Diberdayakan oleh Blogger.

Gunung Kapur Ciseeng Bogor: Harta Terpendam untuk Wisata Keluarga

Yiiipiiiieee...


Weekend kemarin kita sekeluraga (abi-ummi-kifah) jalan-jalan ke sebuah tempat rekreasi yang ada di Jalan Raya Gunung Kapur-Ciseeng Kabupaten Bogor. Lokasinya terletak di Ciseeng Bogor. Tempat ini bisa diakses melalui BSD-Puspiptek-Prumpung-Ciseeng atau Bogor-Parung-Ciseeng/Bogor-Jampang-Ciseeng. 
Lokasinya memang tidak terlalu mencolok/tidak kelihatan dari jalan raya, jadi memang harus teliti untuk melihat sekeliling jalan untuk menemukan tempat wisata ini.


Plang nama





Tempat wisata Gunung Kapur Ciseeng Tirta Sanita ini menawarkan beberapa fasilitas rekreasi seperti:
-Pemandian air panas (VIP room)
-Outbond anak dan dewasa
-ATV
-Arena permainan anak (kereta api mini, becak mini, bom-bom car, dll)
-Arena berenang anak
-Food court
-Penginapan
-Wisata alam (gunung kapur dan danau)
-Pijat dan bekam

Tiket masuk untuk pengunjung di hari biasa (senin-jum'at) adalah Rp.10,000,- sedangkan untuk akhir pekan (sabtu-minggu) dan hari libur dikenakan tiket masuk sebesar Rp.12,000,- Cukup terjangkau untuk sebuah tempat rekreasi yang lumayan lengkap bukan?

tiket masuk di akhir pekan

Sebelum masuk ke area gunung kapur kita dikenakan tiket parkir untuk mobil Rp.5,000,- dan Motor Rp.3,000,-

Kami masuk lewat pintu  masuk 2, setelah melewati loket pemandangan pertama yang disuguhkan adalah danau. Danau tersebut tidak terlalu besar, tetapi tersedia perahu untuk disewa mengelilingi danau.

Ada danau dan perahu lho


Nah, sumber mata air panas yang ada disini ternyata dari sebuah gunung atau lebih tepatnya bukit, karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Bukit ini mengeluarkan panas bumi dan air yang mengandung belerang.






Foto-foto bukit kapur

Ini gunungnya bisa didaki dengan mudah, karena ada tangga yang tersedia untuk mendaki hingga ke puncaknya. Namun harus tetap hati-hati karena terkadang batuannya licin.

Karena bukit ini mengeluarkan panas bumi dan air belerang, maka banyak orang yang berama-ramai kesini untuk mengobati bermacam penyakit kulit. Karena diketahui bahwa memang khasiat belerang yang efektif untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Untuk berendam di air belerang kita bisa menyewa VIP room (untuk 2 orang) dengan harga Rp.15,000,- per-orang. 

Tiket VIP room untuk berendam air belerang


Nah ini lokasi VIP room, ada di tengah danau yang cukup luas

Selain di VIP room, anak-anak bisa berendam di air belerang di kolam renang. Airnya cukup hangat, cenderung dingin malah. Harga tiket masuk ke kolam anak ini murah sekali, hanya Rp.5,000,- saja. 







foto-foto kifah sedang berenang di kolam anak, walaupun airnya dingin tapi tetap mengandung belerang

Lokasi kolam renang anak (diambil dari jauh)

Selain untuk berenang atau berendam di air belerang, masih ada wahana bermain yang lain. Seperti kereta api mini, becak mini, ATV, bom-bom car, arena outbond anak dan dewasa. Ada fasilitas penginapan dan food courtnya juga lho. Untuk pengunjung dari luar kota jadi bisa menginap dan berwisata disini.

Salah satu permainan yang dicoba oleh Kifah adalah becak mini, karena memang Kifah seorang Becak Lovers (kalo ikut umminya ke depan perumahan pasti naik becak).hehehe

Nah, ini penampakannya. Tarif sewanya Rp.10,000,-/becak mini.




Kifah  jadi penumpang, dan Abi jadi tukang becak (cocok juga nih abi)

Salah satu permainan anak lainnya, setiap mau naik harus beli koin dulu ya, Rp.5,000,- saja.



ada binglala mini dan kereta api mini untuk anak-anak

Nah, itu review tempat rekreasi keluarga yang harganya lumayan terjangkau dan dekat dengan yang bertempat tinggal di sekitar Bogor, Tangerang Selatan, dan Depok. 

