sore setelah ashar. Kapan pun waktunya, sebisa mungkin kita menyempatkan diri untuk bergabung bersama mereka dalam menimba ilmu agama. 


Apalagi kalau kita punya bahan atau terampil untuk share ilmu agama ke ibu-ibu atau bapak-bapak yang ada, kita akan semakin dikenal baik oleh mereka. Atau minimal kita bisa ikut mendengarkan dan memberikan tanggapan ketika ada pembahasan masalah agama dalam forum tersebut.


Selain mendekatkan diri ke tetangga, pengajian juga mendekatkan diri kita ke sang pencipta kan ya? jadi jangan ragu untuk ikut pengajian di lingkungan sekitar rumah kalau kita baru aja pindah, buang jauh-jauh deh rasa malu. Semangat menuntut ilmu!


6.  Ikut Arisan






Rasanya gak asing kalau kita ikut arisan, apalagi yang namanya ibu-ibu. Arisannya gak cuman satu, tapi buanyyakkk banget. Ada arisan harian, mingguan, bulanan, arisan RT, RW, PKK, Posyandu, TK, PAUD, arisan awal bulan, arisan tanggal satu (apa bedanya coba), pokoknya gak ada ibu-ibu tanpa arisan. 


Katanya sih arisan itu itung-itung nabung, daripada uang dipake jajan-jajan aja, mending dipake arisan buat tabungan (tapi pas dapet ujung-ujungnya buat jajan juga). Arisan ini dipake buat ajang kumpul-kumpul, ngobrol, dan ketawa-ketiwi atau sekedar makan-makan.
 

Ibu-ibu emang paling seneng kumpul-kumpul trus ngobrol ngalor ngidul. Ada juga ibu-ibu yang hobi jualan, mungkin melihat peluang keuangan yang ada, biasanya abis dapet arisan ibu-ibu langsung belanja. 


Whatever, arisan bisa jadi ajang kumpulnya orang sekomplek atau sekampung, jadi untuk kita yang baru pindah jangan sampe ngelewatin event ini kalau kita mau bisa begaol sama ibu-ibu lainnya.



7.    Ikut Acara Lain





Karena ibu-ibu itu seringnya di rumah setiap hari, mereka akhirnya suka bikin event buat rekreasi bareng. Event jalan-jalan ini bisa dikemas lewat acara arisan atau pengajian. 


Biasanya ibu-ibu pengajian sesekali bikin event ziarah ke makam para wali atau ulama, atau ikut acara pengajian di tv seperti acara Mamah dan AA *curh
at dong*. Ibu-ibu biasanya bela-belain beli seragam buat bikin event-event ini.


Ada juga acara 17 Agustus atau Tahun Baru. Kalau 17 Agustus biasanya acara lomba-lomba dari anak-anak hingga ibu-ibu dan bapak-bapak, ibu-ibu bikin lomba tumpeng, bapak-bapak bikin lomba panjat pinang. Walau cuman sehari, acara kek gini bisa menciptakan kerukunan dan kebahagiaan antar warga. 


Pas tahun baruan juga gitu, biasanya sih ada lomba karaoke atau minimal bakar ayam atau jagung, dan kemudian bakar petasan dan kembang api pas jam 12 malem. Acara kek gini sukses buat bikin warga pada kumpul, dan sebagai warga baru kita bisa ikutan nimbrung di acara semacam ini.


Ada juga acara khitanan, aqiqahan, tasyakuran, nikahan, dan lainnya. Event macem gini jangan sampai kita lewatin, apalagi sebagai warga baru yang emang butuh untuk kenal satu sama lain dengan tetangga.


  ----------------


Sebagai warga baru, jangan sampai kita CUMA diem aja di rumah. Kita harus perkenalkan diri (bisa ikut tips di atas) kalau gak mau di cap sombong atau di cap sebagai jaringan terorisme di Indonesia. 


Seminimal mungkin kita kenal sama pak RT dan bu RT, atau tetangga sebelah kanan dan kiri rumah. Tetangga itu ibarat Saudara dekat, kalau ada something happened, tetangga jadi penolong kita yang pertama lho. Dan jangan lupa kita juga sebisa mungkin menolong tetangga yang sedang kesusahan atau tertimpa musibah.



Semoga 7 cara ini bisa dijadiin referensi buat kamu-kamu yang baru aja pindah rumah. 




Enjoy your new home and neighbour!