Kelebihan tempat wisata ini adalah:
-Harga cukup terjangkau
-Fasilitas cukup memuaskan, bahkan kami menilai fasilitas VIP Room-nya lebih baik dari Pemandian air panas yang ada di Cimanggu Kabupaten Bandung. Lebih rapi, bersih, murah, dan nyaman.
-Banyak arena bermain anak


Kekurangan tempat wisata ini adalah:
-Pintu gerbang yang kurang tertata rapi (kurang terlihat dari jalan)
-Lingkungannya masih banyak sampah (sedikit tersedia tong sampah)
-Beberapa arena wisata yang tidak tertata dengan baik


Beberapa hal yang dianggap penting:
-Bawa bekal dari rumah lebih baik, karena kebanyakan yang menjual makanan-makanan instan. Tetapi di Food Court ada beberapa menu makanan yang lumayan menggoda selera. 
-Bawa alas duduk (untuk yang mau semacam piknik keluarga), tapi kalau tidak bawa bisa sewa.
-Untuk VIP room (mandi air belerang) hanya untuk 2-3 orang per-kamar. Dan laki-laki dan perempuan dilarang satu kamar termasuk suami istri.


Jadi, budget kita kemarin adalah:
-Tiket parkir Rp.3,000,- (naik motor)
-Tiket masuk 2 orang (kifah belum dihitung, usianya 3tahun) Rp.12,000,-x 2orang jadi Rp.24,000,-
-Tiket VIP room Rp.15,000,-
-Becak mini Rp.10,000,-
-Kolam renang belerang untuk anak Rp.5,000,-

*Disini juga tersedia bubuk belerang bagi yang ingin membeli. Tersedia Rp.5,000,- per-kemasan kecil.




Sekian review tempat wisatanya, mudah-mudahan bermanfaat. Feel free to share. Salam hangat :)



Gunung Kapur Ciseeng Bogor: Harta Terpendam untuk Wisata Keluarga

Yiiipiiiieee...


Weekend kemarin kita sekeluraga (abi-ummi-kifah) jalan-jalan ke sebuah tempat rekreasi yang ada di Jalan Raya Gunung Kapur-Ciseeng Kabupaten Bogor. Lokasinya terletak di Ciseeng Bogor. Tempat ini bisa diakses melalui BSD-Puspiptek-Prumpung-Ciseeng atau Bogor-Parung-Ciseeng/Bogor-Jampang-Ciseeng. 
Lokasinya memang tidak terlalu mencolok/tidak kelihatan dari jalan raya, jadi memang harus teliti untuk melihat sekeliling jalan untuk menemukan tempat wisata ini.


Plang nama





Tempat wisata Gunung Kapur Ciseeng Tirta Sanita ini menawarkan beberapa fasilitas rekreasi seperti:
-Pemandian air panas (VIP room)
-Outbond anak dan dewasa
-ATV
-Arena permainan anak (kereta api mini, becak mini, bom-bom car, dll)
-Arena berenang anak
-Food court
-Penginapan
-Wisata alam (gunung kapur dan danau)
-Pijat dan bekam

Tiket masuk untuk pengunjung di hari biasa (senin-jum'at) adalah Rp.10,000,- sedangkan untuk akhir pekan (sabtu-minggu) dan hari libur dikenakan tiket masuk sebesar Rp.12,000,- Cukup terjangkau untuk sebuah tempat rekreasi yang lumayan lengkap bukan?

tiket masuk di akhir pekan

Sebelum masuk ke area gunung kapur kita dikenakan tiket parkir untuk mobil Rp.5,000,- dan Motor Rp.3,000,-

Kami masuk lewat pintu  masuk 2, setelah melewati loket pemandangan pertama yang disuguhkan adalah danau. Danau tersebut tidak terlalu besar, tetapi tersedia perahu untuk disewa mengelilingi danau.

Ada danau dan perahu lho


Nah, sumber mata air panas yang ada disini ternyata dari sebuah gunung atau lebih tepatnya bukit, karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Bukit ini mengeluarkan panas bumi dan air yang mengandung belerang.






Foto-foto bukit kapur

Ini gunungnya bisa didaki dengan mudah, karena ada tangga yang tersedia untuk mendaki hingga ke puncaknya. Namun harus tetap hati-hati karena terkadang batuannya licin.

Karena bukit ini mengeluarkan panas bumi dan air belerang, maka banyak orang yang berama-ramai kesini untuk mengobati bermacam penyakit kulit. Karena diketahui bahwa memang khasiat belerang yang efektif untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Untuk berendam di air belerang kita bisa menyewa VIP room (untuk 2 orang) dengan harga Rp.15,000,- per-orang. 

Tiket VIP room untuk berendam air belerang


Nah ini lokasi VIP room, ada di tengah danau yang cukup luas

Selain di VIP room, anak-anak bisa berendam di air belerang di kolam renang. Airnya cukup hangat, cenderung dingin malah. Harga tiket masuk ke kolam anak ini murah sekali, hanya Rp.5,000,- saja. 







foto-foto kifah sedang berenang di kolam anak, walaupun airnya dingin tapi tetap mengandung belerang

Lokasi kolam renang anak (diambil dari jauh)

Selain untuk berenang atau berendam di air belerang, masih ada wahana bermain yang lain. Seperti kereta api mini, becak mini, ATV, bom-bom car, arena outbond anak dan dewasa. Ada fasilitas penginapan dan food courtnya juga lho. Untuk pengunjung dari luar kota jadi bisa menginap dan berwisata disini.

Salah satu permainan yang dicoba oleh Kifah adalah becak mini, karena memang Kifah seorang Becak Lovers (kalo ikut umminya ke depan perumahan pasti naik becak).hehehe

Nah, ini penampakannya. Tarif sewanya Rp.10,000,-/becak mini.




Kifah  jadi penumpang, dan Abi jadi tukang becak (cocok juga nih abi)

Salah satu permainan anak lainnya, setiap mau naik harus beli koin dulu ya, Rp.5,000,- saja.



ada binglala mini dan kereta api mini untuk anak-anak

Nah, itu review tempat rekreasi keluarga yang harganya lumayan terjangkau dan dekat dengan yang bertempat tinggal di sekitar Bogor, Tangerang Selatan, dan Depok. 

Kelebihan tempat wisata ini adalah:
-Harga cukup terjangkau
-Fasilitas cukup memuaskan, bahkan kami menilai fasilitas VIP Room-nya lebih baik dari Pemandian air panas yang ada di Cimanggu Kabupaten Bandung. Lebih rapi, bersih, murah, dan nyaman.
-Banyak arena bermain anak


Kekurangan tempat wisata ini adalah:
-Pintu gerbang yang kurang tertata rapi (kurang terlihat dari jalan)
-Lingkungannya masih banyak sampah (sedikit tersedia tong sampah)
-Beberapa arena wisata yang tidak tertata dengan baik


Beberapa hal yang dianggap penting:
-Bawa bekal dari rumah lebih baik, karena kebanyakan yang menjual makanan-makanan instan. Tetapi di Food Court ada beberapa menu makanan yang lumayan menggoda selera. 
-Bawa alas duduk (untuk yang mau semacam piknik keluarga), tapi kalau tidak bawa bisa sewa.
-Untuk VIP room (mandi air belerang) hanya untuk 2-3 orang per-kamar. Dan laki-laki dan perempuan dilarang satu kamar termasuk suami istri.


Jadi, budget kita kemarin adalah:
-Tiket parkir Rp.3,000,- (naik motor)
-Tiket masuk 2 orang (kifah belum dihitung, usianya 3tahun) Rp.12,000,-x 2orang jadi Rp.24,000,-
-Tiket VIP room Rp.15,000,-
-Becak mini Rp.10,000,-
-Kolam renang belerang untuk anak Rp.5,000,-

*Disini juga tersedia bubuk belerang bagi yang ingin membeli. Tersedia Rp.5,000,- per-kemasan kecil.




Sekian review tempat wisatanya, mudah-mudahan bermanfaat. Feel free to share. Salam hangat :)



Happy Birthday Sayang



Tanggal 12 Juni 2014 kemarin adalah ulang tahun anakku semata wayang 'Muhammad Kifah Abdullah Sidik' Walaupun ulang tahunnya gak dirayakan seperti anak-anak pada umumnya, ummi dan abi selalu berharap kifah jadi anak yang shaleh, sesuai dengan nama yang disematkan yakni hamba Alloh yang memperjuangkan kebenaran. Aamiin.


Happy Birthday Sayang



Tanggal 12 Juni 2014 kemarin adalah ulang tahun anakku semata wayang 'Muhammad Kifah Abdullah Sidik' Walaupun ulang tahunnya gak dirayakan seperti anak-anak pada umumnya, ummi dan abi selalu berharap kifah jadi anak yang shaleh, sesuai dengan nama yang disematkan yakni hamba Alloh yang memperjuangkan kebenaran. Aamiin.


Ohayo!


Saya adalah seorang istri dan juga ibu dari seorang anak laki-laki yang bernama Muhammad Kifah Abdullah Sidik.

Lahir di sebuah desa kecil, Cigarawangi, Rancah, Ciamis, 30 Mei 1990. 


Menyelesaikan studi Strata 1 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2012. Oleh karena itu, saya sangat mencintai ilmu pendidikan.

Hobby saya adalah traveling alias jalan-jalan. Siapa sih yang gak suka sama traveling? 

Hihi.

Nge-blog adalah hobi baru yang sangat saya suka. Selain bisa mengeksplorasi keterampilan menulis, nge-blog juga bisa menyalurkan hobi saya yang lain yaitu fotografi. 

Fotografi yang saya suka sih foto-foto yang bersifat makro. Seperti foto produk, makanan, pokoknya yang makro-makro deh fotonya. Soalnya paling gak pede kalo moto orang atau landscape.

Untuk dunia tulis menulis sendiri, saya masih dibilang newbie banget. Pernah sih berkontribusi jadi redaksi mading Rohis waktu SMA dan beberapa kali mengikuti event lomba mading. Yah waktu itu masih zaman ABG, masih lucu-lucunya. 

Cita-cita saya sih maunya jadi Blogger profesional dan juga menjadi penulis buku Best Seller. *gapapa dong mimpi, mumpung gratis*

Aamiin.

Karena menulis membuat kita memiliki karya abadi yang bisa diwariskan kepada anak cucu dan juga bermanfaat bagi orang lain dong tentunya. 

Saya senang bertemu dan berkenalan dengan banyak orang. Menjalin silaturahmi dan mengeksplorasi hal-hal baru dari orang lain. 

Ingin bersilaturahmi dengan saya?

email   : tettytanoyo@gmail.com
FB       : Tetty Hermawati Sidik
twitter :  @tettytanoyo


Terima kasih telah berkunjung ke blog ini ya :)





Ohayo!


Saya adalah seorang istri dan juga ibu dari seorang anak laki-laki yang bernama Muhammad Kifah Abdullah Sidik.

Lahir di sebuah desa kecil, Cigarawangi, Rancah, Ciamis, 30 Mei 1990. 


Menyelesaikan studi Strata 1 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2012. Oleh karena itu, saya sangat mencintai ilmu pendidikan.

Hobby saya adalah traveling alias jalan-jalan. Siapa sih yang gak suka sama traveling? 

Hihi.

Nge-blog adalah hobi baru yang sangat saya suka. Selain bisa mengeksplorasi keterampilan menulis, nge-blog juga bisa menyalurkan hobi saya yang lain yaitu fotografi. 

Fotografi yang saya suka sih foto-foto yang bersifat makro. Seperti foto produk, makanan, pokoknya yang makro-makro deh fotonya. Soalnya paling gak pede kalo moto orang atau landscape.

Untuk dunia tulis menulis sendiri, saya masih dibilang newbie banget. Pernah sih berkontribusi jadi redaksi mading Rohis waktu SMA dan beberapa kali mengikuti event lomba mading. Yah waktu itu masih zaman ABG, masih lucu-lucunya. 

Cita-cita saya sih maunya jadi Blogger profesional dan juga menjadi penulis buku Best Seller. *gapapa dong mimpi, mumpung gratis*

Aamiin.

Karena menulis membuat kita memiliki karya abadi yang bisa diwariskan kepada anak cucu dan juga bermanfaat bagi orang lain dong tentunya. 

Saya senang bertemu dan berkenalan dengan banyak orang. Menjalin silaturahmi dan mengeksplorasi hal-hal baru dari orang lain. 

Ingin bersilaturahmi dengan saya?

email   : tettytanoyo@gmail.com
FB       : Tetty Hermawati Sidik
twitter :  @tettytanoyo


Terima kasih telah berkunjung ke blog ini ya :)





Kita dan Kesempatan



Pagi itu saya naik angkot ke suatu tempat, sekitar jam 6 pagi. Di dalam angkot saya berbaur dengan banyak penumpang. Anak sekolah, karyawan, dan juga para pedagang. Mereka semua tentu saja berangkat pagi-pagi demi memulai aktifitas tanpa kesiangan bahkan tanpa kegagalan.

Disudut dekat pintu angkot ada beberapa anak laki-laki berseragam sekolah. Putih biru dan putih abu-abu. Di sisi satunya lagi ada seorang anak laki-laki (seusia anak berseragam putih abu) menjinjing sebuah tempat yang berisi beragam mainan yang terbuat dari bambu (batang dan akar bambu). Disebelahnya duduk seorang bapak yang juga membawa barang yang sama. Saya kira bapak tersebut adalah ayah atau pamannya. Mereka nampak akrab. 

Semua penumpang tentu punya tujuan masing-masing. Ada yang hendak ke sekolah, ada yang ke tempat kerja, dan mungkin ada pula ke suatu tempat untuk menjajakan dagangan. Ada satu hal yang membuat saya terus bercakap-cakap sendiri dalam hati. Yakni ketika melihat seorang anak berseragam abu, lengkap dengan tas dan sepatunya yang bagus. Sedangkan satunya lagi seorang anak (dengan usia yang saya perkirakan sama) menenteng barang dagangan (mainan dari bambu). Ia berkemeja kotak dengan warna yang sudah pudar, bercelana panjang, sepatu, dan kulit yang agak gelap (mungkin karena sengatan matahari). 

What do you think about it?

Dalam situasi yang sama, keadaan yang sama, kendaraan yang sama, usia yang sama, namun mereka memiliki KESEMPATAN yang berbeda. Kita tidak sedang menghakimi, bahwa yang berseragam akan lebih sukses dari yang tidak berseragam. Tapi mari berpikir betapa berwarnanya hidup ini. Begitu banyak skenario yang dimainkan setiap hari. Mereka hanya saling menatap, mereka mungkin sedang berpikir, apa yang mereka jalani hari ini memang sudah jadi bagian dari drama kehidupan mereka masing-masing.

Melihat pemandangan sepanjang di dalam angkot membuat saya terus berpikir. Seseorang diberi kesempatan untuk "bersenang-senang" menuntut ilmu hingga jauh, disisi lain ada yang sedang bekerja keras untuk lembar demi lembar rupiah. Ironi bukan?

Hikmahnya. Saya sendiri sulit melihat kesempatan yang begitu banyak datang (dan mungkin saya biarkan pergi). Karena mata ini masih tertutupi air mata penyesalan akan hal yang tidak dapat saya dapatkan. Sayang sekali bukan?


Kita dan Kesempatan



Pagi itu saya naik angkot ke suatu tempat, sekitar jam 6 pagi. Di dalam angkot saya berbaur dengan banyak penumpang. Anak sekolah, karyawan, dan juga para pedagang. Mereka semua tentu saja berangkat pagi-pagi demi memulai aktifitas tanpa kesiangan bahkan tanpa kegagalan.

Disudut dekat pintu angkot ada beberapa anak laki-laki berseragam sekolah. Putih biru dan putih abu-abu. Di sisi satunya lagi ada seorang anak laki-laki (seusia anak berseragam putih abu) menjinjing sebuah tempat yang berisi beragam mainan yang terbuat dari bambu (batang dan akar bambu). Disebelahnya duduk seorang bapak yang juga membawa barang yang sama. Saya kira bapak tersebut adalah ayah atau pamannya. Mereka nampak akrab. 

Semua penumpang tentu punya tujuan masing-masing. Ada yang hendak ke sekolah, ada yang ke tempat kerja, dan mungkin ada pula ke suatu tempat untuk menjajakan dagangan. Ada satu hal yang membuat saya terus bercakap-cakap sendiri dalam hati. Yakni ketika melihat seorang anak berseragam abu, lengkap dengan tas dan sepatunya yang bagus. Sedangkan satunya lagi seorang anak (dengan usia yang saya perkirakan sama) menenteng barang dagangan (mainan dari bambu). Ia berkemeja kotak dengan warna yang sudah pudar, bercelana panjang, sepatu, dan kulit yang agak gelap (mungkin karena sengatan matahari). 

What do you think about it?

Dalam situasi yang sama, keadaan yang sama, kendaraan yang sama, usia yang sama, namun mereka memiliki KESEMPATAN yang berbeda. Kita tidak sedang menghakimi, bahwa yang berseragam akan lebih sukses dari yang tidak berseragam. Tapi mari berpikir betapa berwarnanya hidup ini. Begitu banyak skenario yang dimainkan setiap hari. Mereka hanya saling menatap, mereka mungkin sedang berpikir, apa yang mereka jalani hari ini memang sudah jadi bagian dari drama kehidupan mereka masing-masing.

Melihat pemandangan sepanjang di dalam angkot membuat saya terus berpikir. Seseorang diberi kesempatan untuk "bersenang-senang" menuntut ilmu hingga jauh, disisi lain ada yang sedang bekerja keras untuk lembar demi lembar rupiah. Ironi bukan?

Hikmahnya. Saya sendiri sulit melihat kesempatan yang begitu banyak datang (dan mungkin saya biarkan pergi). Karena mata ini masih tertutupi air mata penyesalan akan hal yang tidak dapat saya dapatkan. Sayang sekali bukan?